Bab 3

271 40 8
                                    

Pembaca diharapkan bijak.
Cerita ini berlatar masa sekarang dan masa lalu.
Cerita ini mengisahkan perjalanan kisah cinta, perjuangan, dan pengorbanan.
Tidak ada unsur menyindir atau menyinggung pihak manapun.
Jika terdapat kesalahan atau kesamaan nama, itu memang ketidak sengajaan.
Cerita bertemakan romantis, aksi, dan komedi.
(Tidak suka dengan cerita ini silahkan tinggalkan komentar)

***

Minseok baru saja bangun dari tidurnya dan saat ini sedang berjalan-jalan di halaman belakang rumah Sehun yang kemarin sempat membuatnya tenang ketika di pendopo yang berukuran kecil di pojok kiri taman, karena dari situlah ia dapat memandang seluruh pemandangan taman.

Jika kau saat ini berada bersama Minseok, mungkin saja kau akan bergelayutan di lengannya dan ikut menenangkan pikiranmu yang kacau karena mimpi aneh ataupun mimpi buruk yang hadir semalaman.

Bangunan ini memang indah dan juga bersejarah, walaupun ia sangat menyukai rumahnya yang memiliki arsiterktur tradisional tapi ia lebih nyaman untuk tinggal disini.

Ia sangat tertarik dengan apapun yang berbau sejarah bahkan ia memiliki banyak referensi tentang banyak cerita sejarah tentang suatu tempat atupun benda-benda yang ada di museum.

Jika diberikan tempat tinggal seperti ini mungkin dirinya akan menerimanya dengan lapang hati, bagaimana tidak bangunan ini masih dapat ditinggali untuk banyak keluarga jika mau.

Apa dia benar-benar memiliki hubungan dengan keluarga Kim?

Batin Minseok bertanya pada dirinya sendiri, langkah kakinya menuju ke jembatan yang berada di tengah kolam teratai.

Pikirannya kembali pada sosok Sehun yang dengan konyolnya datang mengusik hari-harinya saat ini.

Dirinya pun tidak menduga jika ada anak orang kaya yang sekarang membuatnya bertanya-tanya, maksud dari dia apa mendekatinya.

Minseok membungkuk mengambil kerikil di dekat kakinya dan kembali berdiri melemparkan kerikil itu ke kolam, dibalik ini semua mungkin saja ada suatu rencana yang besar.

"Aku menyukaimu, Hyung."

Tiba-tiba suara berat mengagetkannya dan sontak membuatnya refleks menoleh ke samping kanannya membulatkan kedua matanya tidak percaya.

Minseok tidak berhalusinasi untuk hari ini bahkan ini adalah alam nyata bukan alam mimpi tapi laki-laki disampingnya dengan ringan meluncurkan kalimat yang seharusnya tidak didengarnya.

"Aku... jatuh hati padamu. Ini milikmu bukan?" Tanga Sehun menyodorkan sebuah kartu foto Minseok yang sedang memeluk boneka beruang besar coklat.

"Maaf, tapi ini..."

"Aku tau ini seharusnya tidak terjadi dan bahkan kau tidak ingin mendengarkan ini. Tapi, aku menyukaimu dan ingin menjagamu." Potong Sehun tatapannya ke arah depan.

Saat ini Minseok tidak bisa berkata apapun, bukan karena ada seseorang yang menyukainya dan bagaimana cara untuk membalasnya melainkan dirinya sendiri bingung bagaimana ia bisa membuat Sehun jatuh hati pada dirinya sedangkan kenyataannya adalah mereka berdua sama-sama pria.

Ini salah, Minseok selama ini tidak pernah berpikir akan menyukai ataupun disukai laki-laki dan sekarang seorang laki-laki muda membuatnya ingin marah dan bingung.

Ia tidak bisa disini lagi dan sebaiknya ia pergi dari rumah tradisional ini sebelum keadaan semakin kacau.

Minseok dengan cepat membersihkan tubuhnya dan setelah itu melangkahkan kakinya keluar dari pekarangan rumah tradisional tersebut.

봄 꽃처럼 내게 와라 (Datanglah kepadaku seperti bunga di musim semi) End Soonحيث تعيش القصص. اكتشف الآن