(32)

85.4K 2.9K 383
                                    

part 32

"Kamu kenapa tiba tiba mau mendonorkan darah untuknya?" tanya Dokter Yuni yang sedang menyalurkan darah AB milik Amel ke selang inpus Andre.

Amel terdiam menunduk, tidak tahu harus menjawab bagaimana, apa reaksi dokter Yuni kalau tau Andre suaminya? Dan dokter Yuni hanya tahu jika Raffi lah kekasih Amel.

Setelah selesai mengurusi inpus dipunggung tangan Andre, Yuni membalikkan tubuhnya, menatap gadis didepannya yang menunduk, raut wajah nya juga terlihat bingung.

Yuni melangkah sebanyak 3 langkah lebih dekat dengan Amel, "Kenapa?"

Amel mendongak, menatap Yuni yang tepat berada didepannya. Ia menggelengkan kepala, berusaha terlihat biasa saja.

"Enggak dok."

Yuni memegang kedua bahu Amel, menatap manik mata Amel sambil tersenyum ramah seperti biasanya.
"Dia sodara kamu?"

Amel menggeleng cepat. "Bukan."

Yuni mengangguk angguk, merasa ada yang aneh dari Amel saat pertama ia tiba tiba mau mendonorkan darahnya.

"Kok kamu mau mendonorkan darah mu?" tanya Yuni lembut.

"Mm..mm itu ya aku mau bantu orang aja iya gitu...hehe." jawab Amel sedikit kebingungan.

"Kemarin kamu tidak ada niatan mendonorkan darah kan? Tapi setelah kamu liat wajah nya tiba tiba kamu mendonorkan darah, kenapa?" tanya Yuni dengan nada selembut sutra.

Amel mendengus pelan, menurutnya dokter Yuni seperti psikolog tahu apa yang dipikirkan Amel.

Amel terdiam, tidak menjawab pertanyaan Yuni. Yuni tersenyum ramah, "yaudah kalo Amel gak mau cerita gak papa, tapi kalo Amel butuh temen curhat, dokter siap kok dengerinnya."

Amel menatap Yuni tak percaya, padahal Amel tahu Yuni adalah dokter yang sangat sibuk, tetapi ia masibh menawarkan untuk curhat kepadanya? Sungguh Yuni berhati malaikat.

Amel terus menatap kagum Yuni, membuat Yuni heran, dan akhirnya Yuni tetap tersenyum ramah. "Dokter tinggal dulu ya."

Yuni berjalan melewati Amel. Amel masih terua menatap Yuni sampai Yuni tak terlihat lagi.

Dokter Yuni keliatannya baik, bisa ngasih solusi, apa aku curhat aja sama dia?

Amel kemudian menatap Andre, mata nya masih tertutup rapat. Kini Amel terlihat bingung. Sebenarnya, ia sudah memiliki rencana untuk berpisah dari Andre setelah ujian nasional selesai nanti. Tapi kini, kondisi nya tidak berdaya sama sekali, bagaimana Amel tega melihat suami nya sendiri sedang menderita tetapi Amel malah menggugatnya?

Walaupun Andre tidak memperlakukan Amel dengan baik, tetapi Amel tetap menganggap Andre masih suami sah nya. Jadi kini Amel harus menunggu sampai Andre benar benar kembali seperti semula, baru Amel akan menggugat nya.

Tetapi, Yuni bilang Andre butuh waktu panjang untuk sehat seperti semula, tidak bisa sesingkat itu kepulihannya. Jadi apakah Amel akan terus menunggu Andre pulih kembali? Entah berapa lama ia masih berstatus seorang istri Andre Adinata.

Jadi aku harus tunggu sampe Andre benar benar pulih? Baru aku bisa lepas dari nya?

*****

Amel berhenti didepan pagar sekolahnya yang sudah tertutup rapat, bahkan dikunci.

Amel menepuk jidat nya. Ini adalah kesalahannya, dirumah sakit tadi ia terus berada disamping Raffi, menggenggam telapak tangan Raffi erat seolah tidak mau terlepas. Hingga ia tak sadar jam sudah menunjukkan pukul 06:55, dan berakhirlah disini, gerbang sekolah yang tertutup rapat.

MENYESAL  [COMPLETED]Where stories live. Discover now