BAB 15

46.1K 1.8K 23
                                    

"Mengapa kau melakukannya Joe?"
"Mengapa kau mendorongnya?" Clara bertanya kepada Joe yang kini duduk di ranjangnya menundukkan wajahnya di depan Clara saat di dalam kamar mereka karena merasa bersalah. Bukan merasa bersalah karena telah mendorong Miranda masuk ke kolam renang tetapi merasa bersalah karena gara-gara ulahnyalah akhirnya membuat Clara akan dihukum oleh daddynya.

"Jadi kau tidak mau mengatakannya padaku?" Tanya Clara lagi.

Joe menatap Clara lalu memeluknya.
"Maafkan aku Cla! Aku menyesalinya, bukan karena mendorong nenek sihir itu ke kolam tetapi karena ulahku kau harus mendapat hukuman dari daddy."

"Namanya Miranda Joe!" Ucap Clara sambil mengusap punggung Joe.
"Yah... walaupun memang kelakuannya seperti nenek sihir." Batin Clara.

"Dia memang nenek sihir dia jahat Cla!" Ucap Cloe.

Clara menghela nafasnya lalu melepas pelukan Joe dan menatap Cloe.
"Memang apa yang dia lakukan?"

Cloe menatap Joe meminta persetujuannya untuk mengatakan yang sebenarnya kepada Clara.
Joe mengangguk lalu Cloe mengalihkan kembali tatapannya kepada Clara.
Kemudian Cloe mulai menceritakan awal mula kejadian itu.

"Saat kau meninggalkan kami untuk mengambilkan minum untuk nenek sihir itu...." Ucapan Cloe terpotong oleh Clara.

"Cloe... her name is Miranda." Ucap Clara menegur Cloe.

"Whatever Cla." Ucapnya kesal.

"Ayo lanjutkan ceritamu!" Perintah Clara.

"Nen....dia mendekati kami dan mengatakan kalau ne... dia akan menikah dengan daddy dan akan menjadi mommy kami. Kami mengatakan padanya kami tidak mau dia menjadi mommy kami karena kami sudah punya mommy sendiri. Dia marah lalu nenek.... maksudku dia mengatakan pada kami jika nanti dia sudah menikah dengan daddy, dia akan menyuruh daddy agar membawaku dan Joe tinggal bersama grandma. Dia mengatakan kalau dia tidak mau tinggal bersama kami karena kami anak-anak nakal." Ucap Cloe sedih.

"Benarkah dia berkata seperti itu?"
Ucap Clara terdengar tidak percaya dan marah.
"Memang dasar nenek sihir, jahat sekali berbicara seperti itu di depan anak kecil."
"Apa yang harus aku lakukan, anak-anak terlihat sangat sedih mendegar perkataan nenek sihir itu?"

"Iya. Kami tidak bohong!" Jawab Joe.
"Apa benar daddy akan menikah lagi dan akan menuruti nenek sihir itu untuk membawa kami tinggal bersama grandma, Cla?"
"Aku sayang grandma, tetapi aku lebih suka dengan daddy biarpun dia galak."

"Aku juga sayang grandma tapi aku juga tidak mau Cla, kami ingin disini bersama daddy saja." Kata Cloe sambil menangis.
"Kami tidak mau mommy baru, karena kami sudah punya mommy sendiri!"
"Please Cla! Tolong bantu kami bilang pada daddy!"

"Sini sayang!" Ucap Clara lalu memeluk Cloe.
"Maafkan aku, tapi aku tidak bisa membantu kalian dalam hal ini."
"Mungkin kalian bisa membicarakannya dengan daddy kalian!" Ucap Clara terdengar sedih.
"Kalian bisa mengatakan kepada daddy kalau tidak setuju jika daddy menikah dengan Miranda!"

"Kami tidak mau daddy menikah lagi Cla, kami hanya ingin daddy dan mommy kembali bersama lagi seperti dulu." Jawab Joe.

Cloe mengangguk setuju dengan apa yang dikatakan oleh Joe. Dan Clara merasakan sedikit terasa sakit didadanya saat mendengar apa.yanh sudah Joe katakan, tetapi Clara menepis perasaan yang sedang ia rasakan saat ini.

"Cla tolong bantu kami menyampaikannya kepada daddy! Please....!" Kata Cloe memohon.

"Maaf Cloe, aku benar-benar tidak bisa. Aku bukan siapa-siapa jadi aku tidak bisa melakukannya untuk kalian. Aku harap kalian mengerti aku hanya seorang pengasuh disini." Kata Clara memberi pengertian.

