ꜥꜤ
⸝⸝ setiap manusia punya 2 sisi, hm? terus lo ngapain nyalahin gue?!
⸝⸝ gue abis ilang! Masa lo ga kasihan sama gue?!
⸝⸝ ini bukan aku, aku gatau aku kenapa, ini bukan aku, Aya!!
⸝⸝ kalo kamu pengen selamat, pergi jauh dariku.
⸝⸝ apa salahnya bert...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
13 september 2k18.
14.49 WIB
ara, rava, dan abang yudha telah sampai ke rumah, rumah orang tua ara.
"ayo rava, masuk" kata ara lalu menuntun rava berjalan masuk, ingat? kaki rava sedang sakit.
"eum, nde... maaf aya, rava merepotkan"
"gapapa, santai aja kalo sama aku"
"nahkan dek vael, di bilang dia udah klepek klepek sama lo" ucap bang yudha dari belakang.
"bang! aduin kak kia ni!" ucap ara sambil sedikit menoleh ke belakang.
"apaini? kak kia kak kia? ghibahin kakak ya?!" ya, pemilik nama kiara pun muncul.
"kak kiaaa! abang yudha ni jahatt! aku lagi nolongin ravael, dikata aku klepek klepek sama ravael, gajelas emang bang yudha." kata ara, namun masih fokus membantu berdirinya ravael.
"biarin dek si yudha. otaknya udah sengklek abis kakak senggol tadi pagi–aw!" bang yudha berjalan mendekati kak kia, dan dahi kak kia terkena sentilan maut dari bang yudha.
"heh! yudha! lo udah berani ya sama gue?!" ucap kak kia menghadap bang yudha yang masuk ke dalam rumah.
"congormu kakean cocot, mbak" ucap bang yudha dengan santainya. namun, saat ingin masuk ke kamarnya...
"lambemu! kok isane ngomong koyok ngunu nang mbak e kuwi loh?!" yap, terjadi perang dunia ke tiga antara tiga orang ini, bang yudha, kak kia, dan ibu hana.
"mampus" gumam ara
"eh ayo masuk rava, pelan pelan" ucap ara lagi lagi menuntun rava masuk.
. . .
acara makan bersama untuk merayakan ulang tahun ravael telah selesai, mereka lebih memilih melanjutkan dengan bermain game dan tak lupa dengan sebuah film horror.
mereka berenam, ara, rava, kak kia, bang yudha, mama hana, dan ayah farhan sedang berkumpul di ruang keluarga. mematikan lampu. menghidupkan televisi. menonton sebuah film horror. menyediakan berbagai makanan di meja depan mereka. 'surga dunia' kata bang yudha.
abang yudha tiduran di paha kak kia, bahu rava dan ara saling berdempetan, kepala bapak farhan menyandar ke bahu ibu hana. terlihat seperti keluaga harmonis.
"ara takut..." ucap rava menyembunyikan kepalanya di tengkuk ara.
"a-aku juga, gapapa rava ada aku" ucap ara meyakinkan rava.
hantu dalam film mulai bermunculan, membuat jantung keluarga harmonis+ravael ini berolahraga, dan jangan lupakan fakta bahwa mereka mengeluarkan teriakan teriakan yang membahana.