四十 | Rencana

8.9K 1.1K 316
                                    

Bacanya pelan-pelan aja gengs
Be ready for conflict :)


Bacanya pelan-pelan aja gengsBe ready for conflict :)

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


"Ma, sempaknya papa udah disetrika belum?"

"Ma, celana hitamnya juga jangan lupa disetrika!"

"Ma, baju batik papa mana? Papa harus pakai baju batik sekarang,"

"Ma, air kamar mandi udah penuh belum?"

"Ma, filenya kalo udah ke-download pindahin ke flashdisk ya"

"Ma,"

"Ma,"

"Ma,"

Pusing. Gue beneran pusing sekaligus rusuh dari tadi mondar-mandir menyiapkan keperluan Felix sebelum dia berangkat. Dia hari ini berangkat ke Bandung jam 10 pagi dari bandara, dan sekarang sudah jam 7 pagi lewat dua puluh menit.

Tadi pagi baik gue maupun Felix bangunnya telat. Salahkan saja Felix semalam yang minta jatah lagi di saat gue sedang menyiapkan keperluannya  ketika di Bandung. Untungnya gue masih dapat menyiapkan setengahnya, seperti kemeja, celana, snelli dan dalamannya. Sisanya baru gue siapkan sekarang. Makanya kita rusuh banget di pagi ini.

Gue terkejut tatkala mendengar pintu kamar mandi terbanting. Tampaknya Felix baru masuk ke dalam sana untuk mandi. Gue tadi udah mengisi bak mandi sebelum dia mandi sekaligus menyuruhnya mandi. Tapi dia masih mengurus beberapa file, alhasil mandinya tertunda.

"Ma, handuk papa ketinggalan!" Felix berteriak dari dalam kamar mandi. Gue berdecak pelan sebelum turun dari kasur untuk mengambil handuknya yang lupa ia bawa di atas meja.

Gue mengetuk pintu kamar mandinya. Gak mau lancang buka pintunya, nanti diterkam lagi. Kan gue takut.

"Mama gak mau ikut mandi juga? Papa mandiin," sempatnya ia berceletuk saat mengambil handuknya di tangan gue.

"Bawel, Lix." cibir gue seraya menutup pintu kamar mandinya tergesa-gesa. Gue malu kelihatan genitalianya Felix barusan—tak sengaja, sih.

Beres-beres barangnya Felix pun sudah. Gue mengambil cardigan di gantungan baju dan memakainya sebelum gue turun ke bawah untuk mengambilkan sarapannya. Gue cuma pakai daster pendek dan terbuka, terus gak pakai dalaman atas saat ini. Saking sibuknya mengurus suami, sampai gue gak berbenah diri duluan.

"Mana Felix?" tanya mama Krystal saat gue telah berada di ruang makan.

"Masih mandi, ma." jawab gue. Gue lantas bergegas mengambil kotak makan. Niatnya mau membawakan Felix bekal biar dia makan selagi di perjalanan menuju bandara.

"Felix berapa hari nanti di Bandung?" tanya mama lagi ketika gue mengambil nasi di rice cooker.

"5 hari,"

"Kamu gak mau ikut aja ke Bandung?"

Nah, ya itu. Masalahnya gue UAS sampai tiga hari ke depan. Gue pengen ikut gitu. Tapi gue gak mau UAS susulan. Udah sendirian, gak enak pokoknya.

[1/2] Nebula ✖ Lee Felix (Sudah Terbit)Where stories live. Discover now