The Monster Inside

Start from the beginning
                                        

"ARGHH!!!"

Halilintar mengerang kesakitan saat tanah itu menembus begitu dalam pada bahu kirinya. Ia menutup mulutnya erat, mencegah darah yang ia muntahkan dari dalam mulutnya.

Semua yang menyaksikan hal tersebut terkejut terutama Thorn yang kini jatuh terduduk di atas tanah. Thorn dan yang lainnya membelakakan matanya lebar sembari memandang Reverse yang kini tengah tersenyum jahat.

"Yahh meleset~ Padahalkan bagus kalau kena. Tepat langsung ke jantung! Pasti sangat indah dilihat~" Ujar Reverse dengan nada riang yang dibuat-buat. Ia menurunkan jarinya, membuat tanah tinggi itu dengan paksa tercabut dari bahu kiri Halilintar dan menghilang ke dalam tanah.

Halilintar dengan erat memegang bahu kirinya yang sudah terluka dengan lebar, darahnya mengalir deras mengotori baju serta tanah dibawahnya. Tubuhnya bergerak tidak seimbang seakan ingin jatuh. Namun Taufan dengan cepat menopang tubuh kakak tertuanya itu dan menatap Halilintar dengan pandangan cemas.

"Kak Hali! Kau tidak apa-apa kan?!"

Halilintar meringis pelan saat menopangkan tubuhnya pada tubuh Taufan. Ia menggelengkan kepalanya dan menatap kearah Reverse yang ada dihadapannya.

"A-Aku tidak apa-apa..."

Sementara Ice yang menyaksikan seluruh kejadian, menggelengkan kepala nya tidak percaya. Tangannya bergetar melihat kakak yang ia cintai itu menyerang saudaranya sendiri. Perlahan ia melangkahkan dirinya mendekati Reverse sembari terkekeh lirih dengan mulut yang bergetar.

"Bohongkan...? Semua ini bohong... K-Kak Gempa tidak mungkin menyakiti saudaranya sendiri seperti itu... Siapa kau...?"

Sebuah tangan bayang muncul dan mengintari tubuh Ice, mencegahnya berjalan lebih dekat lagi dengan Reverse. Ice yang merasakan tangan bayang itu tersentak dan menatap kearah Fang dibelakangnya yang menggelengkan kepala, memberi isyarat untuk tidak berjalan lebih dekat lagi kearah Reverse.

"Dia bukan Gempa.." Ujar Halilintar yang membuat semuanya terdiam.

"Itu memang tubuh Gempa... tapi jiwanya bukan milik Gempa.."

"Halilintar benar. Aku tidak bisa mendeteksi jiwa Gempa pada tubuhnya. Namun bukan berarti jiwanya itu hilang." Jelas Ochobot.

Reverse yang mendengar pernyataan tersebut langsung bertepuk tangan senang dan tertawa riang.

"Yayy betul sekali! Aku memang bukan Gempa yang kalian kenal lagi. Kalian bisa memanggilku Reverse! Aku adalah bagian tergelap yang saudara kalian miliki~ salam kenal semuanya~!"

Reverse melambaikan tangannya tinggi ke udara dan dan tersenyum lebar.

"Lalu dimana jiwa kak Gempa sekarang?! Kembalikan kakakku! Kau tidak pantas berada dalam tubuhnya!!" Seru Blaze yang mulai berani melangkah mendekati Reverse dengan mata yang membara amarah. Bola-bola api muncul disekeliling badannya, melayang. Siap untuk ditembakkan kapan saja.

"Tidak pantas ya..? Seharusnya kalian berterimakasih! Aku sudah membunuh Retak'ka yang sudah menyiksa Gempaku yang manis ini~ Bukankah aku hebat?!"

Solar mendelik tajam kearah Reverse dan menggeretakkan giginya kesal.

"Gempamu yang manis kau bilang...? Kak Gempa itu bukan milikmu! Kak Gempa itu milik kami! Jadi jaga ucapanmu, monster!" sahut Solar yang sudah tersulut emosi akibat ucapan Reverse.

Puppet and String (Re-publish)Where stories live. Discover now