18.

19.9K 1.8K 29
                                    


Kyline tersenyum tipis ketika melihat Meira berjalan meninggalkan lapangan tanpa sepatah katapun.

Meira tidak menghiraukan pembawa acara yang sedang memuji-muji dirinya.

Kyline sangat paham watak Meira. 'Tidak ingin  repot untuk hal yang tidak penting.'

Pasti Meira menggunakan salah satu sihir andalannya untuk membuat lawannya pingsan seperti itu.

"OKE MARI KITA LANJUTKAN PERTANDINGAN BERIKUTNYA! PERSIAPKAN DIRI KALIAN!!"

Kyline hanya acuh mendengar pembawa acara berbicara seperti itu.

"Putri, kami perwakilan kaum fairy mengucapkan selamat datang kembali karena sudah sekian lama anda menghilang. Kaum kami sangat menanti-nanti kembalinya anda."

Kyline tersentak ketika melihat makhluk-makhluk kecil sedang terbang tepat di depan wajahnya sembari menunduk hormat.

"Terima kasih Santa, ak-"

"OH RUPANYA KELAS I-E YANG AKAN MENJADI LAWAN DARI KELAS I-B! OH INI AKAN SANGAT MENARIK!"

Bola mata Kyline membulat ketika baru sadar bahwa kaum fairy yang akan menunjuk siswanya untuk ke lapangan.

Ingin rasanya Kyline membuat pembawa acara itu jatuh dari pegasusnya, dengan lancangnya dia menunjuk Kyline untuk bertanding padahal Kyline sedang menyembunyikan kekuatannya.

Kyline menarik napas dalam-dalam ketika sudah sampai di pinggir lapangan.

Oke tenang Kyline, ini akan mudah.

Kyline berjalan ke tengah lapangan dengan wajah angkuhnya, pandangannya sangat dingin. Wajahnya yang sangat cantik membuat penonton berdecak kagum. Seolah-olah ada cahaya yang melingkupinya, auranya sungguh berbeda.

Di kursi penonton seseorang yang sedang duduk di singgasananya mengerutkan keningnya. Ia seperti mengenali wanita yang sedang berjalan di tengah lapangan.

Dia masih hidup?

Pria itu tersenyum miring. Seolah-olah sedang menyusun rencana untuk ke depannya.

Pria yang berdiri di hadapan Kyline tersenyum tipis.

Ia sangat memuja paras wanita yang saat ini menjadi lawannya. Setelah ini selesai ia sungguh ingin mendekati lawannya ini.

Sedangkan Kyline hanya menatap pria di hadapannya dengan datar, ia tersenyum miring mendengar apa yang pria itu pikirkan.

DUARR!!

Tandanya pertandingan dimulai.

"Loavos." tidak berselang berapa detik setelah pria di hadapann Kyline menyebut nama itu muncul asap hitan di sebelahnya, lalu muncul seekor macan tutul yang mengeluarkan suara geramannya ke arah Kyline.

Mengeluarkan Guardian heh?

Kyline tersenyum mengejek ke arah pria yang menjadi lawannya. Ia tau apa yang pria di depannya pikirkan adalah Kyline masih murid baru dan tidak mungkin sudah memiliki guardian.

Sebenarnya Kyline juga malas mengotori tangannya untuk makhluk rendahan di hadapannya.

Bahkan kekuatan pria itu belum mencapai setengah kekuatan yang ia miliki.

Kyline melirik ke arah tribun tempat dimana Pemimpin Kerajaan Napela sedang duduk, mungkin Kyline perlu memperingati pria yang sedang duduk di singgasananya itu karena dia sedari tadi memandangnya remeh.

"Hamera." Tidak berselang lima detik Kyline memanggil nama itu. Muncul sesosok burung agung dari atas langit dengan angkuhnya. Mata elangnya menatap seluruh penghuni academy dengan tatapan tajamnya. Cahaya api kebiruan yang menyelimutinya membuat para penghuni academy membelalakan matanya.

Me And My GuardianWhere stories live. Discover now