13

2.3K 199 40
                                    

"Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu."

QS. Ath-Thalaaq : 3

 Ath-Thalaaq : 3

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Shakeil

    Hujan mengguyur deras perkotaan di negeri piramida sedari dini hari. Tanganku membelah gorden yang menutupi, menatap hujan dibalik kaca kamar.

Aku mulai berdo'a sesuai yang di ajarkan oleh Rasullullah ketika hujan.
Pikiranku sudah cukup tenang, selepas sholat subuh dan membaca Al-qur'an.

Kini sudah pukul 06.00 pagi, kantuk mulai datang. Ya, semalam aku terus berpikir, tidurpun tak nyenyak.

"apa aku harus menerimanya? Ya Allah, hambamu ini masih bimbang" ucapku.

Sudah 2 kali aku melakukan sholat istikharah meminta petunjuk-Nya. Tapi masih bimbang untuk memilih.

Aku berjalan kembali menuju laci, membukanya, mengambil amplop coklat dan membuka isinya.

Proposal ta'aruf isi dari amplop itu membuatku menghela nafas.

Nina Aminah nama yang tertera di atas kertas dengan goresan tinta yang sempurna. Pilihannya hanya dua,  menerimanya atau menolak.

Ini bukan pertama kalinya aku mendapat proposal ta'aruf seperti ini. Dan selalu merasa bimbang, meminta pendapat umi pun jawaban umi selalu condong dengan kata hati ku. Umi selalu berkata "ikuti kata hatimu, nak. Sholat istikharah meminta petunjuk-Nya. Jika hatimu berkata iya, maka berarti iya, begitu pula sebaliknya".

"Sebaiknya, aku harus siap-siap" ucapku lalu mengambil handuk dan masuk ke dalam kamar mandi.

***

   Aku telah tiba di depan pintu gedung perusahaan. Aku berlahan masuk dengan menyapa security yang berjaga. Aku membelah ruangan demi ruangan sambil membalas sapaan dari para pegawai yang mengenali ku.

Tidak banyak yang sudah datang. Baru beberapa, karena jam masuk kantor 30 menit lagi.

Ting.....

Suara berasal dari lift yang berhenti, dan pintunya pun terbuka. Aku segera keluar dari dalam, menuju ruanganku.

Aku membuka pintu dengan perlahan. Melihat setuasi dalam kantor.

Ada permandangan aneh hari ini. Aku melihat Aiesha, assisten pribadiku tengan tertidur di ruang kerjanya yg masih bisa terlihat dari meja kerjaku.

Tumben sekali, sepagi ini ia sudah masuk kantor. Aku mencoba menghampiri, sambil membawa 5 berkas untuk di kerjakannya.

Ehem....

Aku berdehem, mencoba membangunkannya. Ia terlihat terkejut kelagapan. Aku segera memalingkan wajahku menatap monitor kerjanya yg tengan menampilkan games online, dan itu membuatku tergiur untuk memainkannya.

YA SHAKEILTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang