Maaf, P'Mew..

1.4K 72 11
                                    

Di meja makan di apartemen P'Mew, tersaji dua porsi steak Wagyu dan sebotol anggur dengan merk tertentu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Di meja makan di apartemen P'Mew, tersaji dua porsi steak Wagyu dan sebotol anggur dengan merk tertentu. P'Mew tau bahwa itu semua adalah favorit ku. Namun aku sendiri jarang membelinya. Karena itu adalah steak Wagyu yang dibeli dari restoran termahal di kota ini. Begitu pun dengan sebotol anggur nya yang juga mahal.

Art : "Phi apakah kau akan kedatangan tamu spesial?"

P'Mew nampak heran. "Maksud mu?"

Aku menunjuk meja makan P'Mew yang nampak seperti restoran bintang lima. P'Mew tersenyum lalu mendekati ku. Tangan nya merangkul bahu ku.

Mew : "Tentu saja ini makan malam kita."

Art : "Hah? Kenapa?"

Mew : "Kok kenapa? Aku cuma mau menyenangkan mu. Karena kerjasama kita yang sangat baik selama proses syuting."

Aku merasa tersanjung

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Aku merasa tersanjung. "Menurut ku ini berlebihan, Phi."

"Tidak ada yang berlebihan untuk 'adik' yang aku sayang," P'Mew memeluk ku

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Tidak ada yang berlebihan untuk 'adik' yang aku sayang," P'Mew memeluk ku. Aku terharu. Kedua tangan ku pun ikut memeluk nya. Baru kali ini dia menganggap ku 'adik'. Setelah beberapa waktu lamanya kami bekerjasama.

Mew : "Udah ah. Ayo kita makan. Nanti steak nya keburu dingin."

-----------------------------------------------------------

Di dalam kamar P'Mew, kami tidur satu ranjang. Mataku sudah terpejam. Wah rasanya puas sekali bisa makan steak mahal favorit ku dan minum anggur yang enak banget. Aku mulai terlelap tidur.

Tanpa kusadari, P'Mew sedang menyingkap baju ku. Kedua tangan nya memijat mijat perut dan dada ku. Hingga aku batuk karena perutku sedikit mual karena nya. Lalu seperti yang pernah ia perbuat sebelumnya.
Ia menciumi perutku. Terasa sedikit perih ketika bibirnya memberi "cupang" di perutku hingga memerah. Lalu bibirnya menyusuri hingga naik ke dada.

Dari bagian dada, bibir P'Mew perlahan naik ke leherku dan menciumi nya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Dari bagian dada, bibir P'Mew perlahan naik ke leherku dan menciumi nya.

Mataku membuka. Saat itu juga, kedua mata indah P'Mew bertatapan denganku. Dengan jarak yang sangat dekat, terlihat sangat jelas wajahnya yang tampan dengan senyumnya yang manis dan polos.

Perlahan ia mencium bibir ku. Aku kaget. Ini pertama kalinya aku dicium pria!

 Ini pertama kalinya aku dicium pria!

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Bibinya terasa sangat lembut. Hampir sama dengan ciuman dari mantan pacarku yang wanita.

Lalu aku sadar. Bahwa ini tidak benar!

"Phi," kedua tanganku mendorong pelan dada P'Mew. "Tolong jangan seperti ini."

P'Mew menghela nafas. "Kenapa?"

Art : "Phi tau kan aku straight

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Art : "Phi tau kan aku straight."

Mew : "Kita kan udah biasa beradegan seperti ini. Bahkan kita beradegan sex juga dalam drama."

Art : "Aku nggak bisa sex dengan pria."

Mew : "Oke. Aku cuma minta bibir mu aja. Aku janji, nggak akan sedikit pun menyakiti tubuhmu."

"Cukup!" tegas ku. "Phi, kita bukan sedang syuting. Aku menerima apapun arahan sutradara. Tapi dalam real life, aku nggak sama dengan di film."

P'Mew nampak kecewa. Lalu aku bertanya, "P'Mew paham kan maksudku?"

Aku beranjak dari ranjang, hendak keluar kamar. Tiba tiba P'Mew memegang tanganku. "Kau mau kemana?"

"Maaf, Phi. Aku lebih nyaman tidur di luar."

"Art, kumohon tidurlah disini."

Aku menggeleng. "Maaf, P'Mew."

Aku melangkah keluar kamar. Tiba tiba P'Mew melesat dari ranjang dan menghadang ku.

"Art...," P'Mew menatapku. "Aku menyukai mu."

Entah bagaimana perasaan ku. Pertama kalinya ada sesama jenis yang menyatakan cinta padaku. "Aku juga menyayangi mu sebagai 'kakak' ku, P'Mew."

"Bukan sebagai 'kakak-adik'. Aku ingin lebih dari itu," tegas P'Mew. "Aku tau kamu straight. Tapi aku menyayangi mu, Art. Aku mau kamu jadi pacarku. Aku janji, nggak akan sedikit pun menyakiti fisikmu. Percaya lah."

"Phi...," ucap ku. "Maaf... Maaf banget. Aku percaya P'Mew nggak akan menyakiti ku dan sayang sama aku. Tapi aku tetap nggak bisa menjalin hubungan dengan sesama jenis, Phi."

P'Mew nampak kecewa. Lalu aku memeluk nya untuk menghibur nya. "Sekali lagi aku minta maaf, P'Mew," lalu aku melepas pelukan ku dan menatapnya. "Aku harap P'Mew mengerti. Sudah ya, Phi. Aku lelah. Biarkan aku tidur diluar. Phi juga harus istirahat. Besok kita syuting."

Secret of MewWhere stories live. Discover now