❤20

6.5K 317 4
                                    


"jennie?"

PLAKKK!
"Jangan sentuh aku, bajingan!"Pemuda itu tidak melawan. la tetap diam
di tempatnya, pasrah menerima tamparan
yang dilayangkan oleh calon istrinya. Menurutnya,
ia memang pantas untuk mendapatkan hal
tersebut mengingat bahwa dirinya sudah
menyakiti perasaan seseorang yang kini menjadi
prioritasnya. Dirinya sudah mengecewakan gadis yang sudah menjadi pusat bahagianya.Bagaimana bisa dirinya bertekad untuk selalu menghujani calon istrinya dengan beribu kebahagiaan
jika pada kenyataannya justru luka lah yang ia berikan kepada jennie? Pada kenyataannya,kedua mata indah itu menangis untuknya.Menangis karena perbuatan bodoh yang sudah
ia lakukan. Menangis karena kelakuannya yang sudah menciptakan sebuah badai pada kehidupan yang selama ini selalu berjalan dengan harmonis.Dia-Kim Taehyung harus menerima fakta
bahwa perbuatannya kemungkinan besar mampu menimbulkan rasa benci di relurng hati jennie.

"Jennie, maafkan aku..." desis Taehyung pelan.Pemuda itu menundukkan wajahnya. Ia menggigit bibir bawahnya dengan bahunya yang bergetar
hebat. Ia mati-matian menahan agar dirinya dapat menangis dalam diam.Iya. Bukan hanya Jennie yang menangis. Taehyung pun menangis. Ia benar-benar menyesal atas perbuatan bodohnya itu. Hatinya sakit melihat bulir bening yang tak hentinya mengalir menuruni kedua pipi tembam milik gadis itu.Jennie menatap Taehyung dengan nanar. "Jangan menangis. Kamu tidak pantas untuk menangis.Kamu yang menyakiti aku. Seharusnya aku yang menangis, bukannya kamu," tukas Jennie, tidak
peduli jika kalimat sarkasnya mampu membuat Taehyung semakin merasa tersudut. Toh, pemuda itu juga tega menghancurkan hati dan kepercayaannya.

"Aku tahu. Aku tahu bahwa aku memang seorang bajingan yang tidak seharusnya seperti ini di hadapanmu. Maafkan aku, Jennie. Aku tidak tahu lagi harus melakukan hal apa untuk membuatmu
mau memaafkan diriku. Aku bahkan tidak peduli jika kamu mau memukul diriku berkali-kali.Maafkan aku..." Taehyung masih menundukkan wajahnya. Kedua matanya memerah dan mulai terasa perih. Namun, ia tahu bahwa kondisi Jennie
jauh lebih parah darinya.

Jennie tertawa sumbang. "Kim Taehyung, untuk apa aku memukulmu jika hal tersebut justru dapat menambah rasa sakit di hatiku? Aku membenci dirimu yang tega melakukan hal itu di belakangku. Namun, aku tak lantas ingin menghabisimu, memusnahkan keberadaanmu di muka bumi. Menyakiti dirimu adalah hal yang tidak pernah terlintas di benakku."Jeda sejenak sebelum Jennie melanjutkan kalimatnya."Ah, sepertinya saat ini kamu sedang menyindir diriku yang seringkali bertingkah bar-bar ya? Hmm? Jadi, gadis itu begitu lemah lembut ya sehingga kamu dengan mudahnya mulai membuka hatimu padanya. Kamu luluh atas perhatiannya? Kamu terlena dengan dirinya yang memperlakukanmu dengan begitu baik?Sementara aku mungkin hanya lah seorang kekasih tidak romantis yang seringkali bersikap anarkis dan membuat kau malu .Karena dia lebih sempurna dariku, maka kamu lebih memilih untuk menghabiskan waktumu bersama dengannya kan? Karena dia lebih
anggun dariku, maka kamu lebih memilih untuk Mencium dirinya daripada menemui calon istrimukan? Selama ini, kamu selalu mengeluh padaku
dan bilang padaku betapa kamu menginginkan sosok gadis yang lemah lembut. Apakah kamu menemukannya pada diri gadis itu? Apakah perasaanmu padanya membuatmu melupakan
hal-hal yang sudah kita lalui bersama?" "Apakah semudah itu ingatanmu menghampus semua memori tentang diriku? Apakah aku benar-benar tidak pernah melakukan satu hal pun yang
tepat di matamu? Selama ini, aku selalu percaya bahwa hanya aku satu-satu gadis yang menjadi pusat perhatianmu. Akan tetapi, sepertinya aku terlalu percaya diri ya. Karena, jika aku memang hanya satu-satunya bagimu, tentu kamu tidak
akan menjatuhkan pilihanmu pada yang
kedua,ketiga, dan seterusnya. Ah, bukan. jika hanya namaku yang tertera di lubuk hati dan pikiranmu,tentu kamu tidak akan sekali pun memikirkan kehadiran gadis lain di antara kita berdua.

"Taehyung menutup kedua telinganya, tidak sanggup mendengar cercaan calon istrinya yang benar-benar bagaikan sebuah beban berat di pundaknya.
Pedasnya kalimat Jennie benar-bernar bagai siksaan tiada ampun bagi pemuda itu.

"Jennie, sudah.." pinta Taehyung pada Jennie.Jennie menaikkan satu alisnya. "Kenapa? Aku harus berhenti bicara? Aku harus berhenti bicara karena bagimu, kamu sama sekali tidak salah? Karena menurutmu, hal tersebut terjadi
karena aku yang sama sekali tidak sempurna sebagai seorang tunangan? Karena aku yang selalu saja membuatmu kecewa dan melakukan hal-hal yang
tidak sesuai dengan ekspektasimu?"
"Jennie"
"Ah!" Jennie menjentikkan jemarinya. "Atau mungkin kamu sedang balas dendam karena aku sempat dekat dengan Taeyong Oppa? Kamu kesal karena aku yang terkesan tidak menghargai
statusmu sebagai tunanganku sehingga kamu mencari waktu yang tepat untuk membalaskan dendammu padaku?"
"Jen-
"Ini gila. Kenapa bisa-bisanya aku jatuh cinta pada pemuda brengsek seperti dirimu? Kenapa bisa-bisanya aku terjebak di dalam pernikahan ini bersama denganmu?"
"Jen-

"Apakah kamu bahkan pernah mencin-

BERHENTI, JENNIE KIM!"

Bibir ranum milik Jennie serta merta terkatup rapat kala dirinya mendengar teriakan Taehyung.Taehyung menghela napas. Ia menatap tepat ke manik mata Jennie dengan kedua matanya yang sama sembabnya dengan kedua mata milik calon istrinya.Kemudian, Taehyung merengkuh Jennie ke dalam pelukannya, memeluk gadis itu dengan begitu
erat seraya mengusap punggung Jennie  dengan lembut seolah berusaha meyakinkan Jennie bahwa segalanya akan baik-baik saja. Meski pun pada kenyataannya, tidak ada hal yang baik-baiksaja pada hubungan mereka berdua.
"Jangan berkata seperti itu. Aku takut. Jangan tinggalkan aku" racau Taehyung begitu saja.Tangannya gemetaran. Ketara sekali bahwa pemuda itu saat ini sedang tidak berbohong.Taehyung sedang mengungkapkan isi hatinya
pada Jennie.Di dalam pelukan Taehyung, tangis Jennie kembali pecah. Gadis itu membenamkan wajahnya di bahu
Calon suaminya sembari memberikan pukulan bertubi-tubi di dada Taehyung. "Kamu ingin bercerai denganku? Kamu ingin meninggalkan aku kan?"
sungut Jennie pada Taehyung.

Perkataan Jennie membuat Taehyung semakin mengeratkan pelukannya seolah tidak ingin ada jarak satu inchi pun di antara dirinya dan calon istrinya.
"Aku tidak ingin bercerai, Jennie. Aku tidak ingin pergi dari hidupmu. Aku ingin selalu berada di sampingmu dan menciptakan beribu kenangan indah bersama denganmu..." ucap Taehyung lirih.Jennie mendongak menatap wajah Taehyung."Tapi, kenapa? Jika kamu memang ingin selalu bersama denganku, kenapa kamu melakukannya? Padahal, aku benar-benar mencintaimu dan benar-benar bahagia menjadi Tunanganmu. Aku tidak pernah bohong ketika mengatakan bahwa kamu sudah menguasai hati dan pikiranku. Aku benar-benar bersyukur
dengan kehidupan rumah tangga kita hingga pada akhirnya aku mendapati suamiku sendiri berciuman dengan gadis lain..."Kenapa, Taehyung-ah? Apa yang kurang dariku?Apakah aku memang sudah mengecewakanmu?Apakah aku memang tidak sesuai dengan
harapanmu selama ini?"
"Berhenti, Jennie. Berhenti menyalahkan
dirimu sendiri. Berhenti merasa bahwa kamutidak cukup sempurna untukku. Aku lah yang tidak pantas untuk berada di sisimu meski pun sampai kapan pun juga, aku tidak akan pernah mau melepaskanmu. Dan aku ingin sekali
menjelaskannya padamu. Aku ingin menceritakan kronologis yang sebenarnya padamu meski pun aku tahu bahwa kamu belum tentu percaya dengan penjelasanku. Namun, setidaknya aku ingin berusaha untuk mempertahankan Perjodohan ini."
Taehyung menangkup kedua pipi Jennie
menggunakan telapak tangannya sembari
mengusap sudut mata Jennie.
"Apa? Apa yang ingin kamu jelaskan padaku?Apakah kamu ingin mengelak dari kenyataan yang sudah terjadi?" sungut Jennie pada Taehyung. Jantungnya kembali berdetak dua kali lebih cepat dari biasanya karena entah mengapa, Taehyung yang hendak menjelaskan
duduk perkara padanya membuat dirinya mulai diselimut rasa takut. la takut jika penjelasan yang diberikan oleh Taehyung akan kembali menorehkan luka di ulu hati Jennie.

"Ayo,ceritakan!"jennie menatap taehyung dengan sinis

Taehyung hanya diam.Tidak!bukan ini yang diinginkan jennie.jennie ingin penjelasan bukan diam.

Hingga 5 menit pun taehyung tidak menjawab pertanyaannya.baiklah,ini saatnya

"kurasa tidak ada alasan lagi untuk mempertahankan pertunangan ini.aku akan berbicara ke pada eommaku dan eommamu."

Tbc

09-12-2019


THE SECRET LIFE IDOL | BLACKBANGTAN  (END)✔ Where stories live. Discover now