PROLOG

215 19 38
                                        

Sebuah bel berdentang melenyapkan kesunyian kafe tersebut, beriringan dengan terbukanya pintu kaca di kafe itu, memperlihatkan seorang yeoja berparas cantik, dengan rambut hitam pekat yang dikuncir kuda, poninya terbang-terbangan yang terlihat lucu, tampaknya yeoja itu merasa sangat lelah seperti habis berlari, yang menyebabkan napasnya tidak karuan. (Wanita)


"Mian, seonsaengnim, aku terlambat lagi" ucap yeoja itu sambil membungkuk di depan namja tinggi yang tengah membersihkan meja-meja pelanggan, dengan tubuh yang dibaluti oleh celemek coklat muda. (Maaf//Tuan//Pria)

"Eoh, Yoora? Kau terlihat sangat lelah, duduklah, aku akan membuatkan sesuatu yang dapat meredakan lelahmu itu" ramah namja itu sembari berjalan menuju dapur.

"Gomawo, seonsaeng," ucap Yoora sambil mendaratkan bokongnya pada kursi kayu. (Terima kasih)

Tak butuh waktu lama, namja tadi keluar dari dapur sambil membawa nampan yang berisi coklat hangat didampingi dengan sepiring biskuit yang menguatkan selera Yoora.

"Sudah kubilang berapa kali, jangan memanggilku seonsaeng, panggil aku oppa saja" celetuk namja itu sambil melemparkan senyum manisnya ke Yoora.

"Ah baiklah oppa" ucap Yoora akhirnya.

Namja itu meletakkan nampannya di meja Yoo Ra, lalu duduk di kursi depan Yoora. Dengan tangan yang terlipat, namja itu tersenyum ketika melihat Yoora makan dengan lahapnya.

"Jeosonghamnida, oppa" kata Yoora sehabis meneguk tegukan terakhir coklatnya, merasa tidak enak karena telah datang tidak tepat waktu. (Aku benar-benar minta maaf)

"Gwenchana, lagi pula ini masih pagi, belum ada pelanggan yang datang" ucap namja itu membela Yoora. (Tidak apa-apa)

"Seokjin~ah! Kim Seokjin!" terdengar teriakan seorang namja lain dari arah dapur.

Tiba-tiba namja di depan Yoora---yang ternyata bernama Kim Seokjin itu---segera beranjak dari kursinya dan langsung menuju dapur untuk mengecek apa yang telah terjadi di sana.

"Ada apa?!" Ucap Seokjin khawatir.

"Hyung! Lihat kelakuan anjing ini! Dia menghancurkan masakanku untuk Yoora!" Adu namja itu ke Seokjin.

"Eoh? Anjing siapa ini? Kenapa bisa ada di sini?" Tanya Seokjin.

"Aku tidak tahu hyung"

Yoora yang merasa ada ribut-ribut dari dapur, langsung beranjak menuju dapur juga dan menanyakan apa yang terjadi.

"Kenapa oppa?" Tanya Yoora pada Seokjin.

"Jungkook~ah?" Kenapa kamu?" Tanya nya lagi pada namja yang bernama Jungkook itu.

"Anjing nya memakan makanan untuk mu" jengkel Jungkook.

"Anjing? Anjing siapa?"

"Aigoo, lucu sekali anjingnya!" Teriak Yoora, sambil menggendong dan mengelus bulu anjing itu yang bewarna hitam dan cokelat. (Ya ampun)

Suara bel berbunyi menandakan ada seseorang yang memasuki kafe tersebut, yang ternyata adalah seorang namja tampan dengan rambut cokelat pirang. Namja itu langsung masuk ke dapur seperti mencari sesuatu.

"Apa ada yang melihat Yeontan? Anjingku?" Tanyanya pada orang yang ada di sekitarnya.

"Anjing? Anjing sialan itu maksudmu?" Ejek Jungkook sambil menunjuk anjing yang tadi memakan makanannya.

"Ah iya," ucap namja itu sambil melirik dan mengambil anjingnya dari gendongan Yoora.

Yoora yang sedari tadi mengagumi ketampanan namja itu sambil memperhatikan wajah indahnya seketika salah tingkah, dan langsung memberikan anjing yang berada di gendongannya ke namja itu.

"Dia bukan anjing sialan, asal kau tahu" lanjutnya pada Jungkook yang tadi meledek anjing nya.

"Udah udah, lain kali anjingnya di jaga ya seonsaeng" lerai Seokjin pada namja itu.

"Mian,"

"Tolong jangan panggil aku seonsaeng,"

"Panggil aku Taehyung, Kim Taehyung"

TBC.

©gdskzxy
-30122019

SCENERY || KTH [ON GOING]Where stories live. Discover now