BAB 28 || NAGA

Mulai dari awal
                                    

"Lo ngapa dah diem-diem bae?" tanyaku.

"Serba salah emang jadi orang keren kayak gue. Diem salah, bacot salah," ujar dia yang tampaknya hanya terpaksa memunculkan sisi Alan yang kutahu.

"Lan," panggilku lebih serius.

"Apa Nasir?"

"Nasir?"

"Naga Indosiar."

"Plis, gue pengin serius."

"Oke, sok."

Kami diam dulu beberapa detik. Sebelum akhirnya aku mulai bicara. "Gue tahu lo bohong soal kondisi Juno," ungkapku yang kemudian melihat ekspresinya yang sedikit kaget. "No. Gue lagi nggak marah. Gue nggak perlu tahu buat ngertiin kok Lan. Lagi pula, gue percaya dia bakal fine seperti apa yang dia selalu bilang."

[Alan cosplay jadi siluman ular]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[Alan cosplay jadi siluman ular]

"Iya, Nag. Lo nggak usah khawatir."

Aku mengangguk. "Gue khawatirin hal lain."

"Apa?"

"Tunggu setelah yang mau lewat berikut ini!"

"Sialan!"

"Lah, kan emang banyak yang lewat. Tuh mobil, motor, truk gandeng!"

"Mentang-mentang nggak ada gandengan nyebut truk gandengnya ngegas," kata dia.

"Kayak lo ada aja," jawabku.

"Yaudah seri."

Sampai di rumah Alan, kami langsung ke kamar. Tentu saja, aku menyuruhnya merapikan ruangan hasil perilaku barbar Alan itu dulu sebelum pemuda dengan garis keturunan ningrat memasukinya.

"Selamat datang di Alan Hotel, kamar ini dilengkapi AC lima puluh inci yang mati karena belum dinyalain, jam weker kodok yang bentuknya gaib karena udah dibuang, sama hawa-hawa kenangan mantan yang mulai membusuk," ungkapnya seperti pelayan hotel.

Kami kemudian duduk bersama. Awalnya, kami membahas hal-hal menyenangkan soal ketenaran kami di sekolah yang meroket tajam, seakan tiada hari tanpa dilirik para cewek. Lalu, jumlah views video kami yang semuanya sudah di angka jutaan, subscriber-nya pun tembuh seratus ribu lebih. Lalu, jumlah uang dari adsense yang sudah Alan sumbangkan. Semuanya kelihatan sukses.

"Dengan itu semua masa lo belum berhasil dapetin Kak Gadis sih," kata Alan yang tampak menyepelekanku.

"Dia bukan cewek gampangan, Lan. Susah ditaklukkan."

"Lo aja yang kurang ngegas!"

"Lo sendiri gimana? Anye kok nggak balik-balik sama lo?"

Alan diam sejenak. Lalu dia mengalihkan pandangannya dariku. "Gue udah nyerah."

Naga, Jangan Bucin!「SUDAH TERBIT」Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang