12.

20.9K 1.9K 39
                                    


Merasa diperhatikan Kyline menoleh ke samping. "Apa ada sesuatu di wajahku?"

Aistan masih terdiam memandanginya dan itu membuat Kyline bingung. Raut wajah pemuda di sampingnya tidak terbaca. Ntah dia kagum? Kyline pun tidak tau karena wajahnya datar tanpa ekspresi.

Aku baru sadar tidak bisa membaca pikirannya? Apakah kekuatan dia di atasku?

"Nggak usah mikirin hal yang nggak penting, ntar kamu cepet tua."

Kyline tersentak lalu menoleh ke sampingnya. Raut wajah pemuda ini tidak bisa ia tebak.

Sedangkan Aistan hanya menatap lurus ke arah pemandangan perkotaan.

Tapi Kyline tau pikiran pemuda itu berkelana kemana-mana.

Tidak ada percakapan lagi, mereka sama-sama terdiam dengan pikiran masing-masing.

Pandangan mereka lurus melihat matahari yang mulai terbenam.

Ntah kenapa angin yang menerpa wajah Kyline membuatnya mengantuk, lantas ia membenamkan wajahnya diantara lututnya.

Nafas Kyline mulai teratur, itu tandanya ia sudah mulai tertidur.

Aistan menoleh ke samping menatap Kyline lalu berjalan mendekat. Tangan kanannya terentang ke depan lalu muncul selimut berbulu lembut di tangannya.

Aistan duduk di samping Kyline lalu menaruh kepala Kyline dipundaknya. tangannya melebarkan selimut itu lantas ditutupnya kaki jenjang Kyline yang terekspos.

Tangannya menyingkirkan helai rambut Kyline yang menutupi wajahnya. ia bergumam sangat pelan. "Kamu wanita pertama yang bisa bikin wajah ini tersenyum lebih dari sekali, Terresia Kyline Oliver."

Ntah sudah berapa lama mereka seperti ini. Aistan pun tidak berniat membangunkan Kyline. Pandangan ia lurus ke depan memperhatikan kendaraan berlalu-lalang.

Aistan yakin Kyline tidak tau aroma tubuhnya membuat penghuni Immortal yang ada di kota ini perlahan mendekat. Aroma Kyline sangat memabukan sekaligus menyeramkan di saat bersamaan, karena aroma yang dikeluarkannya membuat makhluk Immortal tertekan dan harus tunduk di bawah kakinya.

Aura penguasa memang tidak bisa diremehkan.

Aistan juga yakin Kyline tidak akan tau banyak tentang makhluk Immortal yang berkeliaran di dunia manusia dan mereka kebanyakan yang memilih hidup berdampingan dengan manusia.

Selama ini memang Guardian Kyline yang akan selalu menyamarkan aroma tubuhnya. Tapi karena tidak ada guardiannya, aroma Kyline bahkan bisa menyebar ke seluruh Kota.

Aistan sudah menebak dari awal mereka ke atas bukit akan banyak makhluk Immortal yang mendekat. Tapi ia sudah membuat pelindung dengan jarak yang sangat jauh.

Walaupun mereka bisa memasuki pelindung itu mereka akan mikir beribu-ribu kali untuk berhadapan dengan lelaki di samping Kyline.

Perlahan Kyline membuka kedua matanya, lalu ia menggerakan kepalanya yang kaku. Badan ia pegal-pegal karena tidur dengan posisi duduk.

Dengan tidak sengaja Kyline menoleh ke samping lalu melebarkan matanya. Wajahnya sangat dekat dengan Aistan, tapi pandangan pria itu masih lurus menatap ke depan.

"Kenapa kau tidak bangunkan aku?" Tanya Kyline dengan nada jengkelnya.

"Kamu tidur kek orang mati, mana tega aku bangunin." Pandangan pria itu masih menatap lurus ke depan.

Kyline mendengus kesal mendengar perkataan Aistan yang tidak ada manis-manisnya. "Jam berapa sekarang?"

"Sekitar jam tujuh, apa kamu laper?" Aistan menoleh ke arah Kyline dengan wajah datarnya.

Kyline mengerutkan dahinya bingung melihat Aistan menatapnya seperti itu.

"Ck, wanita gitu gengsi nya tinggi, tinggal bilang laper aja susah amat."

Kyline melototkan matanya mendengar perkataan Aistan.

Aistan berkata seperti itu sebenarnya karena kesal melihat makhluk Immortal sudah ada yang menembus pelindungnya. Ia merasakan mereka sedang berjalan mendekat dan jumlah mereka tidak sedikit.

Tapi Aistan sudah sedikit menutupi aroma Kyline dengan aromanya sejak berada disini.

"Bahkan dia tidak sadar aromanya hampir membuat ku lepas kendali." Batin aistan.

"Ayo bangun kita cari makan deket sini." Aistan berdiri lebih dulu lalu berjalan ke arah mobil.

Ketika Kyline ingin bangun dari duduknya, ia mengurungkan niatnya karena melihat selimut yang menutupi kakinya.

Ia memegang selimut itu lalu menatap Aistan yang sudah berjalan menjauh.

Dari mana dia bisa mendapatkan selimut ini?

Kyline meraba selimut itu lantas ia mengerutkan dahinya. Selimut ini terbuat dari kulit hewan yang sangat langka lalu lelaki itu dengan cuma-cuma memberinya ke Kyline.

Siapa sebenarnya dia?

Tidak mau terlalu ambil pusing Kyline berdiri lalu menenteng selimut itu, Akan ia tanyakan nanti ke Aistan.

karena kaca depan mobil Aistan sangat gelap. Kyline tidak bisa melihat aistan yang sedang terkekeh melihat dia menenteng-nenteng selimut.

Lalu Kyline masuk ke dalam mobil. Ia menolehkan kepalanya ke arah Aistan. Ketika ia ingin berbicara dengan tiba-tiba raut wajah Aistan berubah ketika menatap ke arah depan.

Kyline mengurungkan niatnya lalu ikut menolehkan kepalanya ke depan, seketika ia membulatkan matanya.

Di depan mereka terlihat seekor kawanan serigala. Kyline tidak begitu jelas melihat serigala itu berjumlah berapa.

Aistan menolehkan kepalanya ke arah Kyline. "Kamu diem disini jangan keluar, kalo sampe keluar kamu akan aku cium."

Kyline mendengus mendengar ancaman Aistan.

Baru pertama kali aku diancem, benar-benar mengesankan.

Lalu Aistan membuka pintu mobilnya dan mendekat ke arah kawanan itu.

Kyline diam memperhatikan. Ia menajamkan indra pendengarannya tapi tidak mendengar suara apapun.

Aneh, kenapa aku tidak bisa mendengar percakapan mereka?

Sedangkan Aistan di luar mobil berjalan santai menuju kawanan serigala itu dengan wajah yang sangat dingin.

Sebenarnya ini wajah yang sering Aistan tunjukan ke makhluk lain.

Kawanan serigala itu yang melihat seseorang berjalan mendekat lantas mengeluarkan suara geraman.

"Apa kalian sudah merasa hebat menghalangi jalanku?" Aistan berkata dengan nada yang dingin.

Sebenarnya Aistan sudah memasang sihir kedap suara untuk menyelimuti mobilnya agar Kyline tidak curi dengar.

Karena, Aistan belum ingin mengeluarkan auranya yang seperti ini di depan Kyline.

Belum saatnya.

 ••••

Jangan lupa tunggalkan jejak ya🤞🏻

Me And My GuardianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang