Bab 5

330 44 7
                                    

Pembaca diharapkan bijak.
Cerita ini berlatar masa sekarang dan masa lalu.
Cerita ini mengisahkan perjalanan kisah cinta, perjuangan, dan pengorbanan.
Tidak ada unsur menyindir atau menyinggung pihak manapun.
Jika terdapat kesalahan atau kesamaan nama, itu memang ketidak sengajaan.
Cerita bertemakan romantis, aksi, dan komedi.
(Tidak suka dengan cerita ini silahkan tinggalkan komentar)

***

"Oppa! Kau menangis?" Pertanyaan pertama yang Minseok terima saat ia berhasil membuka kedua matanya.

Didapatinya kedua matanya terdapat bekas air mata dan juga sarung bantalnya yang sama basahnya dengan kedua matanya.

Mana mungkin ia menangis di dalam tidurnya, seingatnya sebelum tidur ia tidak melakukan apapun bahkan seingatnya, sebelum tidur ia menatap obat demamnya dari Sehun sembari mengingat tentang lukisan kuno yang ada di rumah Sehun.

"Oppa, kau melamun?"

Minha terus menggoyangkan bahu Minseok agar tersadar dari lamunanya, Minha besok pagi akan pergi ke tour wisata di sekolahnya dan akan pulang lusa pagi begitu katanya.

Minseok hanya mengangguk paham dan mulai merapikan kamarnya yang berantakan dan mengatakan jika lima belas menit lagi ia akan bergabung di ruang makan.

Setelah Minseok mandi dan berpakaian santai, ia langsung membantu Ibu Kim di dapur sedangkan Minha dengan santainya bersandar di lengan Ayah Kim sedang menonton sepak bola.

Minseok masih memikirkan arti dari mimpinya, ia mencoba mengingat potongan demi potingan mimpinya tadi siang.

Gadis itu seingatnya merupakan putri dari seorang jenderal pada masa kerajaan Shilla dan gadis itu sering mengikuti Ayahnya untuk membela negaranya.

Tapi kisah gadis itu tidaklah lurus seperti yang ia bayangkan, gadis cantik itu mencintai dan di cintai oleh rajanya sendiri, raja yang harus menduduki tahtanya di masa muda.

Ini adalah mimpinya untuk kesekian kalinya sejak kepulangannya dari gedung besar yang merupakan tempat istirahat keluarga Oh.

Sejak Minseok melihat lukisan wanita yang ada di dalam kamar itu, ia mulai bermimpi aneh, seakan dirinya dibawa ke dalam dimensi lain.

Ia dapat merasakan apa yang gadis itu rasakan, ia tidak terlalu mengenali wajah gadis itu, dirinya tidak mengenal gadis itu tapi entah mengapa batinnya seakan di dalam tubuh gadis itu.

Ia mencoba mengingat-ingat bagaimana bentuk wajah itu mungkin saja ia mengenali gadis itu, wajah yang menyembunyikan segala kepahitan yang dirasakannya.

Dia mirip denganmu Hyung!

Pernyataan Sehun tadi pagi mendadak memasuki memorinya, selama ini ia percaya jika ada reinkarnasi tentang nasib seseorang di masa depan lalu apakah ada reinkarnasi mengenai jenis kelamin.

Tidak mungkin dirinya reinkarnasi dari wanita yang ada di dalam lukisan kuno milik keluarga Oh, lalu bagaimana dengan wanita yang ada di dalam mimpinya?

Apakah wanita dalam lukisan itu dan wanita di dalam mimpinya ada hubungannya dengan dirinya?

"Minseok-ah, kau menghancurkannya, Nak." Suara Ibu Kim yang terdengar dekat di telinganya berhasil menyadarkannya.

Minseok segera menghentikan  pekerjaannya dan meminta maaf pada Ibu Kim karena sayuran yang dipotongnya menjadi tidak beraturan.

"Tidak apa, cuci saja wortelnya dan masukkan semua sayurnya ke dalam panci." Suruh Ibu Kim dengan menggelengkan kepalanya heran.

봄 꽃처럼 내게 와라 (Datanglah kepadaku seperti bunga di musim semi) End SoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang