chapter 7

46 7 0
                                    

gendhis pov

"ndhis nih anterin kue ini buat tante layra ya" ucap eyang saat aku lewat dihadapannya

"harus gendhis ya eyang ?" tanyaku pada eyang yang menjawab dengan anggukan saja.

.

.

"misi ..."

ucapku sambil gedor-gedor pintu rumah tante layra, seseorang muñcul dan menyambut dengan cipika cipiki yang hadeh banget.

"masuk sayang, mau minum apa ?"

tanya wanita itu ramah kearahku.

"gak usah tante, gendhis cuma mau nganterin kue ini disuruh eyang" ucapku dsela senyuman muanis.

"makasih sayang, ohhh iya bentar ya tante panggil anak tante biar temenin kamu disini" ucapnya seraya pergi tanpa menoleh kearahku

"what anaknya ?, jangan-jangan dia yang mau dijodohin sama gue lagi"

batinku penasaran.

.

.

"ayo sana temuin calon tunangan kamu"

suara tante layra dari arah pintu bercat putih

"waduh gawat nih buru-buru kabur ahh"

ucapku dalam hati

"ehh maaf tante saya buru-buru"

pekikku yang langsung mendapat respon terkejut dari tante layra.

"buru- buru amat ? gak mau ketemu calon tunangan kamu dulu ?"

ucap tante layra yang langsung kujawab dengan gelengan kepala.

liam pov

"untung aja gendhis langsung cabut kalo enggak waduh mati deh gue"

batinku sambil mengelus dada tanda kelegaan.

"gimana sih kamu orang calon tunangan dateng kesini kok malah gak mau nemuin" omel mama saat aku berada di dapur untuk mengambil soft drink segar dari kulkas.

"malu tau ma" timpalku cepat-cepat.

"minggu depan kamu harus belanja buat keperluan pertunangan kamu sama gendhis mama gak mau tau"

ucapnya ketus disertai lirikan tajqm mematikan

"harus buru-buru banget ya ma ?, liam kan baru kuliah semester 4 masa harus tunangan secepet ini sih ?"

tanyaku dengan ekspresi puppy eyes mematikan dariku

"pertunangan kamu sama gendhis bakalan di laksanain 3 bulan lagi liam dan itu udah deket banget"

ucap mama tanpa memperhatikan ekspresi wajahku yang sudah kubuat semelas mungkin untuk membujuknya tapi mungkin mama sudah hafal dengan ekspresiku ini hingga ia tak merubah pikirannya.

"kalo gue ditunangin sama gendhis 3 bulan lagi itu artinya gue harus cepet-cepet pacaran sama gendhis dong" batinku kegirangan hingga tersenyum tanpa suara dibelakang punggung mama.

happy endingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang