💐4💐

2.4K 339 49
                                    

Suara dentuman musik begitu memekakkan telinga, di ramainya kerumunan terdapat wanita-wanita yang berpakaian seksi yang asik bergoyang bersama pria-pria berhidung belang dengan keadaan setengah mabuk.

Didalam sana, taehyung sudah menghabiskan empat gelas whiskey  yang membuat kesadarannya setengah menghilang. Beberapa kali kepalanya terhuyung ke belakang, matanya terpejam sembari menggumamkan kata-kata yang begitu menyesakkan hati.

"Jennie-ya, aku sangat mencintaimu. Apa kau akan terus membenciku?Waeyo? Kapan kau akan mencintaiku, jen?" Taehyung melirik ke kanan kiri berusaha mencari pintu keluar. Namun penglihatannya kini buram.

Ia tetap berjalan keluar dari tempat para penghuni neraka itu, berjalan sempoyongan, lalu melihat jam tangan yang melingkar di pergelangan tangan kirinya, waktu sudah menunjukkan pukul satu dini hari. Ia tersenyum simpul, apakah jennie sedang mengkhawatirkannya karena belum pulang ke rumah? Ck! Hapus aja harapanmu itu taehyung. Sangat mustahil jennie akan mengkhawatirkanmu.

Dengan tergesa-gesa, ia mengambil kunci mobil disaku celananya. Setelah itu, ia masuk ke dalam mobil dan menarik nafasnya lelah. Memejamkan matanya beberapa saat, hingga ia tidak menyadari bahwa sudah ada seseorang duduk di sampingnya dengan alis yang bertaut, "Hei, kau mabuk?"

Wanita itu menampar pelan pipi taehyung, membuat matanya terbuka secara perlahan, menatap wanita yang kini sedang tersenyum padanya.

"K-kau siapa?" Tanyanya.

Wanita itu menyunggingkan senyumnya, "Kau tidak tahu siapa aku karena kau sedang mabuk, tae"

Jujur, penglihatan taehyung semakin buram. Bahkan kini dirinya sudah tak sadarkan diri, "Aku baru melihat seorang Kim Taehyung menghabiskan waktunya di club, apa kau sedang ada masalah, hm?"

Wanita berparas cantik itu menatap taehyung dalam, menghembuskan nafasnya pelan "Terlihat sekali banyak beban yang kau alami, tae"

Beberapa menit kemudian, tanpa pikir panjang mobil itu melaju dengan kecepatan sedang, membawa taehyung ke rumahnya.

Setelah menghabiskan waktu sekitar lima belas menit, dengan hasil jerit payahnya ia membawa taehyung ke dalam kamarnya, lalu menidurkan pria itu dengan posisi senyaman mungkin, ia menggelengkan kepalanya, "Aku tahu kalau selama ini hanya kau yang mencintai jennie, sementara dia tidak. Aku sangat salut padamu karena mempertahankan wanita yang sama sekali tidak mencintaimu"

Setelah memandangi wajah taehyung yang sedang tertidur tenang, lalu ia pergi keluar dari kamarnya dengan air mata yang meluncur dipelupuk matanya.







*****

Keesokan harinya, taehyung terkejut bukan main saat melihat ia berada dikamar yang sama sekali bukan kamarnya sendiri, berbeda dari warna cat dinding dan benda-benda yang ada didalam kamar ini. Dan, apa? Ia masih mengingat kalau dirinya semalam menggunakan setelan jas hitam bukan baju tidur yang sedang ia pakai sekarang.

Lalu dimana dirinya berada? Dan juga siapa yang menggantikan bajunya?

"Kau sudah bangun?" Tanya seseorang yang masuk dengan membawa nampan yang diatasnya segelas kopi hangat.

"K-kau?" Taehyung berusaha mengingat siapa yang ada dihadapannya saat ini.

"Apakah kau masih ingat siapa aku?"

"Irene.. " Gumam taehyung, membuat wanita yang bernama lengkap Kim Irene itu mengulas senyum tipisnya.

Irene sangat bersyukur karena taehyung masih mengingatnya.

"Iya, aku Irene yang dulu pernah dekat denganmu" Wanita itu menyodorkan kopi hangat pada taehyung, pria itu menerimanya dengan senang hati.

"Kau yang menggantikan bajuku?" Tanya taehyung setelah menyeruput kopi yang ada ditangannya sampai setengah habis.

Stay [Taennie]✔Where stories live. Discover now