Bab 8

138 24 4
                                    

Pembaca diharapkan bijak.
Cerita ini berlatar masa sekarang dan masa lalu.
Cerita ini mengisahkan perjalanan kisah cinta, perjuangan, dan pengorbanan.
Tidak ada unsur menyindir atau menyinggung pihak manapun.
Jika terdapat kesalahan atau kesamaan nama, itu memang ketidak sengajaan.
Cerita bertemakan romantis, aksi, dan komedi.
(Tidak suka dengan cerita ini silahkan tinggalkan komentar)


***

"Ya Minha, bagaimana perasaanmu setelah wisata kemarin? Apa yang kau dapatkan?"

"Hyung, kapan kau pulang? ini sudah tiga hari kau meninggalkan aku dan baru sekali ini kau mengabariku. Sungguh terlalu kau."

"Maafkan aku, aku sangat sibuk di sini. Meski tugasku hanya membantu manajer dalam perjalanan bisnisnya kali ini, dia tidak membiarkan aku untuk istirahat lama."

"Aku juga tidak habis pikir dengan perusahaanmu itu, terutama si anak dari pemilik perusahan itu, seenaknya saja awas saja jika dia tidak merawatmu di sana. Saat aku bertemu dengannya akan aku bunuh dia. Tenang saja."

"Apa yang kau katakan? Jangan mengatakan hal buruk tentang dia."

"Oppa. Bisakah aku menanyakan sesuatu?"

"Iya tanyakan."

"Apa kau sebenarnya ada perasaan spesial untuk Sehun Oppa?"

Ia tidak menyangka jika adik perempuannya memiliki pemikiran seperti ini, ia saja sudah sangat bingung dengan menetapkan perasaannya sendiri bagaimana ia menjawab pertanyaan adiknya. Sejak pertemuan pertamanya dengan Sehun, ia sudah merasakan hal aneh yang akan terjadi di masa depan. Dan ya, sekarang terjadi sudah di hidupnya, ia kembali teringat akan orang itu yang telah membuatnya terus memikirkannya, bukan, ia sendiri yang membuatnya terus berada di pikirannya.

"Oppa, Minseok Oppa, kaumasih di sana?"

Ia tersadar kembali dan segera menjawab dengan jawaban iya.

"Wah, ternyata dugaanku memang benar. Dengar Oppa, apapun perasaan yang kau miliki kepada seseorang bahkan sekalipun dia adalah seseorang seperti Sehun Oppa. Aku harap kau tidak akan terluka di masa depan."

"Hei apa yang kau bicarakan. Aku tidak menjawab pertanyaanmu, bagaimana bisa kau mengatakan itu."

"Sudahlah Oppa, ingat saja kata-kataku oke. Aku selesai sampai di sini, aku akan pergi tidur dan jangan lupa untuk menelepon Appa dan Eomma ya. Sampai nanti."

Percakapannya dengan Minha usai dan ia langsung meletakkan ponselnya. Ia sekamar dengan manajernya, ia tentu karena kecuali jajaran penting di perusahaan mereka akan mendapatkan kamar isi dua orang. Manajernya belum datang, ia memutuskan untuk lebih dulu untuk tidur karena besok ada jadwal kunjungan hutan untuk pembangunan properti baru.

***

Sehun melihat ke arah di mana Minseok berdiri di samping Manajer, ia tersenyum melihat wajah Minseok yang nampak serius hingga menautkan kedua alisnya. Ia sesekali membantu Ayahnya, karena semuanya dilakukan oleh Ayahnya dan calon Ayah mertuanya, sedangkan Minseok dan Manajer perusahaan membantu mencatat semua yang dibahas.

Proyek mereka berada di Daerah Chang'An yang mana terkenal dengan bangunan-bangunan yang indah dan bersejarah, tempat ini biasanya dipakai untuk pembuatan drama kolosal maupun drama modern. Awalnya ia tidak menyukai Ayahnya ikut berinvestasi dengan perusahaan Ayah mertuanya, tapi setelah melihatnya lagi ia tertarik, ia tahu mungkin alasannya sedikit tidak masuk akal namun seperti ada magnet yang menariknya untuk segera pergi ke sana.

Ia sebagai putra bungsu ingin membuktikan kepada keluarganya dan Kakak kandungnya jika dirinya mampu menjalankan perusahaan yang mulai berjalan, meski Ayahnya yang membantu untuk pijakan awal kakinya untuk langkah selanjutnya. Bukan hanya itu ia juga akan membuktikan jika dirinya bisa lebih sukses daripada Kakaknya kepada mantan kekasihnya yang sekarang bersama Minho.

봄 꽃처럼 내게 와라 (Datanglah kepadaku seperti bunga di musim semi) End SoonWhere stories live. Discover now