Chapter 6 Countess dan pemberantasan korupsi

886 94 0
                                    

Tiga minggu kemudian setelah kehadiran Countess Alexandra yang setia pagi menyambut para karyawan departement store Ophelia dan menghadiri rapat manajemen toko setiap awal minggu.

Para karyawan sudah tidak canggung melihat sang Countess, bahkan beberapa pegawai wanita telah berani  mengobrol dengan pimpinan tertinggi mereka ini tanpa segan. Beberapa pegawai bahkan mulai berbagi bingkisan kue atau snack dengan Lady Alexandra. Sebagai gantinya, sang Countess menyediakan teh panas  gratis untuk karyawan yang masuk kerja pagi saat cuaca dingin atau hujan.

Di setiap rapat manajemen, Countess Alexandra membiarkan para executive manajemen yang mengatur operasional departement store Ophelia. Sang Countess hanya mengawasi, menyarankan dan menetujui satu atau dua topik yang manajemen benar-benar tidak bisa putuskan tanpa rekomendasi dari kantor pusat di Venetian Kingdom.

#######

Pada suatu pagi, Lady Alexandra memimpin rapat manajemen didampingi Director Fosh. Semua peserta rapat langsung menyadari sesuatu yang penting akan di bahas.

"Selamat pagi para hadirin. Pagi ini saya hendak menyampaikan tentang progress ekspansi departement store Ophelia......" Countess Alexandra mengutarakan maksudnya.

\\\\............/////

\\\\........................./////

"Jadi kesimpulannya, saya ingin mengetahui kenapa progress ekspansi  departement store untuk market rakyat biasa (commoner) tertunda hingga empat bulan sejak awal tahun." Lady Alexandra memandangi serius semua peserta rapat.

"Yang Mulia Lady Alexandra. Hingga saat ini kami menunggu negosiasi dengan pemilik gedung di belakang departement store Ophelia ini. Harga yang ditawarkan masih melebihi budget kami." Director Fosh berusaha mencairkan suasana.

"Benar sekali, Director Fosh. Kami hingga saat ini masih berusaha bernegosiasi dengan pemilik gedung. Semua tawaran yang diajukan selalu di tolak." Tambah Vice Manajer Richeliou.

"Ohhh benarkah? Apakah tidak ada cara lain selain pembelian langsung....apa pernah ditawarkan konsensi, disposisi atau partnership?" Tanya Lady Alexandra serious.

"Yang Mulia Countess Alexandra. Departement store Ophelia selama ini lebih orientasi ke market aristokrat, pengusaha, high class dan middle class. Jika kita membuka pasar untuk masyarakat biasa (commoner) maka kami khawatir reputasi toko akan turun." Vice Manajer Richeliou membela timnya

"Haaaahhh.....anda benar. Tolong berikan semua data proposal pembelian gedung dan laporan penolakan dari pihak pemilik gedung." Lady Alexandra mengalah.

"Baiklah, rapat akan kita lanjutkan....." Director Fosh meneruskan rapat manajemen pagi itu.

########

Setelah waktu istirahat dan makan  siang. Director Fosh yang kembali ke ruangan kerjanya terkejut mendapati Countess Alexandra telah berada di dalam ruang kerja bersama sekretaris Sebastian.

"Yang Mulia Lady Alexandra!! Ada apa hingga anda berada di ruangan kantor saya ini?" Tanya Director Fosh panik.

"Paman Fosh. Sebaiknya anda membaca laporan ini." Sang Countess memberikan sebuah file laporan.

"God Lord!!!!!.....Mustahil ini terjadi." Teriak Director Fosh membaca ringkasan laporan tersebut.

"Saya sarankan besok pagi anda mengirim surat penugasan untuk Vice Manager Richeliou ke kantor pusat di negara Venetian Kingdom untuk supervisi dana tambahan ekspansi toko. Pihak keamanan internal dan kepolisian di Venetian akan menangkap beliau saat berada di negara itu." Countess Alexandra menjelaskan rencananya.

