Bagian 1

12 0 0
                                    

H a p p y R e a d i n g
🌹

Langkah seorang gadis terlihat cemas disertai keringat pada pelipis nya. Kaki nya terus melangkah melewati lorong-lorong kelas yang sangat ramai, karena ini adalah jam waktunya pulang SMK Pelita Ungu dan bel baru saja berbunyi beberapa menit yang lalu.

Tampaknya beberapa siswa masih asik berbincang, ada pula yang memang sengaja pulang disaat suasana sekolah sudah sepi dengan alasan malas jika harus berdesak-desakan dengan para manusia yang bergerombol melewati lorong itu.

Langkah gadis itu semakin perlahan dan berhenti seraya memperhatikan salah satu kelas yang menjadi tujuan nya saat ini. Yang tak lain adalah kelas XII TSM 5. Usahanya kini tak membuahkan hasil, kelas sudah kosong tak ada manusia satu pun.

"Nyebelin kan, gue ditinggal lagi," Gerutu nya kesal. Langkah gadis itu lalu memutar ke arah parkiran dan keluar dari area sekolah menggunakan sepeda motor kesayangan nya. Kini ia sudah berada di sebuah Futsal yang jaraknya tidak terlalu jauh dari sekolah.

Fanya menuju Futsal karena tau bahwa Fatur bersama temen-teman rutin main Futsal setiap hari Kamis. Dan hari ini adalah hari Kamis.

Sesampai nya di sana Fanya mengedarkan pandangan nya mencari seseorang. Tidak berhasil, ia memutuskan menghampiri beberapa orang disana yang ia kenal.
"Gio, Fatur mana?," tanya gadis itu. Gio yang merasa namanya terpanggil pun menoleh mencari sumber suara.

"Eh Fanya, lo cari Fatur ya?" Tanya nya balik.

"Ya iya gue nyari Fatur. Kan barusan gue nanya, kurang jelas? Budek lo," Jawab Fanya Kesal, ia memutar bola matanya malas berhadapan dengan teman Fatur yang satu ini.
"Ya elah gausah ngegas tar cepet tua," Balas Gio.

"Cepet kasih tau gue, dimana si Fatur," Tanya Fanya, ia sudah malas beradu argument dengan Gio. Gio adalah sahabat Fatur sedari SMP dan juga teman sekelas Fatur saat ini. Salah satu teman Fatur yang membuat Fanya sering naik darah. Setiap berpapasan pun tidak pernah berdamai, seperti Tom&Jerry.

"Nanya ke gue, tanya aja sono ke emak nya," Ketusnya. Fanya semakin geram, darah nya semakin naik ke ubun-ubun, rasanya ingin segera memakan Gio hidup-hidup.

"Tinggal jawab ajah apa susah nya si? Buang buang waktu tau gak?," Balasnya.

Reyhan menggeleng melihat tingkah kedua nya, "Kata nyokap nya sih sakit Nya," Jawab Reyhan yang baru saja menghampiri Fanya dan Gio. Ia merasa iba melihat Fanya yang tak kunjung mendapat jawaban dari Gio.

"Sakit? Kok bisa?" Tanya Fanya bingung. Jarang sekali ia mendengar Fatur sakit. Fatur tipikal orang yang selalu menjaga kesehatan dan jarang sekali sakit.

"Namanya juga manusia Nya," Balas Reyhan.

"Oke thanks Rey," Fanya bergegas menghidupkan motornya. Menjauh dari sana menuju ke rumah Fatur. 

***

Kini ia berada di pekarangan Rumah Fatur yang cukup luas. Ini bukan kali pertama ia berkunjung. Jadi ia bisa langsung masuk tanpa di introgasi oleh pa satpam. Pekarangan rumah nya terlihat asri dengan berbagai macam bunga berjejer disana. Terlihat sangat indah.

Fanya memencet bel sekali. Tak kunjung ada jawaban. Tak ada juga yang membukakan pintu. Ia yakin Fatur ada di rumah. Mobil nya masih setia terparkir yang menandakam si mpu nya sedang berada di rumah.

"Lama banget si," Ucap nya kesal.

Fanya
Woy monyet gue di luar nih, pegel bego. Bukain pintu. Molor lo ya?😠

Fatur
Yg nyuruh kesini siapa bego?

Fanya mendengus kesal, "Bisa bisanya ya si monyet. Gue berdiri disini hampir 20 menit, dia kira gue mau minta sumbangan apa, bener bener deh. Kalau bukan pacar, udah gue sembelih ke usus-usus nya," Gerutu nya kesal.

Pintu terbuka lebar menampakan sesosok mahluk yang sedari dari ia cari. Fanya bahkan tidak melihat raut sakit sedikit pun di wajah nya. Sepertinya ini hanya alasan Fatur untuk tidak sekolah, karena hari ini sekolah tidak melaksanakan KBM seperti biasa. Ada kegiatan rapat para guru di dinas pendidikan.

"Ngapain lo kesini?" Tanya Fatur sinis. Seperti biasa ia sinis, tapi bagi Fanya itu tak masalah. Sifat Fatur memang seperti ini jadi ia harus memahami sebagai pacar.

"Temen lo bilang lo sakit. Jadi gue berinisiatif untuk kerumah lo. Pada akhirnya gue nyesel, dari muka lo gak ada sakit sakitnya sama sekali. Muka seger kaya gitu dibilang sakit," Balas Fanya ketus. Ia tak mau kalah membalas Fatur.

"Terserah gue lah, masalah buat lo? Udah pulang ajah sana. Enek gue lama-lama liat lo," Jawab Fatur. Fatur berbalik badan dan menutup pintu dengan kencang. Ia menghiraukan teriakan Fanya yang membuat gendang telinga orang yang mendengar nya pecah.

"WOY MONYET, GAK TAU TERIMAKASIH LO YA, UDAH GUE JENGUK, FATUR!" Teriak nya kesal.

**********

Cerita pertama.
Semoga suka ya🤗
Gak berharap banyak soal nya ini cerita karna efeck kegabutan ku di sela libur akibat Covid-19.
Tetap berdiam diri di rumah ya guys #DiRumahAjah💙

ONE DAYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang