"Kenapa kau tidak melaporkannya dari dulu," ucap Taehyung.
"Posisiku tidak dalam kondisi yang dengan mudah melaporkannya saat itu. Tidak jika saja ibumu, Taehyung, tidak mengambil semua bukti-bukti kejahatan yang kukumpulkan."
"Astaga. Jadi semua bukti yang dibicarakan Hanna adalah miliknya, dan sekarang telah jatuh ke tangannya." Jimin frustasi.
"Telah Jatuh ke tangannya?" tanya Jaehyun. "Dasar Hanna bodoh. Kenapa diberikan kepadanya."
"Karena dia mengira kaulah penjahatnya sialan," kesal Taehyung.
***
"Sebelum aku membunuh kalian, aku ingin berterimakasih karena kalian telah memberikan semua bukti-bukti kejahatanku—kepadaku. Hahaha."
"Jadi maksudmu, berkas yang di simpan Jisoo selama ini adalah berkas bukti kejahatanmu bukan milik Jaehyun."
"Hm. Benar."
"Bagaimana mungkin, di foto-foto itu aku melihat Jaehyun yang memukuli kakakku," ucap Jisoo.
"Apa kau melihat wajahnya? tidak kan? foto-foto itu hanya tampak belakang. Itu hanya spekulasi kalian."
"Bajingan," umpat Hanna.
"Dan kau Hanna. Aku kasihan padamu sebenarnya. Kau itu bodoh sekali. Otak dan ingatanmu mudah sekali ku manipulasi. Jatuh bunuh diri dari balkon rumahmu di London? Aniyaa—bukan seperti itu kejadiannya. Kejadian sebenarnya kau hanya jatuh dari tangga karena kesehatanmu yang belum stabil pasca kecelakaan di Korea dan bekas operasi di kepalamu kembali terbentur sehingga kau harus koma selama 5 tahun."
"Eonnie," ucap Jisoo merasa kasihan. Sedangkan Hanna menatap tajam ke arah Kangjoon. Kilatan emosi terpancar di sana.
"Lalu bagaimana ingatanku tentang Jaehyun yang mencoba melecehkanku?"
"Itu juga hasil dari manipulasiku. Otak manusia dan memorinya itu adalah sains Hanna-ya. Sangat mudah untuk di atur, di reset dan di isi ulang layaknya perangkat lunak. Asalkan kau tahu ilmunya."
"Dasar kau Biadab. Bajingan." Kini air mata Hanna tak tertahan lagi. Ia sudah tidak kuat menampungnya. Amarahnya ingin sekali meledak sekarang. Ia benar-benar merasa tertipu. Dan sekarang ia bingung ingatan mana yang nyata dan ingatan mana yang palsu. Rasanya ingatannya kini bukanlah miliknya. Apa yang ia rasakan selama ini ternyata hasil rekayasa dr. Lee, dokter yang selama ini merawatnya.
Lalu bagaimana dengan ingatanku tentang meninggalkan Taehyung di sudut jalan malam itu? apakah itu palsu juga? ataukah itu satu-satunya yang nyata?
***
"Aku baru menyadari bahwa Hanna tidak ada di rumah saat ia mengirim pesan kepadamu bahwa ia akan beristirahat. Padahal ia tidak di rumah. Aku sungguh terlambat menyadarinya. Seandainya aku tidak menerima ajakan minum bersama Kangjoon tadi malam—"
"Bagaimana kau tahu Hanna mengirim pesan kepadaku?"
"Aku menyadap ponselnya."
"Sialan." Taehyung sontak mengumpat.
"Bukan hanya menyadap. Aku banyak meletakkan kamera tersembunyi di tempat-tempat yang sering di kunjungi Hanna—Jangan salah paham, aku tidak berniat buruk. Tujuanku hanya untuk menjaga Hanna."
"Jika benar kau tidak berniat jahat selama ini, kenapa kau memfitnah ibuku?" tanya Taehyung.
"Aku tidak pernah memfitnah ibumu. Berita itu muncul begitu saja. Namun, benar jika munculnya berita itu aku manfaatkan sebagai caraku memisahkanmu dengan Hanna. Dan aku mengaku pada Hanna bahwa itu perbuatanku agar ia mau menuruti perkataanku."
"Kenapa kau ingin memisahkanku dengan Hanna?"
"Sepertinya kau belum membaca habis jurnal Kangjoon."
Taehyung langsung mengambil lembaran foto jurnal dr. Lee kangjoon yang berada di tangan Jimin. Taehyung mencari dengan teliti. Hingga akhirnya ia menemukan sebuah kalimat, AKU MUAK MELIHAT MEREKA, BERPURA-PURA SALING TIDAK MENGENAL DI DEPAN UMUM. AKAN KU BUAT KALIAN TIDAK MENGENAL SELAMANYA DI NERAKA, to : Taehyung dan Hanna.
"Apa maksudnya ini? Kenapa ia menargetkanku dengan Hanna juga?"
"Sudah ku bilang ia itu psikopat. Jalan pikirannya tak bisa di prediksi. Aku telah mengenalnya sejak kami masih berada di panti asuhan dulu," ucap Jaehyun. "Dulu ia sering meracuni kucing liar dengan alasan ingin mengirimnya ke surga. Aku tidak berani berpikir buruk saat itu karena kami masih 7 tahun."
"Jadi selama ini kau juga menipu Hanna dengan berpura-pura jahat di hadapannya?"
"Benar," ucap Jaehyun, "Dan maaf, Lima tahun yang lalu aku telah memisahkan kalian. Aku tak punya pilihan lain. Aku juga tidak menyangka Hanna bisa mengucapkan kalimat seperti itu kepadamu," ucap Jaehyun merujuk pada kejadian Taehyung yang dicampakkan oleh Hanna tepat di malam sebelum Hanna meninggalkan Korea. Jaehyun mendengar semua percakapan mereka lewat panggilan telepon yang terhubung ke ponsel Hanna.
Taehyung tidak menjawab kata maaf Jaehyun. Ia juga tidak penasaran dari mana Jaehyun mengetahui kalimat yang diucapkan Hanna padanya malam itu. Pikirannya sudah terlampau rumit untuk mencerna semuanya. Kini yang ada dalam benaknya adalah bagaimana keadaan Hanna dan bisakah ia menyelamatkan Hanna.
Hanna bertahanlah.
.
.
.
bersambung
Hai...hai...haiiiii..kisanaaak
Aduh gila aku sampe sakit kepala nulis part ini.
GILA, BENER-BENER GILA MAH INI CERITANYA WKWK.
Semoga kalian paham apa yang aku sampaikan karena sebenarnya part ini banyak merujuk ke adegan-adegan di part pertengahan. Jadi kalo kalian lupa sama alur ceritanya coba aja baca lagi dari part 17 hehe. Dan sebenarnya di part 30 sama 32 itu ada dialog yg menunjukkan kepsikopatan Kangjoon cuma gak kalian sadari aja seeeh hehehe.
Untuk yg udah baca, vote dan koment..
GOMAWOOOOOO
YOU ARE READING
MEMORY || KTH [SUDAH TERBIT]
FanfictionROMANCE-FANTASY Kim Taehyung x Kim Sejeong Tidak ada yang pasti, nyata dan palsu. Semua hanya ilusi dan manipulasi. Kau takkan mempercayainya sampai melihatnya dengan mata kepala sendiri. Jika tak bisa, maka kau cukup berusaha mengingat kembali mem...
42# Random memory
Start from the beginning
![MEMORY || KTH [SUDAH TERBIT]](https://img.wattpad.com/cover/174688110-64-k916353.jpg)