Prolog

109 20 19
                                        

Semua berawal dari kebodohanku yang tak sengaja menciptakan makhluk aneh yang tidak bisa disebut manusia karena tidak lahir dari rahim ibu, tetapi wujudnya adalah manusia.

jika aku bilang dia sejenis alien tetapi dia tidak mempunyai pesawat alien atau yang biasa disebut UVO.

Semua terjadi karena aku menerima buku aneh yang sepertinya adalah buku kuno yang kusam dari kakek tua yang bahkan aku sendiri tidak mengetahui nama kakek itu.

Entah kakek itu mendapatkannya darimana,dan kakek itu berpesan satu hal yang sama sekali tidak ku mengerti.

"Jangan biarkan buku ini jatuh ketangan orang yang salah"

Apa maksud kakek itu??

~///~

Siang ini seperti biasa aku pulang dengan sepeda ontelku menyusuri jalan yang sunyi dari orang yang biasanya berlalu lalang.

Diujung jalan sana didekat persimpangan gang rumahku,ada seorang kakek yang berjualan kue putu,sepertinya ia kelelahan setelah berkeliling.
terlihat dari peluh keringat yang bercucuran didahinya.

~~~~~/////////////~~~~~~

*kue putu adalah sejenis makanan tradisional nusantara yang berupa kue dengan isian gula jawa,dibalut dengan parutan kelapa dan tepung beras butiran kasar*

Karena kasihan aku berniat untuk membeli dagangannya,walau tidak banyak setidaknya itu akan membuat kakek itu senang.

Aku menghampiri kakek tua itu dengan masih mengayuh sepedaku,setelah kurasa dekat aku berhenti didekat dagangan kakek itu

"Kek kuenya berapaan?" Tanyaku pada si Kakek.
"Seribuan nak. Mau beli berapa nak?"
Jawab sekaligus tanya si Kakek dengan senyuman menghiasi wajahnya yangg terlihat sudah keriput itu.

"Aku mau beli 8 aja kek."Jawabku seraya menunjuk kue tersebut.

" Hmm baiklah nak,ini duduklah dulu"Ucap si Kakek sambil memberiku kursi yang ia bawa.

"Iya,terima kasih kek" Jawabku seraya tersenyum pada kakek.
si Kakek mengangguk sebagai jawabannya.

Sambil menunggu kue putu yang dibuat kakek,aku memilih untuk menggambar pemandangan sekitar komplekku.
Ku ambil buku dari tas,yang biasa aku gunakan untuk menggambar ketika merasa bosan.

Aku mulai berkutik dengan duniaku sendiri tanpa menghiraukan si Kakek.

Ku gambarkan keindahan komplek rumah yang terlihat oleh mataku.
"Kamu sangat suka menggambar yah nak?" Tanya si Kakek tiba-tiba sambil masih berkutik membuat kue putu.

"Iya kek,aku sangat suka.bagiku menggambar bisa meluapkan segala perasaan yang ada di hati,dan menggambar bisa membuatku lupa akan masalah yang sedang aku hadapi Kek." Ucapku yang terlalu bersemangat menceritakan alasanku suka menggambar.

Sampai si Kakek tersenyum ramah,dan itu membuatku merasa malu karena terlalu bersemangat bercerita.
setelah itu tidak ada percakapan lagi antara kita,masing masing sibuk dengan kegiatannya sendiri.

DanielWhere stories live. Discover now