chapter 13

9 2 0
                                    

Gendhis pov

"Ndhis bangun cepet gue punya kabar mengejutkan untuk dikau" ucapnya seraya membuka selimut ungu polkadot kuning yang menutupi seluruh tubuhku.

"Berisik lo, gue mau tidur dis" jawabku sambil menarik kembali selimut nyamanku hingga terasa hangat.

"Dibawah ada adik lo ndhis" ucapnya meyakinkanku tentang kabar yang ia bawa kepadaku.

Segera kubuka selimutku lalu menatap matanya heran "Hah ? Lo gila apa ? Kita cuma kembar 2 dis adek gue yang mana lagi coba ngaco deh lo" ucapku sambil menatap matanya tak percaya

"Gue serius ndhis dibawah ada kembaran kita namanya gladdis michel vioca, denger-denger sejak kecil dia dirawat sama tante Latasya" paparnya dengan nada cepat luar biasa. Segera kuberlari menyusuri tangga dan bertabrakan dengan seorang wanita berrambut kelam menenteng koper oranye dan sedang sempoyongan mencari titik keseimbangan agar dapat berdiri tegak.

"Holla" sapanya setelah mendapatkan keseimbangan dengan senyum yang kuperhatikan hampir mirip dengan papi serta mata itu yang membuatku teringat akan sosok opah.

"Kata eyang kamarku disebelah kamar kak gendhis, elo kak gendhis ato kak gadis ?" Tanyanya dengan senyum ramah.

"Ohh, sorry gue gendhis" jawabku gelagapan karna baru tersadar dari pikiran keterkejutan yang kualami.

"Aku gladdis kak" ucapnya sambil mengulurkan tangan kearahku.

"Gendhis aja ya, gue emang kakak lo tapi gue lebih suka kalo elo panggil gue tanpa 'kak' ohh iya dia gadis" jelasku sambil menunjuk kearah gadis disampingku.

"Sini biar gue bawain koper lo" tawar louis ke gladdis.

Kusuruh agar ia beristirahat sesegera mungkin karna kupikir pasti sangat penat duduk 3 jam didalam pesawat dan mungkin dia tak bisa beristirahat dengan tenang dan nyaman.

_______________________________________
Tanpa wi-fi hp gue udah kaya kehilangan nyawa deh ...
Lemot buanget ....

Sabar aja deh buat happy ending gue ...

Fafanify payne ...

happy endingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang