chapter 4

6.8K 579 8
                                    

Setelah menunaikan sholat asar, anak anak kelas 10 pun dipanggil untuk berkumpul agar kegiatan selanjutkan bisa dimulai.

Dirasa semuanya udah kumpul, Athala dan anak Osis lainnyapun ikut ketengah lapangan.

"Jadi kegiatan kita selanjutnya adalah mencari ranting atau kayu sebanyak banyaknya untuk api unggun yang kita butuhkan pada malam hari. Tiap kelompok akan didampingi oleh anak Osis, masing- masing kelompok satu orang anggota Osis!

"Dan kelompok yang dipanggil segera memisahkan diri, pertama kelompok  Garuda bersama kak Agam, silahkan."

Bla.bla.bla.

Ditempat perkemahan tersisa Athala, Adam,Galang, Iqbal, Yara, Vara, Naya dan Sasa. Sedangkan guru guru pun ikut mencari kayu bakar.

"Lo pada makan dulu sana," ucap Vara mengingat bahwa keempat cowok itu belum makan.

"Bawain dong Var, buat mantan tersayang," sindir Iqbal dengan kekehan.Dan dibalas dengan pelototan tajam dari Vara.Vara kalem kalem Kejam.

"Tau ih  Neng Vara, mantan tampanmu kasian kekurangan tenaga nih, butuh makanan." Ini juga Galang ikut ikutan.

"Bacot." umpat Adam.

"Ayolah Var, bawain. Aa Adam kan cape," ujar Athala

"Thal diem deh jangan ikut ikutan anak gembel kayak mereka," kesal Adam. Dia kesal, sungguh. Mereka pikir dicengcengin gak malu apa, apalagi dicengcengin sama mantan pacar, apalagi status Adam yang gagal move on. Kalau Vara sih entah udah move on entah belum.

"Berisik ya kalian," kesal Vara dan meninggalkan 4 cowok yang sedang beristirahat itu.

Vara datang pada teman temannya yang sedang membersihkan dapur perkemahan.

"Lu kenapa Var? Datang datang kol muke lo ke kesel?" tanya Sasa dengan cadel, dia bule.

"Gua kesel sama Athala sama dayang dayangnya itu. Masa gua dicengcengin terus sama Adam," adunya dengan muka kesal dan memerah menahan amarah.

"Kenapa lagi sih? Adam lagi?" tanya Yara.

"Hem"

"Yaampun Vara Isvara, yaudah sih gak usah kesel kalau lo udah gak ada rasa sama siAdam itu," cerocos Yara.

"Ya gimana, gua cuma kesel doang ko!" katanya.

"Bilang aja lo kalau gagal move on," ujar Naya.

"Naya udah deh jangan buat gua kesel berkali kali lipat," kesalnya.

"Yaudah ia ia mon maaf nyonya Isvara Yuania," ucap Naya.

"Nasi masih ada kan?" tanya Vara.

"Ada tuh baru aja gua pisahin diwadah itu," unjuk Yara dengan malas.

"Yaudah gua ambil ya buat mereka," kata Vara.

"Katanya kesel tapi care," sindir Naya.

"Mereka belum pada makan bro, kalau mereka gak makan bisa bisa mati!" kesal Vara. Vara yang kalem hilang seketika.

"Bilang aja lo khawatir sama mantan tertampan lo itu," kekeh Yara.

"Yara please deh jangan sampe gua jodohin lo sama Athala ya," pekik Vara.

"Amit amit jabang bayi ya," teriak Yara.

Yara itu rival abadinya Athala begitupu sebaliknya. Sangat susah untuk menyatukan mereka, tapi gak ada yang mustahilkan?.

***

Setelah mendapatkan nasi dari  Vara dan Sasa yang mengantarkan, Athala dan kawan kawanpun segera makan dengan tak nafsu.jam makan mereka sudah lewat dari tadi, tapi berbeda dengan Iqbal yang memang sangat menikmati masakan yang tak seberapa enaknya.

ATHALA || ENDWhere stories live. Discover now