Hyewon menggeleng.
"Pipi lo juga mulai biru ini.. Sini gue olesin salepnya.." kata Hangyul.
Hyewon hanya menurut saat Hangyul mengoleskan salep pada bekas tamparan di pipinya.
"Lo tadi.." Hangyul menggantung pertanyaannya. "Nggak usah dibahas lagi deh.."
"Apa ? Mau nanya apa ?"
"Lo.. Tadi diapain aja ?"
Hyewon menunduk dan menghembus napas kasar.
"Dia tahan tangan gue, mau nyium gue, tapi gue ludahin.. Dia juga nampar gue, terus.."
"Udah, jangan dilanjutin.." kata Hangyul yang wajahnya mulai emosi lagi. "Lo belum makan kan dari tadi ?" tanya Hangyul mencoba mengganti topik, daripada dia tambah panas.
Hyewon mengangguk.
Yena dan Yohan bukannya di dalam kamar lanjut nonton apalagi kerja tugas, tapi ternyata malah ngintipin Hangyul dan Hyewon sambil senyum-senyum gemes, dari balik tembok ruang tamu.
Yena posisinya jongkok agak di bawah dan Yohan berdiri diatasnya. Yena lalu mendongak ke atas sambil pasang wajah gemesnya, Yohan yang memandangnya jadi deg-deg'an.
"Yooo.. Gemes banget mereka, Yooo.."
"Lo lebih gemesin, Na.." Yohan keceplosan dengan wajah seriusnya.
Yena langsung merah wajahnya dan mengalihkan pandangannya.
"Udaaah.. Lo berdua nggak usah ngintip.. Keliatan.." seru Hyewon.
Yena dan Yohan jadi malu sendiri dan keluar gabung dengan Hyewon dan Hangyul.
"Kita mau makan, ikut nggak ?" tanya Hangyul.
Yena dan Yohan malah saling lihat-lihatan.
"Enggak deh.." jawab mereka kompak tanpa janjian, lalu saling lihat-lihatan lagi.
Hyewon dan Hangyul langsung nahan senyumnya.
"Ya udah lah, Gyul.. Mereka lagi pada mau berduaan aja.. Gue ambil tas bentar.." kata Hyewon sambil jalan menuju kamarnya.
"Lo juga tau nggak kalau kita tadi ngintip ?" tanya Yohan pada Hangyul penasaran.
"Enggak.. Emang kalian ngintip dimana sih ?"
"Disitu.." tunjuk Yohan.
"Padahal posisi lo yang malah bisa ngelihat kita lho.. Kok Hyewon bisa tau ya.." Yena heran sendiri.
"Pantesan lo dulu ketahuan pas nguntit dia.." kata Yohan.
"Iya.. Wah hebat juga ya.." kagum Hangyul.
"Gyul.." panggil Yena.
"Hm ?"
"Lo jangan sakitin Hyewon ya.. Gue percayain dia sama lo.." kata Yena serius.
Hangyul malah mengusap muka sahabatnya itu.
"Ngomong apaan sih lo ? Mabok ? Hahaha.."
"Gue serius ini !" seru Yena kesal.
"Yuk, Gyul.." sahut Hyewon yang sudah siap.
"Ayok dah.."
"Eh Gyul.."
"Apa lagi sih Ompoool.."
"Entar gue kirimin lo sesuatu ya.. Cek chat dari gue.." kata Yena bersemangat.
"Iye, bawel.."
Hangyul dan Hyewon pun berdadah dan pergi dari kosan. Sementara itu, Yohan memandangi wajah Yena.
YOU ARE READING
Moment of Youth (Produce 99L) | END
同人小說"Kayak de javu ya.." Kim Yohan "Gue mesti gimana nih, Gyuuul ?" Choi Yena "Cuma lo dulu yang nggak nangis kalo gue jahilin.." Lee Hangyul "Lo tuh bisa nggak sih nggak nyebelin ?" Kang Hyewon "Kenapa lo nggak pernah bisa buka hati lo buat gue, Yena...
Part 27 - Lean On You
Start from the beginning