Chapter 3

1K 85 3
                                    

"Hai."

Nara mengerjapkan matanya dua kali ketika Jungkook menyapanya, ia menegak ludahnya sendiri gugup. "Kau datang?"

Mendengar pertanyaan itu, Jungkook hanya terkekeh renyah. "Tentu saja aku datang. Kau lupa? Jimin itu temanku, mana mungkin aku tidak datang."

Nara memberikan senyuman canggung dan meruntuki pertanyaan bodoh yang keluar dari mulutnya.

Kenapa aku malah bertanya seperti itu! Astaga bodoh sekali!!

"A-aku harus pergi dulu, Yeora pasti menungguku." Nara membungkukkan badannya lalu melesat pergi secepatnya. Ia tidak ingin mengambil resiko, bagaimana jika nanti dia melakukan hal aneh di depan Jungkook?

Tidak! Tidak boleh sampai terjadi!

"Eh, Nara.." seru Jungkook memanggil namun gadis itu tidak menggubrisnya. Ia membuang nafas jengah, "Padahal aku belum selesai." imbuhnya.

Jimin menepuk pundak sahabatnya dua kali di susul helaan nafas panjang seperti putus asa. "Sepertinya kau harus extra sabar. Dia akan sangat sulit kalau kau dekati." ucapnya dengan nada simpati yang di buat-buat.

Jungkook mendelik sebal, ia menepis tangan Jimin di pundaknya. "Tidak, tidak! Aku ini Jeon Jungkook dan aku tidak akan menyerah begitu saja, lihat saja nanti."

Jimin hanya mengangguk-anggukan kepalanya, "Yah, kuharap begitu. Akan menjadi suatu sejarah jika Jungkook tidak bisa meluluhkan seorang gadis." ejeknya sukses membuat Jungkook menggertakan giginya.

"Jim!"


*****

Nara sekarang tengah terduduk sendirian, maniknya menatap lurus kearah Yeora yang tengah asik berbincang dengan seorang pria. Nara sudah bisa menebak apa yang sedang di lakukan sahabatnya itu; pasti sedang menjalani pendekatan, padahal mereka berdua baru saja berkenalan dan bertemu disini.

Nara tidak mengerti dengan jalan pikiran Yeora, bisa-bisanya dia meninggalkannya sendirian seperti orang idiot karena hanya terdiam saja sedari tadi.

"Menyebalkan," gerutunya kesal sambil menendang-nendang angin.

"Hei! Apa yang kau lakukan?" Suara berat yang khas itu menghentikan aksi konyolnya.

Bagus, Nara ingin menghilang saja rasanya. Kenapa dia harus di hadapkan dengan pria itu dalam keadaan seperti ini, sih?

"Jangan jadikan dirimu menyedihkan dengan diam di pesta sendirian." ujarnya lagi dan menambah rasa malu di dalam diri Nara.

Merasakan aura kecanggungan yang terus menyelimuti, Jungkook mencoba mencairkan suasana. Ia berdehem pelan lalu menoleh untuk menatap kedua iris Nara.

"Hm, karena aku juga sedang sendirian. Bagaimana jika kau berdansa denganku?" Ajaknya sembari menegak segelas minuman di tangannya.

Nara gelagapan sendiri, bingung respon apa yang akan dia berikan. Jemarinya meremas gemas pada ujung bajunya.

"Terlalu lama," Tanpa mendengar jawaban Nara terlebih dahulu, Jungkook memilih langsung menarik pelan tangan gadis itu, mengajaknya ke lantai dansa.

Nara melebarkan kedua matanya dengan rahang merosot sempurna. "A-apa yang kau lakukan?!" bisiknya dengan raut wajah tak bisa di tebak.

"Berdansa, apa lagi?"

Hanya helaan nafas yang keluar menanggapi jawaban pria itu. Nara kesal sekali dengannya, sungguh!

"Aku bahkan tidak bisa berdansa!"

Jungkook tersenyum melihat wajah cemberut gadis di depannya, sekarang tangannya bergerak meraih tangan Nara dan menyimpannya di bahunya. Sedangkan tangan yang lainnya memegang pinggang ramping Nara. Sontak saja gadis itu terkejut bukan main.

MY BOYFRIEND || JUNGKOOK [END]Where stories live. Discover now