part 20

10.6K 776 35
                                    

◻️◻️◻️Happy Reading◻️◻️◻️

.

Malam yang semakin larut. Kim Seokjin masih mencari Yuni dan Soobin, mengusuri jalanan yang sudah mulai sepi. Tak ada tanda-tanda yang bisa melegakan hatinya. Ia terlihat sangat bingung, menyebar pandangan dari segala penjuru mata angin.

"Di mana sebenarnya kalian?" gumam Seokjin yang sudah mulai putus asa mencari kedua orang yang teramat ia cintai.

Hujan deras mengguyur. Seokjin tidak bisa melanjutkan pencarian sebab pandangannya terhalang derasnya air yang jatuh dari langit. Ia pun memutuskan untuk kembali ke rumah dan mengentikan pencarian.

Sementara Yuni dan Soobin kini telah aman di rumah Namjoon.

Malam yang dingin. Yuni masih terjaga sambil memeluk Soobin yanh telah tidur lebih dulu. Yuni masih memikirkan Seokjin, tentu tidak semudah itu menghapusnya dari benak. Yuni hanya bisa merenungi nasib buruk yang ia rasakan saat ini.

"Uhuuk,"

"Uhuuk,"

Tenggorokan terasa gatal. Yuni memutuskan untuk bangun dan mencari air untuk diminumnya. Suasana apartemen yang cukup gelap dengan cahaya minim ditambah suara deras hujan membuat Yuni terlihat kebingungan mencari dapur untuk meneguk segelas air.

Kilat petir menyambar, membuat jantungnya berdegup dua kali lebih cepat dari biasanya. Yuni tidak bisa melihat jalan dengan jelas. Tiba-tiba kakinya tersandung dan ia pun jatuh.

Bruuggh

Chuup

Entah apa yang menyentuh bibirnya. Yuni begitu kaget ketika ia merasa jatuh di atas tubuh seseorang. Matany terbelalak lebar atas kejadian tak terduga itu.

Seketika petir menyambar memberi pencahayaan yang membuat Yuni langsung tersadar, jika bibirnga telah bersentuhan dengan Namjoon.

"Haaaah, miane!" Yuni kemudian bangkit dari atas tubuh Namjoon. Bersamaan dengan itu Namjoon pun juga bangkit dan menghidupkan lampu ruang tamu.

"Tidak masalah," ujar Namjoon sambil tersenyum memandang Yuni yang wajahnya terlihat malu karena kejadian barusan.

"Ahjussi, sebenarnya aku mau cari minum. Tenggorokanku kering, apakah anda punya minum?" tanya Yuni sambil menunduk malu.

"Ada," ucapnya segera. Namun, Namjoon malah mendekatinya dan membuat Yuni semakin menjauh dan berjalan mundur. Kaki Namjoon terus berjalan mendekatinya, hingga Yuni akhirnya menabrak sebuah galon air di belakangnya.

"Airnya ada di belakangmu," ucap Namjoon sambil menuang air ke gelas untuk Yuni. Namun, Yuni yang terlihat gugup itu tidak pindah dan malah memandang Namjoon yang jaraknya sangat dekat dengannya.

"Minumlah, supaya kau tidak gugup," ujarnya.

Yuni pun segera mengambil gelas berisi air di tangan Namjoon dan meneguknya segera. Karena kurang hati-hati ia pun sampai tersedak, bersamaan dengan Namjoon yang meliriknya begiti dekat.

Uhuuk

Uhuuk

"Hati-hati," kata Namjoon sembari mengoleskan jari jempolnya ke bibir Yuni yang basah terkena air.

"Maafkan aku, Tuan. Terim kasih untuk airnya," imbuh Yuni sembari menaruh gelas dan hendak pergi dari tempat itu.

"Boleh aku tanya sesuatu?" tanya Namjoon yang menghentikan langkah Yuni.

"Boleh,"

"Bagaimana kamu bisa dekat dengan Soobin?" tanya Namjoon.

"Awalnya aku hanya menjadi Bibi angkatnya. Tapi perlahan, ia akhirnya memanggilku Ibu," ucap Yuni dengan nada pelan.

Ahjussi - [TAMAT✓]Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon