❆ day 9: "i've might having feelings for you, i'd had them for a while."

3.7K 527 84
                                    

prompt by swanimagines.

--oOo--

Sehari sebelum hari ulang tahun dan perayaan natal, kedua sahabat yang tinggal seatap itu memiliki agenda untuk mendekorasi kediaman Akabane.

Mengingat akan ada pesta yang diadakan Karma untuk merayakan dua hari baik tersebut, laki-laki itu mengundang teman-teman sekelas mereka semasa SMP. [Name] dan Karma akan mencoba menyiapkan segalanya sebaik mungkin.

"Tidakkah peran kita terbalik, [Name]-chan?" celetuk Karma yang sedang sibuk dengan urusan dapur. Tugas laki-laki itu adalah membuat hidangan untuk besok malam.

[Name] yang sibuk berkutat dengan cutter dan kertas berwarna menyahut dari ruang keluarga. Sekadar informasi, gadis itu mengambil bagian membuat hiasan ruangan.

"Yang handal dalam urusan dapur itu kau! Jangan membuatku mengulangi kesalahan yang sama dan mengacaukan dapurmu lagi!"

Tawaan Karma terdengar usai sahabatnya itu menyelesaikan kalimatnya. Keduanya kembali fokus pada tugasnya masing-masing, menikmati kegiatan mereka sambil mendengarkan radio mini yang ditemukan keduanya saat mencari pohon cemara imitasi di gudang.

Jemari gadis itu bergerak gesit membuat beberapa  untuk digantung di pintu dan tempat lain. Jujur saja benaknya masih memutar kejadian kemarin di mana dia digoda oleh Karma habis-habisan karena ketahuan merasa gugup ketika berada di dekat laki-laki itu.

Sampai sekarang, perasaan itu masih bersarang di hatinya. [Name] merasakan sesak setiap kali berada di dekat sahabatnya karena perasaan itu membuat pasokan oksigen yang dibutuhkan jantungnya meningkat.

Kembali bersyukur karena kali ini mereka memiliki tugas berbeda. Namun, tidak lama lagi mungkin Karma menyelesaikan tugasnya dan dapat melukiskan rona merah di wajahnya lagi.

'Apa aku jujur saja soal ini?'

[Name] menggeleng cepat. Dia terlalu takut dengan risiko yang akan mengikutinya jika mengungkapkan perasaannya pada Karma sekarang. Namun, kalau terus dipendam, rasanya akan semakin menyakitkan.

"[Name]-chan, kau perlu bantuan dengan dekorasi? Aku sudah sele--baka!"

Gadis itu kembali ditarik kepada kenyataan menyakitkan. Dia mengerjapkan matanya dan mendapati Karma dengan wajah cemas sedang memegangi tangannya yang berdarah. Sejak kapan?

Karma segera memberikan pertolongan pertama dengan membersihkan darah yang mengalir kemudian mengambil obat merah dan plester.

"Dari lusa kau selalu melamun. Ada yang menganggu pikiranmu?" tanya Karma sambil menekan perlahan kulit jari sahabatnya yang tergores oleh cutter dengan tisu yang telah ditetesi obat merah.

[Name] menatap iris mercury laki-laki itu yang sedang fokus menangani luka kecilnya. Gadis itu membuka mulut, tapi tidak ada yang keluar. Dia tidak bisa mengatakannya sekarang. Waktunya tidak tepat.

Gadis itu menggeleng, meresponi pertanyaan Karma barusan. Helaan napas lepas dari bibir sang laki-laki setelah selesai menempelkan plester pada luka sahabatnya.

"Apa ada hubungannya denganku, hm?"

Karma duduk di sebelah gadis itu, mengambil alih cutter yang dipakai [Name] kemudian melanjutkan pekerjaan sahabatnya yang tertunda karena kecelakaan kecil tadi.

10 days before christmas ◇ akabane karma ◇Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang