💐2💐

2.7K 370 45
                                    

Kim Sejeong dan Kim Soohyuk menyambut hangat kedatangan putranya beserta istri dan anaknya dikediaman mereka, saling berpelukan satu sama lain secara bergantian.

"Bagaimana kabarmu, ibu?" Tanya taehyung tanpa melepas pelukannya.

"Kabar ibu baik-baik saja, bagaimana denganmu? Istrimu dan anak tampan ini" Sejeong melepas pelukan itu, lalu menatap taehyung, jennie dan yeonjun secara bergantian.

Taehyung terlihat menghela nafasnya pendek, terpaksa ia harus berbohong bahwa dirinya baik-baik saja. Ia tidak ingin ibunya sampai jatuh sakit saat mengetahui yang sebenarnya terjadi dikehidupan rumah tangganya.

Taehyung menampilkan senyum palsunya, "Sangat baik"

Begitupun dengan jennie yang juga menampilkan senyum palsunya dengan baik dihadapan ibu mertua, "Aku dan yeonjun juga baik, bu"

Sejeong dan soohyuk merasa gemas saat melihat yeonjun yang bersembunyi dibalik tubuh jennie, bocah itu memang tidak terlalu dekat dengan kakek dan neneknya, juga ini adalah pertemuan pertama mereka semenjak enam bulan tidak bermain ke rumah orang tua taehyung.

"Kami sangat merindukan kalian tahu?" Ujar soohyuk.

Sementara taehyung dan jennie saling memandang satu sama lain, "Ne, sudah lama kami tidak bermain ke sini karena taehyung memang sedang sibuk akhir-akhir ini, iya'kan?"

Taehyung mengangguk pelan.

"Nenek dan kakek ingin bermain dengan yeonjun boleh tidak?" Tanya sejeong pada yeonjun. Bocah itu menggeleng lucu.

"Nak, bermainlah dengan nenek dan kakek, mommy haus ingin mengambil minum dulu" Jennie mengusap puncak kepala yeonjun. Mendengar perkataan ibunya. Bocah itu mengangguk patuh, lalu menghampiri kakek dan neneknya.

Jennie berjalan menuju dapur untuk mengambil segelas air putih. Satu gelas pun habis dalam waktu yang cukup singkat.

Saat ia berbalik, taehyung sudah berdiri dibelakangnya. menatapnya dengan tatapan yang membuatnya bingung.

"Ada apa?" Tanya jennie dingin.

"Mulai dari sekarang kau belajar untuk mencintaiku, setidaknya menghargaiku sebagai suamimu, jen. Sampai kapan kau akan terus bersikap seolah kau menganggapku sebagai musuh. Sampai kapan kau terus memperlakukanku sesukamu, huh?"

Taehyung berbicara dengan merendahkan suaranya agar kedua orang tuanya tidak mendengar percakapannya dengan jennie.

Disana jennie tersenyum remeh, "Dengar! Sampai kapanpun aku tidak akan pernah mencintaimu, tae. Takkan pernah!"

Ia meninggalkan taehyung yang masih membeku ditempatnya.

"Apa kalian bertengkar?" Tanya soohyuk khawatir. Tepat saat jennie mendudukkan dirinya disamping ayah mertua.

"Ya, mommy dan daddy.."

Wanita itu segera menyergah kalimat Sang anak, "Tidak, bu. kami hanya berdebat kecil tentang restauran yang akan kami kunjungi untuk makan malam nanti"

Mommy berbohong.

Beberapa menit kemudian, taehyung ikut bergabung dengan mereka, ia dan jennie terdiam saat mendengar perkataan sejeong yang berbanding terbalik. "Kalian adalah pasangan yang romantis, kurasa kalian memang ditakdirkan Tuhan untuk bersama"

Taehyung dan jennie tersenyum tipis.

"Mommy.. Aku ingin pulang.." Yeonjun bergelayutan manja di pangkuan jennie, sementara sejeong, soohyuk dan taehyung terkekeh pelan melihatnya.

"Yasudah, kami pamit pulang, ayah..ibu.." Taehyung dan jennie berpamitan terlebih dahulu, sebelum pergi dari rumah yang besar dan megah itu.










*****

Sesampainya dirumah, jennie segera membersihkan diri, sementara taehyung sedang menenangkan yeonjun yang menangis karena saat diperjalan pulang bocah itu bermimpi buruk.

Kini pria pemilik senyum kotak itu mengusap puncak kepala yeonjun dengan rasa penuh kasih sayang, bocah itu adalah barang berharga miliknya, selain jennie.

Taehyung menitikkan air matanya, mengingat kembali kisah rumah tangganya yang penuh dengan pertengkaran, tidak ada keharmonisan didalamnya. Hanya suara pecahnya barang dan tanpa pengetahuan siapapun yeonjun menangis sembari memeluk guling kesayangannya.

Entah sampai kapan rumah tangga mereka akan seperti ini, yang semakin membuat air mata taehyung turun dengan derasnya adalah bersandiwara didepan kedua orang tua mereka. Seolah-olah rumah tangganya berjalan dengan baik dan harmonis seperti keinginan mereka.

Namun kenyataannya tidak, semuanya terjalin karena kerterpaksaan. Disini yang paling tersiksa adalah taehyung. Perbuatan dan perkataan jennie yang sangat menyakitkan itulah yang membuat rongga dadanya terasa tertusuk.

"Tidurlah dengan nyenyak, nak. Daddy ada disini" Disela isakan tangisnya taehyung masih setia untuk menenangkan yeonjun yang sudah mulai memejamkan matanya. Ia tidak ingin yeonjun melihatnya dalam keadaan menangis.

Lima menit kemudian, jennie keluar dengan sudah berpakain baju tidur. Melihat mata taehyung sembab, lantas ia bertanya, "Kau menangis?"

Taehyung menggelengkan kepalanya, "Aku tidak menangis"

"Kau tidak bisa berbohong, tae"

"Jika aku menangis, apa pedulimu? Bukankah kau tidak peduli padaku?"

Perkataan taehyung itu membuat jennie terdiam seketika, setelah dipikir-pikir. Benar juga, apa pedulinya ia pada taehyung? Toh, ia sama sekali memperdulikan pria itu selama menjalani rumah tangga bersama.

Sebelum taehyung masuk ke kamar mandi, jennie bisa melihat dengan jelas jika taehyung mengepalkan tangannya kuat.

Hingga suara ponselnya berdenting, ia segera mengambil dan membaca pesan masuk tersebut.

Kenapa tidak membalas pesanku, sayang. Kau sudah tidur?
-My Love-

Maaf baru bisa update ff ini karena dari kemarin wattpad ku error, tapi sekarang sudah enggak kok:)

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

Maaf baru bisa update ff ini karena dari kemarin wattpad ku error, tapi sekarang sudah enggak kok:)

Okay. Silahkan untuk vote dan komentar disetiap chapter yang kalian baca ya❣

Stay [Taennie]✔Donde viven las historias. Descúbrelo ahora