O3:: jalani hukuman

6K 608 13
                                    

Kini semua siswa telah berhamburan untuk kembali ke rumah masing-masing, namun Yuni bukan salah satunya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kini semua siswa telah berhamburan untuk kembali ke rumah masing-masing, namun Yuni bukan salah satunya. karna ia harus membersihkan halaman sekolah sesuai apa yang guru BK tadi suruh.

Yeonjun datang menghampiri Yuni yang berdiri di pinggir halaman sambil memegang sapu.

"Karna tadi lo bilang mau bersihin ini sendiri jadi yaudah lo bersihin ini sendiri sampe selesai. Gue mau nongkrong dulu di warung belakang sekolah. Samperin gue kalo lo udah selesai. Dan satu lagi, bawain tas gue" Yeonjun melempar tas nya ke arah Yuni hingga membuatnya sedikit terhuyung kebelakang karena menangkap tas Yeonjun.

"Semena-mena banget, kalo bukan karna butuh. Aku pasti udah minggat" batin Yuni.

Yuni segera menyelesaikan tugasnya yaitu menyapu halaman sekolah agar bisa cepat pulang.

Setelah selesai ia langsung pergi ke tempat yang Yeonjun suruh untuk menemui nya yaitu di warung belakang sekolah.

Awalnya Yuni bingung dimana warung itu, namun ia tetap menelusuri nya hingga menemukan Yeonjun sedang merokok bersama teman-temannya.

Pantas saja Yuni sulit menemukan tempat itu kerena memang tempat tersebut sedikit tersembunyi agar siswa yang bolos bisa berlindung disana.

"Yeonjun, ayo pulang ini udah mau malem" ucap Yuni

"Bentar ah, nanggung nih ngabisin rokok dulu" ucap Yeonjun lalu menyesap rokoknya dan membuang asapnya sengaja ke depan wajah Yuni hingga membuatnya terbatuk-batuk

"Siapa nih Jun?" Tanya salah satu teman Yeonjun

"Dia itu anak pembantu gue,dan sekarang dia jadi budak gue" Yeonjun tertawa setelah mengatakan itu

"Apa!? Budak? Nggak ada kata lain yang lebih enak di denger apa ya?" Batin Yuni

"Heh kenalin nih sobat dan temen seperjuangan gue buat bolos dan kabur dari sekolah. Yang ini namanya Soobin dan yang ini namanya Taehyun, trus yang lagi tidur berdua itu namanya Beomgyu sama Kai" ucap Yeonjun memperkenalkan temannya sambil menunjuk sang pemilik nama yang disebutkan

◦•●◉✿ . ✿◉●•◦

Yuni kesal sedari tadi menunggu Yeonjun menghabiskan rokok nya yang tak kunjung habis karena jika rokok itu habis maka Yeonjun akan mengambil yang baru dan mengatakan "bentar, ni satu lagi terakhir dah" tapi tidak kunjung berakhir juga bahkan langit sudah gelap. Mereka belum pulang sama sekali dan masih mengenakan seragam sekolahnya

"Yeonjun! Ini udah malem, mending kita pulang sekarang. Aku nggak nerima penolakan" Yuni langsung menarik tangan Yeonjun.

"Sabar napa sih! Bye gue balik duluan" ucap Yeonjun kepada teman-temannya yang ia tinggalkan.

"Kamu udah merokok sejak kapan? Seharusnya kamu jangan merokok tau. Selain umur kamu masih muda, itu juga Nggak baik buat kesehatan. Kalo kamu tiba-tiba mati serangan jantung entar aku nggak punya anak asuh lagi dan nggak bisa dapet uang dong" ucap Yuni di sela-sela perjalanan pulang mereka.

Mereka tidak menaiki mobil yang sudah disiapkan berserta supir nya dan memilih untuk berjalan kaki karena Yeonjun yang memintanya. Sengaja agar Yuni kelelahan sampai di rumah.

Yeonjun masih saja menyesap rokoknya selama perjalanan dan sekarang menyemburkan asapnya ke wajah Yuni lalu berkata "sembarangan banget lo ngedoain gue mati serangan jantung. gue merokok udah dari 2 tahun yang lalu pas awal kelas 1 SMA. Rokok itu bisa ngilangin setengah beban pikiran gue jadi gue nggak akan berhenti merokok. Selain itu juga gue suka ke club bar buat happy-happy"

"ishh!! Gausah nyemburin asapnya ke muka aku juga kali. Sekarang kan ada aku. Aku bisa kok ngilangin beban kamu dan bikin kamu nggak kesepian lagi" ucap Yuni

"Ngga perlu! Gue udah nyaman sama kehidupan gue yang sekarang dan lo nggak usah ikut campur!" Yeonjun langsung mempercepat langkahnya dan meninggalkan Yuni yang kesulitan mengejar nya kerena juga membawakan tas Yeonjun.

