PROLOG

309 39 137
                                    

Kematian tercepat mungkin pilihan terbaik saat Aily menyadari kedua telinganya tidak berfungsi. Perlahan dia merasakan sentuhan lembut membelai puncak kepala ketika gadis belia itu menyembunyikan wajah di antara kedua lutut yang ditekuk.

Ketika tangan yang dikenali sebagai tangan Ale mendarat di pundak dan meremasnya perlahan seolah memberi kekuatan, tindakan kecil itu membuat Aily merasa sangat tidak berguna. Dia tak lebih dari seongok daging mentah yang tersaji di meja. Tak akan ada yang melirik, menyentuh apalagi mengambil untuk memakannya.

"Aku ingin sendiri, lebih baik kamu pergi," ucap Aily tanpa mengubah posisi. Tak peduli seberapa keras dia berbicara sampai-sampai pemuda di depannya memegangi telinganya. Aily tengah mengangkat kepala sedikit mencuri pandang melalui celah sempit antara kedua lengan, lalu kembali menundukkannya.

Ale menjauh dan merebah di sofa yang terletak di ujung ruangan dekat jendela. Tak sedikit pun pemuda itu berniat meninggalkannya meski diusir berkali-kali. Tubuh Ale menuntut haknya diistirahatkan. Kelopak mata yang terasa berat langsung terkatup rapat diiringi dengkuran halus yang menandakan pemuda itu telah terlelap setelah terjaga dua hari lamanya.

Kertas-kertas bulat berbentuk kepala doraemon menempel sepanjang selang infus. Ada sekitar lima atau tujuh buah.

Ale tahu gadis itu tak akan tahan untuk tidak mengambilnya. Pasti sebentar lagi Aily akan memunguti memo lucu itu dan membacanya seperti biasa saat Aily mogok bicara kepadanya.

Kapan pun saat gadis itu marah; saat Ale terlambat datang ketika latihan, saat Ale bertingkah tak sesuai ekspetasinya, saat Ale hanya mengeringkan bekas minyak gorengan dengan tisu tanpa mencuci tangan apalagi sebelum mereka melakukan pas de deux. Aily akan marah besar saat telapak tangan berminyak memegangi pinggulnya saat lifting.

Benar saja dugaan Ale tak meleset, Aily mengamati kertas biru sewarna langit dan mencopot satu per satu memo. Membacanya dengan teliti, satu memo menarik perhatiannya.

Buka laci!

Aily menatap laci nakas yang dimaksud. Dengan hati-hati tangan itu menggapai kenop besi yang terasa dingin. Ternyata membuka laci tak semudah yang Aily pikirkan, dia harus menguras tenaga yang tersisa untuk menariknya. Energinya seakan habis. Ternyata menangis menguras begitu banyak energi. Sial!

Satu entakan kuat membuat laci tertarik sempurna dan suara gaduh pasti membuat Ale terkejut hingga pemuda itu mengawasi Aily sembari mengucek dua matanya yang enggan terbuka.

Aily melirik Ale sejenak sebelum mengambil surat tak beramplop dari dalam. Sekadar membuka pengait saja gadis itu bergetar, ketidakfokusannya membuat strapless yang telah lurus menusuk ujung telunjuk. Darah sebesar titik menyumbat pori-pori.

Surat tak beramplop menyedot seluruh atensinya.

🎧🎧🎧

Lifting merupakan gerakan di mana balerino mengangkat pasangannya.

Pas de deux tarian berpasangan.

[TERBIT] FouettésWhere stories live. Discover now