CHAPTER 16 [REGRET]

6.7K 722 61
                                    

Pagi-pagi sekali Ayato terlihat sudah sangat rapi.

"Ayato-san...

"Selamat pagi Izuru... Maaf...aku membangunkanmu"Ujar Ayato pelan sembari mencium kening Izuru

"Apa kini jam kerjamu berubah?"tanya Izuru pelan

"Tidak...aku ada sedikit urusan pagi ini"Ujar Ayato

Izuru meraih ujung jas Ayato dan menariknya pelan.

"Ada apa, Izuru...kau tidak ingin aku pergi?"tanya Ayato pelan

"Aku merasa akan kesepian hari ini..."Ujar Izuru

Ayato segera duduk di samping ranjang itu sembari mengelus rambut Izuru.

"Kau bermimpi buruk lagi?"tanya Ayato pelan

Izuru diam sembari mengelus perutnya.

"Semoga minggu ini kau tidak akan sibuk Ayato-san...aku ingin memeriksakan kandunganku"Ujar Izuru pelan

"Aku akan mengatur lagi jadwalku..."Ujar Ayato pelan

"Ini permintaan Jin-san...namun aku akan tetap berusaha keras agar bisa membawa Izuru keluar... Atau...mungkin mendatangkan dokter... Aku harus bicara pada Jin-san"

"Jasmu akan kusut Ayato-san..."ujar Izuru pelan

"Aku akan segera kembali"Ujar Ayato sembari berdiri kemudian mencium kening Izuru lagi

"Hati-hati di jalan Ayato-san"Ujar Izuru pelan

"Ya, kau juga Izuru"Ujar Ayato kemudian segera keluar dari kamar itu

"Apa Sakura masih tidur? Anak itu...ia berjanji akan menemani Izuru...namun ia malah ketiduran"Ayato menghembuskan nafasnya pelan ketika panggilannya tidak dijawab oleh sang Adik

Izuru yang masih meringkuk dibawah selimut itu akhirnya bangun dan duduk.

"Aku merasa sangat lelah... Padahal aku tidak melakukan apa-apa..."Ujar Izuru pelan

"Selamat pagi bayiku...apa kabarmu hari ini? Apa kau juga merasa lelah?"tanya Izuru pelan sembari mengusap perutnya

"Apa ibu membuatmu takut? Memimpikan hal yang sama berulang kali... Ibu khawatir...Ibu takut akan terjadi sesuatu pada ayahmu... "Ujar Izuru lagi sembari termenung sedih

"Maaf sayang....ibu tidaj seharusnya bilang begitu...Mari berharap ayahmu akan kembali seperti biasanya dan menyapamu..."Ujar Izuru sambil tersenyum kecil

Ia kemudian turun perlahan-lahan dari kasurnya. Ketika ia sampai di ruang makan ia tersenyum kecil melihat sarapan ditutup dengan rapi diatas meja.

"Ibu rasa kemampuan memasak ayahmu sudah semakin baik"Ujar Izuru pelan

Walaupun bentuknya kacau, namun Izuru senang telur itu tidak hangus pagi ini.

Sementara itu, Ayato yang baru saja tiba di depan Tenjin itu langsung dikejar-kejar wartawan. Padahal Jin sama sekali belum mengatakan apapun tentangnya.

"Tolong beri jalan"Ujar salah seorang petugas keamanan sembari mendorong paksa kerumunan itu dan membuat jalan untuk Ayato

"Izuru...mengapa aku tiba-tiba memikirkannya disaat seperti ini"pikir Ayato yang hanya mengikuti saja jalan yang dibuat oleh para petugas keamanan tersebut.

"Mengapa Ayato belum juga tiba?"tanya Jin kesal

"Sepertinya beliau kesulitan lewat karena lobby dipenuhi wartawan, President"Ujar Hayakawa pelan

"Lakukan sesuatu!"Ujar Jin

"Baik, President"Ujar Hayakawa sembari membungkuk dan keluarga dari ruangan itu.

REPLICANTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang