11. Ancaman

91.3K 4.2K 1.8K
                                    

Mysha dan Erlangga berniat untuk mengunjungi rumah Elise pekan ini. Shilla terus merengek untuk bermain disana, dan pas sekali Raline juga tengah menginap disana. Laluna, Elang, Gio dan Vio juga ada disana.

"Dek Cilla, main yuk!" ajak Gio pada Shilla. Shilla hanya mengangguk saat diajak untuk bermain bersama.

Mysha dan Erlangga duduk di sofa, dan disana hanya ada orang dewasa, anak-anak bermain di ruang bermain.

Sedangkan Aldito dan Kinara tengah mencari rumah untuk mereka, entah dikomplek mana.

"Jadi liburan kali ini, kalian mau pada kemana nih?" tanya Elise.

"Kira-kira kemana ya? Yang seru gitu, jangan yang udah pernah." ujar Elang.

"Ayo usul, nanti biar semua biaya Mama yang tanggung." ucap Raline.

"Gunung Bromo!" usul Elang.

"Bahaya buat anak-anak." jawab Erlangga.

"Ke candi aja candi!" kata Elang lagi.

"Assalamualaikum!"

Semua orang yang ada dirumah ini menoleh ke arah sumber suara. Ya, diambang pintu terlihat Aldito dan juga Kinara yang tengah membawa satu kantong kresek warna putih.

"Eh sini-sini, masuk!" ucap Elang seraya mempersilahkan Kinara dan Aldito masuk.

"Dapet rumahnya?" tanya Erlangga.

"Dapet. Cepet banget lagi dapetnya. Makanya langsung kesini." jawab Aldito.

"Lah, dimana?" tanya Mysha.

"Samping rumah lo." jawab Aldito sumringah. Erlangga dan Mysha tertawa bersamaan, entah mengapa Kinara jadi kikuk. Aldito hanya terkekeh. Ia sulit-sulit mencari rumah kemana-mana, eh dapatnya di samping rumah Erlangga dan Mysha.

****

Tok Tok Tok

"Coba lihat, siapa itu." kata Elise. Erlangga pun membukakan pintu melihat siapakah yang datang.

"Ma—masuk." titah Erlangga. Kedua orang tersebut pun akhirnya masuk ke dalam rumah Elise. Semua orang yang ada disana hanya terdiam.

"Eh Yara Fabian, sini masuk." ucap Elise kepada kedua pasangan ini.

"Yara kesini cuma mau pamit, dan minta maaf." ucap Yara. "Yara dan Fabian mau pergi ke Singapura, kami mau tinggal disana." kata Yara memberitahu.

"Yara mau minta maaf sebesar-besarnya, terutama sama lo Sha. Gue banyak salah sama lo. Entah berapa banyak gue minta maaf. Gue selalu gak mau ngalah soal Erlangga dulu. Gue minta maaf. Lo mau kan maafin gue?" tanya Yara kepada Mysha. Mysha pun mengangguk, dan memeluk Yara.

"Lupain aja. Udah gue maafin kok, dan kayaknya gak ada yang harus dimaafin." ucap Mysha seraya tersenyum.

"Gue juga minta maaf sama lo Lang, selama ini gue ngerepotin lo." kata Yara kepada Erlangga.

"Santai, itu udah tanggung jawab gue."

"Aku minta maaf juga sama semua orang yang ada disini, kalo misal aku ada salah sama kalian." ucap Yara lagi.

"Maafin saya juga, mungkin dimasalalu saya ada salah sama kalian." timpal Fabian.

"Belom lebaran, udah maaf-maafan, terharu gue—"

Plak!

"Diem!" pekik Kinara.

"Kita maafin kok. Btw, kenapa mau pindah ke luar negeri?" tanya Laluna kepada Fabian.

"Ya karena mau aja,"

"Ya sudah, hati-hati ya Yara. Jaga kesehatan kamu, Tante doain kalian cepet dapat momongan. Kayak Mysha dan Kinara, mereka lagi sama-sama hamil muda." ujar Elise.

"Ah makasih Tan, doain ya Tan, semoga." jawab Yara.

"Yaudah kalo gitu kami permisi,"

****

Hari ini, Mysha mendapat panggilan. Ada yang ingin melahirkan. Erlangga kewalahan mengurusi Shilla yang kini tengah rewel. Mysha sengaja tidak ingin memikirkan Shilla, takut anak itu semakin rewel.

Setelah berjam-jam ada diruangan operasi bedah, Mysha keluar dengan seorang perawat yang selalu menemaninya.

"Dokter mau langsung pulang?" tanya perawat itu, yakni bernama Wanda.

"Ya, anak aku rewel Nda, gak tega ninggalin sama suami." jawab Mysha.

"Ya udah dok, nanti saya suruh suster Jeas sama bruder Irwan yang awas diruangan dokter.” ucap Wanda.

Mysha mengangguk dan tersenyum, "Makasih banyak ya Nda."

Sesampainya dirumah, Mysha terkejut akan kehadiran Keano disana. Mau apa lagi lelaki itu? Kinara tengah marah-marah pada laki-laki itu, sedangkan Erlangga terlihat menahan emosi karena ada Shilla disana.

Mysha masuk ke dalam rumah, ia meletakkan barang-barang bawaannya asal.

"Ini ada apa sih?!" tanya Mysha kepada semua yang ada disana.

"Dia nyariin lo! Hampir aja dia nyelakain Shilla, Sha!" kata Kinara.

Plak

"Mau lo apa sih?!"

"Gue mau lo." ucap Keano enteng.

Plak

"PERGI!"

"Sha—"

"PERGI, KEANO!" teriak Mysha. Aldito pun segera menyeret pria itu keluar, lalu menghajar habis-habisan pria itu diluar. Erlangga menutup mata Shilla juga menutup telinga Shilla sedari tadi, tidak ingin sang anak mendengar.

Mysha menghampiri Shilla, "Kamu gak apa, nak?" tanya Mysha kepada Shilla.

"I'm okey, mommy.." jawab Shilla lirih.

Kinara segera membawa masuk Aldito, lalu mereka semua duduk di sofa untuk menenangkan pikiran masing-masing. Mysha mengambil alih atas Shilla, ia mengambil Shilla dari dekapan suaminya itu.

“Kita gak usah adain jalan-jalan atau liburan tahun ini, kita stay aja dirumah. Gue cuma takut, Keano lebih nekat lagi.” ucap Aldito.

“Ya, gue setuju.” sahut Erlangga.

“Dan kalian kan lagi sama-sama hamil, setuju ya, jangan sampai bayi di dalam perut kalian kenapa-napa. Demi keamanan kalian juga. Gue akan kirim bodyguard diluar.” kata Aldito.

Mysha dan Kinara hanya mengangguk.

Diluar sana, Keano merintih kesakitan akibat pukulan dari Aldito.

"Kita lihat nanti, kalian akan kehilangan apa yang kalian jaga."


JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN!

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 27, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Mysha 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang