"Kau tidak berbohong bukan? Kau benar-benar dipanggil oleh gurumu kan?"

"Kau tidak percaya?"

Sohyun terkekeh kecil disana. Kembali melanjutkan makan siangnya.

"Kau tidak diganggu oleh murid lain bukan?"

Pertanyaan Taehyung sukses membuat Sohyun menatapnya. Menatap dalam diam lalu tersenyum tipis.

"Tidak. Semuanya baik-baik saja."

Pun Taehyung tersenyum disana. Kembali melanjutkan makan siangnya setelah merasa semuanya baik-baik saja.

"Syukurlah, kupikir terjadi sesuatu. Kau bahkan tidak mengangkat telefon ku hari itu."

"Ah, telfon?"

Sohyun berusaha mencari ponselnya, mencoba untuk membuat sebuah kebohongan kecil lagi pada Taehyung. Namun saat ia ingin mengambil ponsel di atas meja itu, ia tidak sengaja menjatuhkan sebotol yoghurt nya.

Namun belum saja ia menunduk untuk mengambil yoghurt itu, seseorang sudah mengambil dan memberikan yoghurt itu padanya. Tanpa menyebutkan sepatah katapun bahkan dengan wajah yang begitu datar. Tidak ada sedikit ekspresi pun disana.

"Terimakasih.."

Ucap Sohyun ragu-ragu karena merasa bingung harus mengatakan apa, terlebih saat lelaki itu menatapnya.

"Eoh.."

Jawab lelaki itu dengan singkat. Sangat singkat, dan benar-benar membuat Sohyun terdiam. Hanya bisa melihat lelaki itu kembali berjalan dan duduk tidak jauh dari meja mereka sekarang.

"Siapa itu?"

Sekali lagi pertanyaan Taehyung kembali membuat Sohyun terkejut. Dengan cepat mengalihkan pandangannya dari lelaki itu secepatnya.

"Ah, murid baru di kelas ku, Park Jimin."

"Murid baru? Pantas saja aku merasa tidak pernah melihatnya."

"Kau tahu? Ia benar-benar mirip dengan mu." Ucap Taehyung sambil sedikit tertawa. Mengingat sesuatu yang menurutnya begitu lucu.

"Mirip dengan ku?"

"Lihatlah gaya bicaranya. Singkat, padat, dan jelas. Mirip sekali dengan mu saat baru saja pindah ke sekolah ini. Apa semua murid baru punya sifat seperti itu?"

Taehyung kembali tertawa. Kali ini dengan tawa yang cukup keras. Sukses membuat Sohyun menatapnya dengan jengkel disana. Namun belum saja Sohyun memprotes Taehyung yang sangat menyebalkan itu, ponsel Taehyung berdering dengan cukup keras disana. Sohyun kira itu adalah panggilan masuk, tapi nyatanya itu adalah sebuah alarm.

"Alarm? untuk apa?"

"Ah, aku harus pergi sekarang."

"Pergi? Kemana?"

Tanya Sohyun dengan wajah murung nya. Merasa tidak suka harus kembali tidak melihat Taehyung lagi. Padahal akhir-akhir ini mereka sudah jarang bertemu.

"Audisi. Ini adalah agensi terakhir yang aku ikuti untuk bulan ini."

"Audisi, lagi?"

"Maaf, tapi aku harus pergi. Audisinya mulai satu jam lagi."

Sohyun menghembuskan nafasnya kasar. Benar-benar tidak suka karena Taehyung harus pergi sekarang, terlebih lagi disaat jam makan siang.

"Aku benar-benar minta maaf. Kau bisa pulang sendiri bukan?"

"Tentu saja."

Taehyung terkekeh kecil, mengacak kasar rambut Sohyun beberapa kali lalu tersenyum.

• ALONE •Where stories live. Discover now