Sesampainya di depan gerbang rumah, Yeonjun langsung berlari masuk ke dalam rumah dan mengunci Yuni diluar.
"Yeonjun bukain! Kamu jangan nakal ya, aku ini baby sitter kamu loh. Kamu harus nurut sama aku" teriak Yuni dari luar sambil menggedor-gedor pintu

"Biarin aja lu dimakan sama nyamuk diluar, gue nggak akan bukain dan nggak akan biarin pelayan buat bukain pintu nya" teriak Yeonjun dari dalam

Yuni akhirnya mencari cara untuk masuk yaitu melewati jendela belakang, meski agak sulit hingga pergelangan tangannya tergores oleh pinggiran kaca yang terbuat dari kayu,namun usahanya tidak sia-sia. Ia berhasil masuk kerumah bagian belakang dekat dapur, samar-samar Yuni mendengar suara Yeonjun dan mengintip nya

"Bi, papa nggak bisa pulang lagi ya?"

"Iya tuan muda, katanya tuan Seojun lagi ada pertemuan mendadak dengan rekan bisnisnya di luar kota, tadi tuan Seojun sempet pulang buat ambil barang dan bilang sama tuan muda, tapi tuan muda belum pulang sekolah padahal biasanya kan udah pulang. Jadinya Tuan Seojun nitip pesen aja sama bibi" ucap salah satu pelayan di rumah Seojun

"Yaudah deh bi, makasi ya" Yeonjun langsung berbalik dan Yuni langsung menyembunyikan tubuhnya di balik lemari agar tidak ketahuan menguping.

Yuni langsung kembali ke kamarnya dan membersihkan dirinya, untung saja ini hari pertama sekolahnya. Jadi guru-guru belum memberikan tugas. Sekarang Yuni harus mengerjakan tugasnya sebagai baby sitter Yeonjun.

Yuni bertanya kepada Jihyu apakah Yeonjun sudah makan malam atau belum dan ternyata Jihyu mengatakan bahwa Yeonjun belum makan malam. Dengan segera Yuni mengambil beberapa makanan untuk Yeonjun karena itu salah satu tugasnya.

Memasuki kamar Yeonjun, yang Yuni lihat adalah semua barang-barang berantakan seperti habis di banting dan tidak melihat keberadaan Yeonjun di kamar itu. lalu ia pergi menuju balkon yang ada di dekat kamar Yeonjun dan melihat seseorang yang ia cari sedang duduk di taman belakang rumah.

Masih menggunakan baju sekolahnya, sungguh Yuni ingin berteriak dari atas sana dan memarahi Yeonjun. Namun itu tidak ia lakukan karena prinsipnya sebagai baby sitter adalah "lembut, perhatian,dan super penyayang" mengingat prinsip itu maka ia harus menahan dirinya.

Yuni segera turun dan menuju taman belakang rumah itu dengan membawa nampan yang berisi makanan.

"Tuan muda Yeonjun.... Kenapa belum ganti baju sih? Ini kan udah malem bahkan ini itu udah jam-jam untuk tidur, kamu juga belum makan malem kan?" Yuni ikut duduk di kursi panjang sebelah Yeonjun

"Lah? Lo kenapa bisa masuk? Bukannya udah gue kunciin diluar ya?" Tanya Yeonjun

"Aku punya seribu satu cara buat lolos dari kejahilan kamu. jadi jangan harap bisa ngejahilin aku lagi" ucap Yuni dengan bangganya

"eeh ini nih, aku bawa makan malem buat kamu. Mending kamu makan dulu abis itu ganti baju dan tidur" ucap Yuni lagi

"Gamau, gue nggak laper" ucap Yeonjun memalingkan wajahnya

"Eh tapi tunggu dulu, gue mau makan dan ganti baju tapi lo harus ngelakuin sesuatu dulu buat gue" ucapan Yeonjun sungguh membuat perasaan Yuni berubah menjadi tidak enak

"Y-yaudah a-apa? Tapi janji abis ini harus makan dan ganti baju ya?"

"Okee, tunggu bentar" Yeonjun pergi dan kembali dengan sebuah bola basket. Yuni berfikir Yeonjun akan menyuruhnya untuk menangkap bola basket itu dan sengaja melempar nya dengan kuat agar mengenai Yuni. Namun ternyata tidak.

Yeonjun men-dribbel bola basketnya lalu melemparnya tinggi-tinggi hingga tersangkut di salah satu pohon yang ada di taman belakang rumah itu.

◦•●◉✿ . ✿◉●•◦

TBC
28 Januari 2020

✓『BABY BOY』Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang