“Betul itu Gempa! Lagipula.. kami juga rindu dengan pelukan hangatmu setelah menghentikan kejahilan kami…” Air matanya sudah tidak bisa dibendung lagi. Taufan menangis sesegukan saat mengucapkan kata-kata tersebut. Ia memang sangat rindu dengan adik pertamanya ini walau hanya sehari menghilang.
Reverse memandang kearah Boboiboy bersaudara dengan sinis dan tajam. Giginya bergemeretak geram. Rasa sakit pada matanya tidak kunjung surut, malah terasa semakin parah. Dirinya bisa merasakan Gempa yang memaksa untuk mengambil alih tubuhnya kembali. Reverse menggelengkan kepalanya kasar, menolak untuk menyerah. Namun rasa sakit itu tidak bisa ia tahan lagi. Tubuhnya pun kini sudah melemah akibat pertarungan tadi juga luka-lukanya yang masih terbuka.
Nafasnya sudah mulai terasa berat dan tidak beraturan. Keringat pun bercucuran dari wajahnya. Perlahan, tubuh Reverse terbaring diatas tanah dengan keadaan terlentang. Perlawanan Gempa padanya terlalu kuat. Dengan hembusan nafas yang tergesa-gesa, dipandangnya langit yang kini sudah menggelap. Reverse tersenyum miring pada dirinya sendiri dan terkekeh kecil.
“Mungkin belum saatnya ya… dasar bodoh kau Gempa…”
Matanya mulai menutup seiring dengan rambutnya yang kini berubah menjadi hitam legam kembali. Reverse—- atau Gempa kini tak sadarkan diri. Halilintar yang melihat itu langsung berlari kearah tubuh Gempa disusul dengan yang lainnya. Diangkatnya tubuh Gempa dengan hati-hati dan didekapnya erat.
Ochobot langsung menghampiri mereka lalu men-scan tubuh Gempa yang terlihat sangat kacau dan lemah. Hal itu membuat Boboiboy bersaudara panik melihatnya.
“Keadaannya sangat kritis sekarang! Kita harus membawanya ke rumah sakit sekarang!!” Seru Ochobot yang terdengar panik.
Halilintar menganggukkan kepalanya, lalu dengan cepat menggunakkan gerakan kilatnya, pergi dari tempat itu menuju rumah sakit terdekat disusul dengan saudara-saudaranya yang lain.
Ochobot yang masih terdiam ditempat itu diam-diam memperhatikan Fang yang sepertinya bingung dengan apa yang harus ia perbuat sekarang. Ochobot pun menghampiri Fang dan menarik-narik tangannya.
“Ayo. Kau ikut dengan kami. Ada banyak yang ingin kutanyakan padamu. Lagipula kau ini bukan sekutu asli dari Retak’ka kan?” Ujar Ochobot.
Fang yang mendengar perkataan itu hanya menatap Ochobot dengan tanpa ekspresi. Seperti tidak ada jiwa lagi didalam tubuhnya. Namun pada akhirnya Fang hanya menganggukkan kepala dan mulai mengikuti Ochobot.
Ochobot yang melihat itu pun tersenyum senang. Mereka pun berlari bersama, menyusul yang lain ke rumah sakit. Ochobot berharap sesuatu yang buruk tidak akan terjadi lagi setelah ini.
=ooo=
Sudah lebih dari dua jam mereka semua menunggu didepan pintu ruangan UGD. Waktu pun kini sudah menunjukkan pukul sebelas malam. Dokter bilang bahwa luka-luka yang didapati Gempa itu terbilang sangat serius dan perlu penanganan lebih. Ada beberapa luka yang harus dijahit. Tetapi untunglah mereka membawa Gempa dengan tepat waktu. Jika tidak, mungkin mereka bisa kehilangan Gempa selamanya.
“Oi Ochobot, kenapa sih kau harus bawa anak itu kesini juga? Bagaimana kalau dia tiba-tiba menyerang kami dan juga kak Gempa?” Ujat Blaze dengan kesal. Ia mendelik sinis pada Fang yang berdiri disudut ruangan sembari melipat tangannya didepan dada.
Ochobot menghela nafas lelah. Ia menatap Blaze sembari menepuk bahunya pelan, “Kan sudah kubilang, dia ini bukan sekutu asli Retak’ka. Dia ini hanya pion yang dimanfaatkan saja. Lagipula aku butuh informasi yang dia punya. Jadi kalian sebaiknya jangan khawatir.”
YOU ARE READING
Puppet and String (Re-publish)
General FictionKarena sebuah kesalahan yang fatal, para Boboiboy bersaudara harus berusaha mempertahankan hidup Gempa. Bisakah mereka melakukannya atau malah memperparah keadaan? Boneka dan Jaring. Mereka saling mempersatukan, namun juga saling menghancurkan. . ...
The Truth
Start from the beginning
