ajak ngorbol, empat.

2K 356 37
                                    

selama mpls, nana ngadep depan terus. maka dari itu, si bian bian ini gak bisa lihat jelas wajah gadis di barisan paling depan, karena posisi dia sendiri di paling belakang.

mpls berjalan lancar dan membosankan, padahal barisan lain daritadi ketawa-ketawa. tapi barisan nana kayanya yang paling suram, ditambah teriakan ricuh anak laki yang asik main game perang viral itu.

gak begitu lama, osis membagikan air botol mineral, baik banget ini apa ada maunya. nana ambil karena paling depan, kemudian dioper ke belakang secara estafet.

setelah istirahat sebentar —yang gak dibolehin ke kantin, mereka lanjut lagi acara mpls. tau gak sih semembosankan apa dan nana mau cepat-cepat masuk kelas. "sebelum masuk kelas—"

nah ini, this is the moment nana has been waiting for.

"—main game dulu yuk?"

nana mendesah malas. sumpah, yang namanya nana ini, paling suka main tapi kalau kalah tuh rasanya bete banget. pasti nanti hukumannya gak kira kira deh. begitu lah teriakan gelisah nana, apalagi ini mpls, wah ancur udah kalau kalah.

"gampang aja, kalian satu barisan, perlu dua orang perwakilan, buat main lari tiga kaki," ucap kak sonia mengumumkan peraturannya.

barisan mulai ramai, begitupun barisan nana karena felix antusias kelewat batas. sampe berdiri berdiri anaknya. pantes bisa main ginian, wong lapangan segede apa ini di depan. "kalau kalah, tentu ada hukuman, kalau menang, ada hadiah! dan kalian boleh pilih apapun, kecuali benda mahal ya!!"

sandi berdecak, "baru mau minta waterpark pribadi," ditoyor raya dan diketawain jakry.

"taaaaaapiiiiiii, perwakilan dipilihin!! yang di barisan paling depan, dan paling belakang, bakalan jadi perwakilan per barisan."

nana baru mau bangkit dan tukeran sama raya, eh diteriakin, "eh cewek putih abu dibarisan pojok, gak boleh curang ya," teriak kakak judes yang ketemu tadi pagi sama nana. nana mendecih malas nginget dia bakal satu tim sAMA HAIDAR.

"yuk perwakilan maju yuk,"

lapangan dipersilahkan diisi, nana didorong sama anak-anak, haidar udah maju lebih dulu. akhirnya mau gak mau si cewek berdiri, maju ke depan dengan lunglai. perasaan mau mengundurkan diri sih ada.

"kak kalau mengund—"

dibekep haidar.

"gak apa apa kak, suka ngelindur gini emang, lanjut kak lanjut," sahut haidar, lalu si kakak kelas menjauh dari sana. mempersilahkan pasangan di depan semuanya mengikat kaki satunya untuk melakukan lomba.

"udah siap??? tunggu aba-aba dari saya ya,"

nana melirik haidar judes, "menang ya, gue gamau tau. gue harus dapetin nomer telepon kak sadya," katanya kemudian menolehkan wajah ke depan lagi. haidar mendengus.

"awas lo yang lama,"

perkataan haidar bertepatan dengan peluit di bunyikan, nana melangkah dengan kaki kanan lebih dulu, sedangkan haidar begitu juga. YA SALAH INI NANA langsung tumbang, haidar panik sedikit.

"BUSET LU," kata haidar membantu nana bangun, gak patah semangat dan nana yang ambisius buat dapetin nomer kakak ganteng, dia berdiri lagi.

"anjing dah lu dadar,"

masih sempet-sempetnya emang menyambat. tinggal satu pasangan lagi yang perlu dilewatin nana haidar, dan garis finish sedikit lagi sampe.

"LOMPAT BEBAS," kata haidar, heboh. nana langsung ngeh dan lompat pakai kaki yang gak keiket. peluit kedengeran nyaring.

"WAH GILA pemenangnya barisan pojok kiri!!!" tentu disambut meriah sama anak-anak sana, felix dan jisung yang paling heboh. nana langsung lepasin talinya.

"eh eh bentar, foto dulu lah," kata salah satu kakak kelas yang udah pegang-pegang kamera. nana mengerutkan kening, "eh gausah kak—"

"kenang-kenangan siapa tau jadian."

cekrek.

owalah ini tangan rangkul rangkul nana segala, untung nana harus terlihat cantik didepan kamera. ah yaudah lanjut lah.

"kak saya mau nomer kak sadya sebagai hadiah," kata nana, lantang.

haidar datang ke sebelah, "saya mau nomer kak ceri kak."

diketawain kakak kakak kelas.






face claim kak sonia udah
ada di episode sebelumnya, ya !

𝐡𝐚𝐢𝐝𝐚𝐫.Where stories live. Discover now