08.

22.3K 2.1K 10
                                    


Akhirnya hewan yang mereka tunggu datang juga.

"Hormat hamba, Yang Mulia." Seru sang cobra dengan kepala ditundukan ke bawah.

Kyline tersenyum simpul lalu mengangguk.

"Apa ada suatu hal penting yang membuat anda dan Guardian anda berada di academy ini?" Cobra itu mendekat ke arah Kyline.

Kyline tidak terkejut mendengar ular didepanya menanyakan hal demikian.

Menurut Guardian yang sudah hidup ribuan tahun lamanya seperti ular di depannya ini melihat sesosok penyihir dengan Guardiannya yang melegenda berada di tempat seperti ini merupakan hal yang tidak biasa.

Apalagi academy sihir yang membuat mereka pertama kali memunculkan dirinya.

"Apa yang coba ingin kau sampaikan kepadaku tadi?"

"Ah iya, hamba hanya ingin menyambut anda. Mungkin cara seperti itu salah. Akan hamba ulangi, Selamat datang di Feeorin academy Tuan Putri Teressia Kyline Oliver."

Seketika raut wajah Kyline berubah menjadi datar. "Jangan.sebut.nama.itu!" Geram Kyline.

"Ah maafkan hamba jika itu mengganggu anda, tapi anda sudah terlalu lama meratapi masa lalu karena banyak yang sudah berubah di Benua ini, Tuan Putri." Sahut ular itu dengan nada setenang mungkin.

Griffin dan Meira yang melihat itu hanya terdiam. Mungkin dengan cara seperti ini tuannya bisa membuka matanya tentang dunia luar, karena memang benar yang di ucapkan oleh ular itu.

Kerajaan yang ditinggalkan Kyline telah berubah.

Kyline tertegun.

Tidak ada yang salah dari perkataan ular itu karena selama seratus tahun terakhir ia berdiam diri di kastil. Ia mencoba menutup mata tentang dunia luar yang menurutnya sangat merepotkan.

"Yang Mulia, anda harus coba melihat kembali Benua ini dengan seksama karena masa depan anda menanti di depan mata. Anda tidak boleh jadi pengecut."

Kyline menghela napas pelan. "Aku ingin sendiri." Kyline memejamkan matanya erat.

"Yang Mulia, bukan mak-"

"Aku.bilang.ingin.sendiri, Apa kalian tuli?"

Griffin dan Meira hanya bertatap-tatapan karena melihat Kyline yang seperti ini, mereka berdua pun menghilang memberi waktu Kyline untuk sendiri.

"Hamba pamit undur diri, Yang Mulia." ular itu pun membungkuk hormat lalu menghilang dibalik pintu.

Sebenarnya ini waktu yang ditunggu-tunggu ular itu, sudah ratusan tahun ia menunggu Tuan Putrinya tanpa kepastian.

Tuan Putrinya sudah dewasa, sudah kewajibannya untuk menjalankan tugas lalu beban yang ditanggung juga berat. Ia tidak menyesal mengatakan itu ke Tuan Putrinya karena itu tugasnya.

Kyline tersenyum kecut.

"Ibunda Kyline harus apa?"

Ia sangat merindukan pelukan Ibundanya yang bisa membuatnya tenang dalam sekejap.

Kyline memejamkan matanya erat lalu tersenyum sendu mengingat kejadian dua ratus tahun lalu.

Me And My GuardianWhere stories live. Discover now