P R O L O G

12.4K 1.2K 34
                                    

"Udah punya pacar, Mbak Jis?" tanya Lisa penasaran karena Jisoo santai-santai saja saat yang lain membicarakan hubungan Bona yang lagi hangat-hangatnya.

Lisa merasa terancam, ia takut kalah taruhan. Mereka berempat-Bona, Jisoo dan Lisa ditambah satu lagi Yuta. Mereka sedang melakukan taruhan, siapa yang kira-kira akan berkencan lebih dulu? Siapa yang kalah harus membayar paket liburan ke Hawai yang sudah mereka impikan dari lama.

Jisoo hanya tersenyum yang jelas ia tidak takut kalah, juga tidak yakin menang. Tetapi feeling Jisoo mengatakan dirinya yang akan menang. Wajah Lisa mulai cemas, ia mondar-mandir menunggu kedatangan—si pelaku utama—yang sampai sekarang belum memberi kejelasan terhadap rumor yang beredar di kalangan tim desain.

"Lis, si Yuta sama gue juga belum dapat pacar. Jadi lo tu tenang aja, deh. Lagian ini masih rumor." Jisoo berjalan melewati Lisa yang sedang berdiri menunggu di depan pintu kaca ruangan mereka.

Saat Jisoo berjalan menuju pantry, Sehun—ketua tim pemasaran—menyegat tangannya. "Ada apa ya, Pak?"

"Buatin saya kopi, gulanya sedikit. Kalo Kemanisan kamu sendiri yang bakalan ngabisin kopinya." Sehun keluar, Jisoo mengangguk lalu beralih memegang gelas.

"Lisa kenapa, Jis?" tanya Yuta yang baru saja masuk dan meletakkan makanan ringan dan es krim kesukaannya di dalam kulkas.

Jisoo menoleh dan menuangkan air panas ke dalam cangkir. "Gak tahu tuh, dia cemas pas dengar kabar Bona sudah punya pacar."

Yuta tertawa. Ia membuang plastik sampah ke dalam tempatnya yang diletakkan di sudut ruangan. "Gila, Bona udah konfirmasi?"

Jisoo menggeleng. "Belum."

"Lalu, ngapain Lisa cemas? Wong orangnya aja belum klasifikasi," Yuta mengambil cangkir kopi yang tadinya Jisoo buat, "makasih, ya, Jis. Lo tambah cantik, deh."

Yuta mengedipkan sebelah matanya bermaksud menggoda Jisoo.

"Ishh ... kampret. Itu buat Pak Sehun."

Yuta hanya melenggang pergi tanpa mau mendengar teriakan Jisoo yang memanggil namanya.

Tok.. Tok.. Tok

Jisoo mengintip. Apakah ada Sehun di dalam? Ternyata pria itu sedang menelepon seseorang dan memberi kode untuk meletakkan kopinya di atas meja. Jisoo menurut. "Harus ya buat kopi pakai acara ngerumpi?" Dia sudah selesai berbicara di telepon dan sekarang menatap Jisoo tajam.

"Ha?" Jisoo tak paham maksudnya. Ia marah karena Jisoo lama membuat kopinya atau dia marah karena Jisoo berbicara dengan Yuta?

TBC

Vote and komen ya, see u

Division | Jisoo • Sehun [✔] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang