six~~~

24K 1.5K 15
                                    

Happy reading♡

༆༄༆༄༆༄༆༄

Ara pun memasuki kamarnya ia mengunci pintu kamar nya sambil menangis sesenggukan

Betapa sakit nya ia sekarang,kenapa ibunya berubah sangat drastis? ia tidak menyangka ibunya akan berbuat seperti itu

Apa ibunya sudah tak perduli dengan ayahnya?  sungguh rasanya sangat sakit di hati Ara

"Appa... apa yang harus aku lakukan"

"Kenapa eomma begitu banyak berubah"

"Appa ... aku kecewa dengan eomma"

Itulah suara batin Ara sambil menangis ia merenung,

"Hiks hiks tidak mungkin aku bekerja dengan kondisi yang masih seperti ini esok" gumam nya

"Hiks aku akan mencoba menelpon doyoung aku akan meminta izin kepadanya hiks" ucap Ara yang langsung mengambil benda kotak itu langsung mencari kontak bernama doyoung ,

Ia pun segera menelpon, dan mengontrol tangisan nya supaya doyoung tak curiga

"Yeoboseo ? ada apa Ara?? Kenapa kau menelpon ?"

                 "Sebelumnya mianhae aku  telah mengganggu"

"Ani,apa yang ingin kau bicarakan?"

Ara pun terdiam sejenak

"Tidak mungkin jika aku menceritakan yang sebenarnya kepada doyoung" batin Ara

                   "Bolehkah besok aku meminta izin doyoung oppa?"

"Ada apa denganmu ? Apa kau sedang sakit?"

                  "Ani, aku esok hanya ingin menjenguk ayah ku, apakah boleh aku meminta izin?"

"Hmm baiklah, apa esok aku boleh mengantarmu?"

              "Tidak terima kasih, aku bisa pergi menaiki taksi besok aku tidak mau merepotkan mu"

"

Baiklah, cepatlah kau tidur nee nanti kau akan sakit "

              "Hmm nee, gumawo doyoung oppa"

Ara pun mematikan teleponnya sepihak,ia pun membaringkan tubuhnya di atas kasur mencoba menutup matanya

Ia merasa butuh ketenangan saat ini, ia pun akhirnya tertidur dan mencoba untuk melupakan kajdian tadi sejenak

.
.
.
.
.
.
.

Keesokan pagi harinya, sinar matahari memasuki celah kamar ara, Ara pun bangun dari tempat tidurnya duduk sejenak

Setelah itu ia pun berniat ingin membuat sarapan, ia pun keluar dari kamarnya turun kebawah menuju ke dapur

Setelah ia sampai didapur ia pun mulai sibuk dengan acara masaknya,cukup lama ia berkutat dengan masaknya akhirnya pun selesai

"Yak! Ara eomma meminta uang" ucap seorang wanita yang tiba-tiba dibelakang Ara

Ara pun membalikan tubuhnya, dan menatap berdiri nya wanita itu tak lain adalah ibunya

"Aku sedang tidak ada uang eomma, gajiku kemarin sudah ku berikan padamu dan untuk membayar rumah sakit" jelas Ara

"Kau berbohong! Kenapa kau masih ingin membayar rumah sakit, biarkan lelaki tak berguna itu mati saja" Ucap ibu ara

"Eomma?! Apa yang kau bicarakan!" Dengan refleks Ara tanpa sadar membentak ibunya karena merasa tak terima ibunya bicara seperti itu

"Berani sekali kau membentak ibu mu ha! Kalau kau tidak memberiku uang banyak lihat saja akan ku jual kau!" Ancam ibu Ara lalu meninggalkan dapur

Ara pun hanya diam, ia bingung apa yang harus dilakukannya, ia pun pergi ke kamar nya tanpa sarapan terlebih dahulu

ia pun bergegas untuk mandi bersiap-siap untuk pergi kerumah sakit

Setelah selesai ia pun keluar dari kamarnya menuju keluar rumah dan menghentikan taksi,

Selama diperjalan Ara hanya diam  merenung dan berpikir bingung bagaimana caranya mendapatkan uang yang lebih besar nominalnya

.
.
.
.
.
.
♥️♥️♥️

𝘛𝘶𝘢𝘯 𝘔𝘶𝘥𝘢 𝘑𝘶𝘯𝘨 𝘑𝘢𝘦𝘩𝘺𝘶𝘯! (𝙀𝙉𝘿)✓Where stories live. Discover now