Joe dan Cloe tertunduk sedih dengan bahu melorot.

"Tapi aku bisa membantu memberikan penjelasan kepada daddy kalian alasan Joe sampai mendorong Miranda. Mungkin setelah mendengar itu daddy kalian akan memikirkan ulang pernikahannya dengan Miranda. Bagaimana? Apa kalian setuju?" Kata Clara memberi ide. Mungkin hanya itu yang bisa ia lakukan untuk Joe dan Cloe pikirnya.

"Aku setuju." Jawab Cloe.

"Aku juga setuju Cla, tapi jangan suruh aku yang berbicara kepada daddy! Aku takut pantatku dipukul lagi. Rasanya sangat sakit." Ucap Joe.

"Ha ha ha... tenang saja, aku yang akan mengatakannya." Kata Clara sambil tertawa.

Tok tok tok
Pintu kamar Joe dan Cloe berbunyi.
Lalu seseorang membuka pintu dan Risty masuk menghampiri mereka.

"Ada apa Risty?" Tanya Clara.

"Tuan Ethan menyuruhmu menemuinya di ruangan kerjanya sekarang." Jawab Risty terdengar ketus.

"Baik aku akan segera kesana. Terima kasih." Ucap Clara ramah. Lalu kembali menatap ke arah Cloe dan Joe.
"Kalian tidak apa-apa aku tinggal sebentar?"

Cloe mengangguk sedangkan Joe terlihat cemas.

"Jangan khawatir Joe, aku akan baik-baik saja."

"Baiklah Cla. Kami akan menunggumu disini!" Jawab Joe.

"Oke. Kalian mandilah dulu dan jangan bertengkar oke! Akan ku siapkan pakaian kalian lalu setelah itu aku akan menemui daddy kalian." Kata Clara.

"Biar aku yang melakukannya!"
"Kau pergilah sekarang, tuan Ethan sudah menunggumu!" Kata Risty masih terdengar tidak ramah.

"Baik, terima kasih." Ucap Clara lalu keluar dari kamar Joe dan Cloe untuk menghampiri Ethan di ruang kerjanya.

-----

Clara tiba di depan pintu ruang kerja Ethan yang terbuka setengahnya. Clara menengok kedalam dan dilihatnya Ethan sedang berdiri menerima telepon menghadap jendela dengan pemandangan taman belakang.

Kedua telapak tangan Clara saling bertaut dan saling meremas saat memikirkan apakah ia akan masuk atau tidak. Pasalnya membayangkan berduaan saja diruangan kerja Ethan membuatnya takut dan cemas.

Tanpa disadari oleh Clara Ethan sudah berbalik menghadap kearahnya. Tak lama kemudian Ethan mengakhiri teleponnya dan memasukkan ponselnya ke dalam saku celana pendeknya.

"Come'in Cla!"

Suara berat Ethan menyadarkan Clara dari lamunanya. Bagi Clara suara Ethan saat memanggil namanya terdengar sangat sexy ditelinganya. Clara mendongak dan menatap mata biru Ethan yang saat itu juga sedang menatapnya dengan bibir yang juga menyunggingkan senyum menawannya. Senyuman itu membuat Clara terpesona. Ethan saat itu juga terlihat sangat gagah dan tampan dengan postur tubuh tinggi dan atletisnya dipadu dengan kaos polo berwarna putih dan celana pendek berbahan linen selutut berwarna khaki membuatnya tampak sempurna dimata Clara. Tanpa disadarinya, Clara sudah masuk kedalam pesona Ethan.

"Apa kau hanya akan berdiri disana dan hanya akan memandangiku saja Cla?"

"Ma...maaf." Clara melangkahkan kakinya masuk kedalam ruang kerja Ethan.

"Tutup pintunya!"

"Tidak!"
"Biarkan saja terbuka!" Jawab Clara.

"I said close the door!"

Clara menggelengkan kepalanya dengan cepat untuk menolak.

Ethan tersenyum miring lalu berjalan ke arah pintuk untuk menutup pintunya.

Clara yang mengetahui apa yang akan dilakukan oleh Ethan, dengan sekuat tenaga mencoba menahan pintu itu agar tetap terbuka dengan menggunakan kedua tangannya menekan pintu ke arah dinding disampingnya.

Ethan terkekeh geli.
"Jadi kau ingin apa yang akan kita lakukan berdua dilihat orang lain?"
"Kalau aku tidak masalah dengan itu, lalu bagaimana denganmu?"

-bersambung-

Trying To Be Mother Of Your Children (TAMAT)Where stories live. Discover now