Chapter 21

53.1K 1.5K 22
                                    

Lift terbuka. Gio menggenggam tangan alexa erat, alexa yakin emosi gio belum sepenuhnya hilang.

Gio menempelkan jempolnya pada mesin scan kecil di samping pintu penthousenya.

Pintu terbuka.

Alexa masuk lebih dulu lalu di susul oleh gio. Alexa menjatuhkan tubuhnya di sofa lalu menatap gio yang berjalan ke arahnya. Gio menatapnya lekat, dilihat dari tatapan mata gio ia terlihat masih memendam emosinya.

"Bisa kau ikut aku kekamar alexa" ucap gio yang masih menatap alexa.

Alexa menggangguk tanda ia setuju. Gio menatap alexa menaiki anak tangga agar jalan terlebih dahulu baru ia menyusulnya.

Alexa menjatuhkan tubuhnya di kasur ukuran king size milik gio, alexa menatap gio yang menatapnya tajam.

"Mengapa kau menatapku seperti itu?" Tanyanya. Alexa jelas bingung kenapa lelaki itu menatapnya begitu tajam.

"Kau tau bukan alexa jika diriku tidak menyukai kau berdekatan dengan lelaki itu" ucap gio menahan amarahnya.

"Aku tidak berdekatan dengannya lagi. Tadi kau yang kau lihat tidak seperti yang kau bayangkan, itu adalah sebuah kebetulan gio" ucap alexa menatap gio.

Alexa menatap mata alexa, alexa sungguh berbeda, kebanyakan orang yang ia tatap tajam sudah mundur dan tidak berani untuk menjawab dirinya. Tetapi itu tidak berlaku untuk alexa. Wanita itu menatapnya tanpa ada sorot takut di matanya.

Alexa berdiri tepat di depan gio lalu sedikit berjinjit melingkarkan tangannya pada leher alexa, ia menatap lelaki yang ia cintai dengan tatapan cintanya.

"Maafkan aku telah memeluknya. Kau tidak perlu khawatir, karna aku akan tetap mencintaimu" ucap alexa mengecup singkat bibir gio.

Gio tersenyum.

Wanita di depannya seperti obat penenang baginya, hanya alexa yang mampu meredamkan amarah yang ia rasakan. Ohh god! Lihatlah tatapan itu, tatapan tulus yang alexa berikan.

Gio melingkarkan tangannya pada pinggang alexa memeluknya erat, "berjanjilah untuk tetap bersamaku alexa" ucap gio menenggelamkan kepalanya di cekuk leher alexa.

"Aku akan selalu bersamamu,percayalah padaku" ucap alexa serius. Untuk sekarang biarkan ia merasakan rasa cinta yang ia bangun bersama gio, alexa hanya bisa berharap semua bisa ia lewati bersama lelaki ini, lelaki yang ia cintai.

Alexa melepaskan pelukan gio, "lebih baik kita tidur aku sudah sangat lelah" ucap alexa pada gio.

Gio membuka kemejanya lalu menjatuhkan tubuhnya di kasur kingsizenya.

Alexa menelan ludahnya dengan susah payah. Tubuh lelaki itu benar-benar terpahat dengan sempurna. Tubuh atletis yang ia punya adalah tanda bahwa gio begitu menyukai gym dan kegiatan fisik lainnya.

"Sampai kapan kau akan terus menatapku sweetheart" ucap gio santai.

Alexa tertawa, "aku tidak menatapmu, jangan terlalu percaya diri".

Alexa berjalan menuju lemari kecil yang hanya sebatas pinggangnya saja, ia membuka jepitan kecil pada rambutnya lalu melepas berbagai aksesoris yang ia gunakan. Alexa meletakannya di atas lemari kecil tersebut.

"Gio, bisakah kau bantuku membuka resleting ini" ucap alexa menatap gio dari cermin di depannya.

Gio bangkit dari tidurnya lalu berjalan menuju alexa, gio mengesampingkan rambut alexa lalu mencium leher alexa singkat.

Alexa masih menatap gio lewat cermin di depannya. Gio menurunkan resleting alexa dengan sangat pelan, ia mencium leher alexa lagi.

"Gioo" ucap alexa memberi peringatan.

MSB (Sedang Dalam Tahap Revisi) ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang