Chapter 17

54K 1.8K 7
                                    

Gio menggenggam setirannya sangat kuat hingga jari-jarinya memutih, ia melajukan mobilnya di atas rata-rata. Ia menahan amarahnya ketika ibunya kembali mengingatkan tentang alexa.

Gio memukul setiran mobilnya kencang ketika mendengar ada yang menghubunginya, lalu segera mengangkat panggilan tersebut.

"Ada apa claudy?" Ucap gio dengan nada tinggi karna ia benar-benar emosi sekarang. Sekretarisnya menghubunginya di saat ia sedang seperti ini.

"Maaf sir, anda memiliki janji temu dengan rekan kerja anda 1 jam lagi" ucap claudy sedikit berhati-hati di seberang telepon.

"Batalkan!" Ucap gio kesal lalu memutuskan sambungan telepon tersebut.

Alexa mengusap air matanya kasar, ia benci dengan dirinya sendiri kenapa begitu terlihat lemah sekarang. Ia tidak seperti ini sebelumnya, namun ketika bertemu dengan lelaki itu kenapa seolah dirinya benar-benar terluka.

Alexa kembali mengingat perkataan kimberly tentang sebab dan akibat yang sahabatnya maksud. Alexa mencoba mencerna setiap kalimat yang sahabatnya katakan.

Tiba-tiba kepala alexa seperti terbentur batu yang sangat besar.

'Apa mungkin karna itu?' Batin alexa.

Alexa memejamkan matanya. Semua tampak rumit sekarang,Apa mungkin gio mengetahui jika dirinya bertemu morgan malam itu? Tapi mungkinkah lelaki itu memata-matai dirinya?.

Alexa rasa ia tetap harus mengatakan yang sebenarnya sekarang. Alexa bangkit dari tempat tidurnya lalu berjalan meninggalkan kamarnya.

Gio meneguk habis vodka di gelas yang ia pegang lalu menghisap rokoknya.

Ia benar-benar pusing sekarang. Jika ibunya tau dirinya pulang lebih awal dan membuang-buang waktu di apartemennya seperti yang sekarang ia lakukan, pasti ibunya sangat marah.

Gio meletakan gelas tersebut di meja lalu menyenderkan tubuhnya di sofa, ia memejamkan matanya. Tak lama kemudian carlotte yang merupakan maid di penthousenya menghampirinya, gio yang merasakan ada seseorang di depannya pun membuka matanya.

"Maaf mengganggu sir, ada seorang wanita mencari anda" ucap carlotte berhati-hati karna carlotte tau gio sedang dalam keadaan tidak baik-baik saja.

"Siapa?" Tanya gio kemudian kembali memejamkan matanya.

"Wanita itu adalah wanita yang tuan--" ucap carlotte terpotong

"Wanita itu aku" ucap alexa lantang.

Gio membuka matanya ketika mendengar suara yang sangat ia kenal. Gio membalikan tubuhnya ke belakang menatap sang pemilik suara tadi. Alexa berdiri menatap gio.

Carlotte yang sadar dengan keadaan tersebutpun langsunh meninggalkan tempat. Gio terus menatap mata yang ia rindukan beberapa minggu ini, tetapi tatapannya langsung berubah menjadi sebuah tatapan tidak suka.

Alexa berjalan mendekati gio, mata gio terus mengikuti pergerakan alexa. Hingga alexa sudah tepat di depan gio, "Aku ingin berbicara denganmu" ucap alexa pasti.

"Bisa kau pergi dari penthouseku? Aku benar-benar muak melihat dirimu kau tau!" Ucap gio dengan nada yang cukup tinggi.

Alexa menggelengkan kepalanya tidak percaya. Kenapa gio sangat berubah, tatapannya menunjukan kebencian terhadap dirinya.

"Tidak kau harus mendengarkanku" ucap alexa tetap berusaha.

"Katakan!" Ucap gio menahan amarahnya.

Alexa tidak terus menatap mata gio yang menatap dirinya dengan tatapan tajam, "maafkan aku telah membohongimu" ucap alexa cepat.

Gio tersenyum devil, "kemana saja kau mrs.winston? Aku sudah tau lebih dulu sebelum kau mengatakannya. Jadi bisakah kau pergi sekarang juga dari sini sebelum aku yang akan menyeretmu keluar!".

"Kenapa kau seperti begitu menjijikan bagimu?!" Tantang alexa dirinya sudah benar-benar kecewa sekarang.

Gio tertawa mendengar perkataan alexa, "Harusnya aku tidak memaksakan perasaanmu. Kau tau alexa? Kau terlihat begitu menjijikan ketika berbohong dengan cara yang begitu manis" ucap gio dengan menekankan kata menjijikan.

Alexa meneteskan air matanya, kata-kata gio begitu melukai hatinya. Alexa menundukan kepalanya menahan tangisannya agar tidak pecah. Begitu bencinya kah gio padanya?.

Alexa mengangkat kepalanya menatap gio dengan tatapan kecewa, "kau sebut aku menjijikan? Semenjijikan itukah diriku karna bertemu dengan morgan? Lalu berhak kah aku mengatakan dirimu lebih menjijikan dari diriku karna bercumbu dengan seorang wanita di depanku?" Ucap alexa mengusap kasar air mata yang turun.

Gio menatap tatapan terluka wanita di depannya. Gio seperti merasa kepalanya di benturkan batu besar ketika mendengar alexa mengetahui hal itu sekaligus melihat wanita yang ia cintai menangis karnanya.

Gio melangkahkan kakinya untuk mendekat pada alexa, "menjauh dariku! Kau sebut aku begitu menjijikan bukan?" Ucap alexa yang terus meneteskan air mata nya.

Langkah gio terhenti, "Kau tau? Mengetahui kau bertemu dengannya begitu melukaiku. Kau selalu memenuhi kepalaku setiap harinya alexa. Jika kau berpikir aku mencium wanita itu karna aku mencintainya kau salah. Aku melakukan itu karna kau! Aku melampiaskan nya pada wanita itu alexa dan apa kau tau? Bahwa pada saat itu aku tidak tidur bersamanya karna aku sadar itu bukan kau sehingga aku memutuskan untuk meninggalkannya" ucap gio tepat di depan alexa.

Alexa menutup wajahnya, tangisnya sudah tidak mampu ia bendung lagi. Dirinya begitu terluka, bahkan ia tidak bisa menyalahkan gio. Mungkin yang di katakan kimberly benar, semua yang kita lakukan akan menghasilkan suatu akibat.

Gio menarik alexa kedalam dekapannya, alexa terus memberontak memukul tubuh gio, tapi tetap saja ia kalah karna sekuat apapun ia menolak, ia juga akan sia-sia.

Alexa menumpahkan segala tangisnya di dalam dekapan gio. Gio terus mengusap pelan punggung alexa, "maafkan aku Alexa" ucap gio kemudian mencium puncak kepala alexa.

Setelah beberapa lama menenangkan alexa akhirnya gio membawa alexa untuk duduk di sofa.

"Maafkan aku sweetheart" ucap gio membawa tangan alexa ke dalam genggaman tangannya, gio menatapmata alexa lekat.

Alexa menatap balik mata gio mencari kebohongan di matanya tetapi yang terlihat hanya tatapan tulus dari mata gio.

"Maafkan aku juga" ucap alexa menundukan kepalanya.

Gio yang melihat alexa menundukan kepalanya pun langsung menarik dagu alexa dengan tangannya untuk kembali menatapnya.

"Maaf atas perkataanku, aku tidak bermaksud untuk mengatakan itu. Hanya saja kau membuatku begitu marah sehingga aku sulit untuk mengontrol setiap kalimat yang aku keluarkan" ucap gio menyesal.

Alexa mengangkat tangannya lalu mengusap rahang gio pelan, "aku mencintaimu" ucap alexa secara tiba-tiba. Kalimat itu murni keluar dari mulutnya.

Gio tampak terkejut dengan ucapan alexa tetapi ia langsung mengubah ekspresinya menjadi sebuah senyuman bahagia.

"Aku lebih mencintaimu sweetheart" ucap gio kemudian melumat bibir alexa, bibir yang begitu ia rindukan dan selalu ia rindukan, bibir yang mengalirkan ketenangan.

Alexa membalas ciuman gio, hingga keduanya saling mengalirkan perasaan yang masing-masing mereka rasakan. Keduanya saling menikmati.

Alexa mendorong tubuh gio agar melepaskan ciumannya, "kita harus hentikan ini sebelum kau menginginkan lebih" ucap alexa tersenyum malu.

Gio mengacak rambutnya frustasi, hanya karna bibir alexa dia sudah benar-benar menginginkan wanita itu sekarang.

MSB (Sedang Dalam Tahap Revisi) ✅Where stories live. Discover now