ꜥꜤ
⸝⸝ setiap manusia punya 2 sisi, hm? terus lo ngapain nyalahin gue?!
⸝⸝ gue abis ilang! Masa lo ga kasihan sama gue?!
⸝⸝ ini bukan aku, aku gatau aku kenapa, ini bukan aku, Aya!!
⸝⸝ kalo kamu pengen selamat, pergi jauh dariku.
⸝⸝ apa salahnya bert...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
1 Oktober 2k18 - Monday
sudah seminggu lebih, rava tak masuk sekolah. jangankan masuk sekolah, chat dari ara yang dikirimnya seminggu lalu, tak di baca oleh rava. ara tak terlalu sedih akhir akhir ini, karena ada ernando yang siap sedia untuk menghibur ara. ernando, si lelaki imut covernya yang sekarang dekat dengannya. ya, covernya doang. karna dalemnya berandalan. ernando itu suka balapan, main club, tapi dia tak pernah sekalipun menceritakan hobinya itu kepada ara.
"er, tau ga, kapan rava masuk?" tanya ara diwaktu jam istirahat. mereka berdua sedang berada di belakang kantin, tempat kesayangan ara.
"waduh sorry ra, gw gatau." ucap ernan sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
"oh, iya gapapa" ucap ara mengangguk angguk paham. wajahnya yang cantik menghadap kelangit yang berwarna biru laut 'rava, kangen' kata itu yang terus menerus muncul dibenak ara.
"eum, er" panggil ara sembari menoleh ke arah ernan, namun yang dipanggil sedang menunduk disertai matanya yang tertutup.
wajahnya yang putih terpahat sempurna, bulu matanya yang lentik, rambut blonde yang terlihat cocok dengannya, bibir lembut berwarna merah pucat.
'masyaallah, ciptaan tuhan' batin ara.
ernan tidur dengan napas yang sangat teratur. mungkin dia sedang mendapati mimpi yang indah. setelah melihat ernan tertidur, ara ikut mengantuk.
"ngantukmu nular, er, hoaamm.." mata ara mulai memberat, ia memilih untuk tidur dengan menunduk seperti ernan. namun, tanpa ia sadari, ia tidur dengan kepala yang bersandar di bahu ernan.
30 menitberlalu...
ernan telah bangun dari tidurnya, namun tidak dengan ara. saat ernan mengetahui bahwa ara tidur bersandar di bahunya, ia hanya bisa menahan kejangan tubuh akibat kaget. dia tak mau mengganggu ara yang tertidur pulas.
ernan melihat jam tangannya, jarum jam pendek menunjukkan angka 1, sedangkan jarum jam panjang menunjuk ke angka 9, yang artinya sudah jam 1 lebih 45 menit.
"jam 2 kurang, kelas udah mulai dong?" gumam ernan.
"ra, ara" panggil ernan berusaha membangunkan ara, namun yang dipanggil malah mengingau.
"hmmm... iya iya, aya dateng, rava..."
"aya?" gumam ernan penasaran
"aya, aya, bangun aya" lagi lagi ernan mencoba membangunkan ara, namun dengan panggilan yang berbeda.
ara yang merasa terpanggil oleh nama itu, langsung terbangun dengan mata yang terbelalak, detak jantungnya seakan berpacu sangat cepat. oh ayolah, dia mengira bahwa yang memanggilnya itu ravael.
"l-loh ngapa lu, ra?" ernan kebingungan.
"aaaa kukira ravael...." ucap ara dengan mata yang berkaca kaca.