malam, hujan dan kamu.

685 149 8
                                    

SAMPAI di angkringan hujan deras menyambut para jiwa yang patah. sepatutnya tidak harus disesali, meski teramat lelah inti hati masih tidak mau menerima tentang masa lampau.

“bagaimana kalau kita langsung teleportasi saja?” setelah menenguk pahit kopi matahari bertanya.

“topik kali ini perkara kemustahilan?”

“saya berbicara cara memecahkan jarak dan waktu”

“bodoh. memangnya kamu ingin membuat jejak kemana setelah ini?”

“saya ini hanya mengikuti kemana semesta membawa tapi adakah tempat yang ingin kamu kunjungi?”

“mungkin pelabuhan ratu, aku ingin melihat pantai”

pun ada beberapa hati patah yang telah tenggelam terlalu lama, terombang-ambing oleh arus hingga lelah lalu menyerah pada keadaan. awan jadi salah satu kadidatnya walau masih skeptis soal rasa.

“pelabuhan ratu ya?”
 

iramanya terdengar mendayu, ada not lara yang terucap samar. edaran sorot cahayanya telak jadikan awan mengingat tatapan pada masa munculnya bilur di dada.

bagi awan, matahari adalah teka-teki bersifat abstrak yang selama ini hanya lebih banyak potongan bahagia. kadang lupa bahwa mereka sama-sama dua jiwa yang telah patah. mereka yang mengenal tanpa sengaja pun tanpa sadar atau tidak telah berbagi kisah.

malam sebelum terlelap, pagi sebelum terjaga tak disadari pada penjelajah tanpa tujuan, hati yang lama tak diraba pun ikut berkelana.

“bagaimana ya cara mendekap tanpa takut tercampak?” pertanyaan yang spontan keluar kala awan paham makna terkandung dalam tatapan tersebut.

kemudian senyuman berseri kembali terbit, “saya siap mengajari kamu”

“tidak, terimakasih. dia sudah lama menjamur mungkin porosnya sudah berkerak jadi tidak mungkin untuk digerakkan kembali”

“pernah dengar lagu banda neira - yang patah tumbuh, yang hilang berganti?”

“belum”

“kapan-kapan didengar ya. oh satu lagi, saya tidak pernah berjanji, tapi bila kamu minta saya tidak pergi saya selalu bersedia, akan saya pastikan itu”



kata menyentuh dibagian yang tepat. atas seutas senyap yang dicipta pada ketidakpastian. rasa yang terlahir dikerusuhan hati harus siap bila kembali dijatuhkan.

 


awan,
sambaran petir nan sayu,
walau hujan tidak turun aku kan tetap bersamamu.





dia mengetahuinya..




dia mengetahuinya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
perangai selaksa si matahariWhere stories live. Discover now