chapter 3

7.6K 591 29
                                    

"Udah siap?" tanya Fatah ketika membuka pintu kamar anaknya itu. Pasalnya anaknya itu belum turun-turun.

Terlihat Athala yang sedang memasukan beberapa baju pada ranselnya."Belum Pah," balasnya.

"Ko belum? Katanya jam setengah enam kamu udah harus disekolah?" tanya Fatah menghampiri.

"Jam lima seharusnya Pah, tapi aku kesiangan," katanya dengan rusuh mencari jam tangannya.

"Terus kamu ngapain aja semalaman? Pake kesiangan juga?" tanya Fatah membantu membawakan jaket hitam yang berada digantungan.

"Papah kira aku nyantei apa tadi malem," gerutu Athala sambil menutup ransel itu.

"Terus kenapa gak nyuruh Papah buat bantu kamu?" tanya Fatah.

"Ahh mana sempet Pah, aku sibuk semalam," katanya mencari baju yang akan ia pake.

"Kamu nyari apa?" tanya Fatah, merasa ikut bingung melihat kelakuan anaknya itu.

"Ituloh Pah, kameja biru aku."

"Yang akan dipake?" Athala mengangguk.

"Masih dibawah kali, Papah cariin deh. Kamu mandi aja sana." Athala mengangguk.

Ia kesiangan,dan sekarang sudah pukul 05:15, dipastikan ia kesiangan. Padahal ia panitia. Tapi gak papa, Athala sudah menitip pesan pada Adam untuk mengurus siswa kelas 10 yang sudah ada disekolah.

Ceklek

"De, ini bajunya," ujar Fatah. Athala mengangguk.

"Kamu mandi pake air dingin?" Athala mengangguk lagi dengan rusuh memakai bajunya.

"Kenapa pake air dingin?"

"Alah, tanggung Pah." Athala menyambar kameja itu dan memakainya dengan cepat.

"Ah yaudahlah terserah, Papah kebawah ya buat sarapan."

"Gak usah Pah, aku kesiangan ini."

"Ia makanya kamu siap siap, Papah siapin sarapannya dibawah," ujarnya dan melangkah pergi.

"Yaudah." pekiknya.

Ia mengambil jam tangannya dan memakainya ditangan kanan, setelah itu ia merapihkan rambutnya yang masih terlihat acak acakan.

Drtttt

Drttt

"Siapa lagi sih," kesalnya, karena Athala sedang kerepotan sendiri menyiapkan barang barangnya.

"[Siapa?]"

"[Lo save nomer gua gak sih? Gua Yara, lo dimana jam segini belum datang. Mati ya jam lo.]"

"[OTW!]"

Tut

"ATHALA CEPAT NAK!" teriak dari bawah.

"Bapak bapak ikutan rempong," kekehnya.

Ia mengendong tasnya dan menjingjing sepatu yang akan ia bawa ketempat perkemahan.

Ya hari ini adalah hari dimana perkemahan kelas 10 dilaksanakan, program tahunan kelas 10, tapi kelas 11 yang Osis ikut serta menjadi panitia.

"De, sarapan dulu," ujarnya ketika melihat anaknya itu menghampiri.

"Aku bekal aja Pah."

"Ia udah Papah siapin yang buat bekal, tapi kamu juga harus sarapan dulu."

"Alah gak sempat Pah. Anak-anak ngomel kalau aku telat." Athala meringis.

"Athala pamit, asalamualaiqum," Katanya menyalimi Fatah.

"Yaudah hati hati, jangan kecapean!" teriak Fatah.

ATHALA || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang