"Gempa..?!"
Keenam Boboiboy yang semula hanya terdiam saja, langsung tersentak disaat mereka mendengar nama tersebut. Bahkan Ochobot pun langsung terbang kearah Fang disusul oleh para Boboiboy disana.
"K-Kak Gempa?! Mana kak Gempa?!" Seru Thorn melihat kesegala arah dengan raut wajah yang nampak senang namun memancarkan rasa sakit. Begitu juga dengan yang lainnya.
Batu-batu yang tadinya hanya berputar-putar saja didepan pintu itu pun mulai bergerak pergi menuju ke dalam hutan. Batu-batu itu bergerak begitu cepat hingga yang lainnya pun terkejut, lambat untuk bereaksi.
"H-Hey tunggu dulu!"
Pada akhirnya mereka pun dengan cepat mengejak batu-batu itu dengan kuasanya masing-masing. Mereka terlalu berfokus pada batu-batu tersebut hingga tidak menyadari bahwa mereka sudah memasuki hutan bagian terdalam.
Hingga batu-batu itu pun berhenti bergerak disebuah tempat—-lebih tepatnya sebuah ladang dengan berbagai macam bunga.
Ladang bunga dimana saat itu mereka bergembira bersama-sama. Dimana Gempa masih ada diantara mereka.
Dipandangnya ladang tersebut oleh keenam Boboiboy disana dengan mata yang berkaca-kaca. Ingatan mengenai kejadian yang bahagia itu dengan kejadian yang menimpa mereka saat-saat ini membuat keenamnya senang sekaligus sedih secara bersamaan. Kehilangan saudara yang sangat mereka kasihi dan cintai itu memang sangat menyakitkan. Jika saja Gempa ada disini, pikir mereka dengan sedih.
Tiba-tiba sebuah angin yang kencang bertiup kearah mereka yang menyebabkan mereka harus menutup kedua mata mereka, bahkan Taufan juga. Hingga lama kelamaan, angin itu berhenti bertiup dan menghilang.
Perlahan mereka membuka matanya dan disaat itulah mereka terkejut dengan apa yang dilihatnya.
Sebuah mahkota bunga terpasang dimasing-masing kepala mereka dan mahkota bunga tersebut memiliki bunga yang berbeda-beda di masing-masing orang.
Bunga pink carnation dan orange orchid terpasang dikepala Blaze.
Bunga celandine terpasang dikepala Fang.
Bunga white rose terpasang dikepala Ice.
Bunga sunflower terpasang dikepala Thorn.
Bunga pink rose terpasang dikepala Ochobot.
Bunga fritillaria imperialis terpasang dikepala Taufan.
Bunga magenta zinnia terpasang dikepala Solar.
Sementara bunga red rose terpasang dikepala Halilintar.
Lalu didepan mereka, tepatnya pada tengah ladang bunga tersebut tertulis kata 'terimakasih' dengan bunga sweet pea.
Disaat itulah pertahanan mereka runtuh.
Dengan lutut yang terjatuh mengenai tanah, mereka menangis. Menangis sekencang-kencangnya, mengeluarkan semua perasaan sedih dan sakit yang mereka tahan selama ini. Fang bahkan Ochobot pun melakukan hal yang sama. Mereka menangis, berteriak, mengeluarkan semua perasaannya dan juga menerima kenyataan yang ada didepan mereka.
Kenyataan pahit yang mungkin tidak bisa diperbaiki kembali.
Kenyataan pahit bahwa mereka gagal.
Namun mereka tau, bahwa mereka harus menerimanya dan terus maju kedepan, seperti yang Gempa inginkan.
Jika memang itu yang Gempa inginkan, maka mereka akan melakukannya.
Karena mereka menyayangi dan mencintai Gempa.
=ooo=
Sementara jauh didalam gua yang sudah tertutup, yang menjadi tempat penyiksaan Gempa terjadi, mulai menggelap.
Cahaya remang-remang yang terpancar dari celah-celah gua mulai tertutup perlahan oleh bebatuan.
Dan tepat diujung gua tersebut, yang menjadi jalur akhir dari gua, terdapat Gempa yang dikelilingi oleh berbagai macam bunga disekitar tubuhnya. Tubuhnya terduduk, bersender pada bebatuan. Kepalanya menunduk kebawah, sementara kedua tangannya berada dipangkuan pahanya, berlumuran darah.
Kulitnya sudah memutih, pucat pasi. Badannya pun dipenuhi banyak luka dan kedua matanya menghilang.
Gempa sudah tiada. Ia sudah pergi sangat jauh, meninggalkan yang lainnya dengan hadiah terakhir yang ia buat.
Namun bagaimana pun, Gempa tidak menyesal. Setidaknya ia sudah menyelamatkan semua saudara-saudaranya yang sangat ia kasihi. Ia berhasil. Ia tidak mati sia-sia.
Bahkan dalam kematiannya pun, Gempa tersenyum. Ia tersenyum dengan tenang, memancarkan kelegaan dari wajahnya. Diakhir hidupnya ia bahagia.
Suara bebatuan kecil saling bertubrukan, menutupi setiap celah gua pun masih terdengar. Menutupi cahaya remang-remang yang masuk kedalam gua. Hingga akhirnya satu cahaya tersisa, menyorot kearah samping tubuh Gempa pada bebatuan yang bertuliskan sesuatu. Tulisan terakhir yang Gempa buat untuk saudara-saudaranya—atau mungkin harapan terakhirnya.
'Kita akan bertemu lagi.'
Lalu gua itu pun sepenuhnya menggelap. Cahaya terakhir itu pun akhirnya menghilang.
.
.
.
.
.
.
A/N: hahaha oke diaaa ini epilognya! Maaaf kalau bawaannya aneh dan gaje begini! Sistem kebut semalam ini mwhahaha XD jadi maaf kalau berantakan dan jelek. Tapi semoga saja kalian suka dengan cerita ini. terimakasih kepada semuanya yang sudah setia membaca dan mendukung cerita ini! kalian memang terbaik! Love you all yaayyy! Akhirnya cerita ini tamat juga dengan gajenya XD maaf jika ada salah kata dan mengecewakan!
Ah ya untuk arti setiap bunga:
Pink carnation: "Aku tidak akan melupakanmu."
Orange orchid: "Kebanggaan, antusiasme dan keberanian."
Celandine: "Kebahagiaan yang akan datang."
Zinnia magenta: "Kasih sayang yang abadi."
White rose: "Cinta yang abadi."
Sunflower: "Kekaguman, kebahagiaan, keceriaan, cinta yang abadi."
Red rose: "Pernyataan cinta, lamaran, kasih sayang."
Fritillaria imperialis: "Keceriaan, kebahagiaan dan sukacita."
Pink rose: "Kekaguman atau ucapan terimakasih kepada sahabat dekat."
Sweet pea: "Selamat tinggal, perpisahan, dan terimakasih."
Oke segitu dulu ya semuanya! Sampai jumpa dibuku kedua cerita ini~! Adios~ *winks*
YOU ARE READING
Puppet and String (Re-publish)
General FictionKarena sebuah kesalahan yang fatal, para Boboiboy bersaudara harus berusaha mempertahankan hidup Gempa. Bisakah mereka melakukannya atau malah memperparah keadaan? Boneka dan Jaring. Mereka saling mempersatukan, namun juga saling menghancurkan. . ...
Epilogue
Start from the beginning