"Baik, Yang Mulia Lady Alexandra. Tetapi, bagaimana dengan agenda ekspansi departement store yang tertunda?" Tanya Director Fosh khawatir.

"Jangan khawatir, paman Fosh. Saya telah bertemu langsung dengan pemilik gedung. Mereka mau menyerahkan gedung tersebut dengan jaminan perusahaan kita tetap mempertahankan arsitektur dan merawat gedung. Mereka bahkan antusias ingin berpartisipasi dalam ekspansi toko kita versi rakyat biasa (commoner). Saya menetujui langsung permintaan mereka." Lady Alexandra tersenyum senang sambil menunjukkan surat perjanjian kerjasama dan surat kepemilikian gedung.

"Tetapi, kita perlu liason officer untuk mengawasi dan menjalankan ekspansi toko kita ini untuk menggantikan Vice Manajer Richeliou." Ungkap Director Fosh serius.

"Tempatkan orang ini." Lady Alexandra memerintahkan Sebastian untuk memberikan dokumen personalia kepada Director Fosh.

"Benjamin Franklin! Staf ahli bagian Marketing dan pemasaran.....berasal dari keluarga kalangan rakyat biasa....lulusan Universitas Palma, jurusan Marketing sosial.....tiga kali mengajukan promosi tetapi dibatalkan karena posisi penuh....." Director Fosh sangat senang membaca dokumen tersebut dan langsung membuat surat rekomendasi.

"Baiklah paman Fosh. Saya percayakan kedua topik ini kepada anda." Countess Alexandra senang melihat antusiasme Director Fosh.

########

Beberapa minggu kemudian, Vice Manajer (temporary) Benjamin Franklin mengambil alih project ekspansi departement store Ophelia untuk rakyat biasa. Project tersebut langsung meroket dan berkembang di luar perkiraan semua orang.

Pemilik gedung lama dan staff ekspansi toko berkolaborasi untuk memperkenalkan departemen store versi bersama. Para pengunjung langsung diarahkan ke aula besar dan jalan berliku-liku tiga lantai  dimana sepanjang jalan semua produk lokal dan luar negeri murah ditawarkan.

Departement store Ophelia baru ini hanya menampilkan dan menonjolkan kebersihan, ketertiban dan kenyamanan pengunjung. Tidak ada barang mewah atau produk terbaru. Hasilnya, semua pengunjung sangat senang dan leluasa berbelanja atau sekedar melihat-lihat tanpa perlu segan atau khawatir dengan status mereka.

Sementara itu, terdengar berita bekas Vice Manajer Richeliou ditangkap oleh kepolisian Venetian atas tuduhan penggelapan dana, penyalahgunaan kekuasaan dan pemalsuan dokumen resmi.

"Saya sangat berterimakasih atas kesempatan dan perhatian anda kepada saya ini." Vice Manajer Benjamin Franklin membungkuk hormat sopan di hadapan Countess Alexandra.

"Ohohohoho.....anda tidak perlu seperti ini. Saya juga mohon bimbingan anda mulai sekarang." Ungkap Sang Countess senang dan bangga.

##########

Di suatu ruangan istana Cardiff. Seorang pemuda baru selesai membaca koran pagi dengan headline 'Pembukaan departement store Ophelia baru. Sukses Besar.'

"Haaaahh.....saya ingin berkunjung ke toko baru untuk commoner ini." Ungkap sang pria penasaran.

"Anda tidak bisa, Yang Mulia....Selain itu anda harus mempersiapkan diri untuk acara Grand ball Dance minggu depan." Tegas seorang butler.

"Ughhh......saya muak harus melayani para wanita muda aristokrat. Saya ingin kabur dari acara tersebut." Sang pria mengutarakan kejengkelannya.

"Tidak bisa. Anda adalah bintang dan spotlight acara itu!" Sanggah sang butler khawatir tuan mudanya pura-pura tidak hadir.

Tanpa disadari dua takdir akan bertemu dan bersinggungan satu sama lain di acara tersebut.

Countess Alexandra (END/TAMAT)Where stories live. Discover now