14- New Years

451 77 14
                                    


Vote Guys 👉⭐👈

Enjoy Be Reading 🌛

...

Hana manatapi wajah Ahra serius, melihat bagaimana bibir gadis itu tidak pernah berhenti tersenyum. Sedetik setelahnya, senyumnya luntur raut wajahnya mendadak menatapi Hana serius.

"Hana, apa kau tau? Tadi ada seorang gadis, dia di tusuk dan kehilangan banyak darah." Hana bersiap untuk memukul gadis di depannya.

Bagaimana tidak? Setelah sedari tadi terus tersenyum seperti orang gila, Ahra meneriakinya dengan sebuah pertanyaan.

"Astaga, kau bisa santai bertanya padaku bodoh!" Protes Hana menyodorkan ponselnya, memperlihatkan Artikel tentang penusukan di Gangnam.

"Aku sudah melihatnya, dan kau tau? aku ingin tertawa ketika melihat ada dua orang berpelukan, ketika gadis lain terkapar dan hampir mati. Mereka gila apa bagaimana!" Tunggu sebentar, bukannya orang itu dia?

"Hei kembalikan!"Seru Hana kesal saat ponselnya di rebut, namun gadis itu sama sekali tidak mendengarkan.

"Hana apa kau mengenal lelaki yang memelukku?" Ahra menjatuhkan ponselnya, menutup mulut sembari menatapi Hana.

Celaka! Dia keceplosan.

"Memelukmu?" Hana menaikkan sebelah alisnya. "Maksudmu itu kau?"

"Hana, jawab aku apa pria di artikel itu tampak seperti Sehun?" Kali ini Hana yang melebarkan matanya, tidak percaya.

Ternyata orang sinting itu adalah sahabatnya, dan idol yang selalu membuatnya jengkel.

"Kau serius? Bagaimana bisa itu kau dan Sehun, kalian gila?"

"Simpan dulu amarahmu itu. Kau yakin mereka tidak mengenali Sehun? Ah sial, kenapa juga mereka memotretku. Aku takut ini akan berdampak buruk, untuk dia dan grupnya."

Hana menghela napasnya pelan, memang Ahra selalu saja merepotkan. Lekas Hana ambil kembali ponselnya, untuk mencari tahu apakah kedua orang yang sedang berpelukan di depan seorang gadis yang hampir mati itu mendapat banyak perhatian?

Dan jawabannya, iya. Tidak sedikit orang berbondong-bondong, menyumpah serapahi kedua orang itu.

"Tenanglah, mereka tidak menyadari itu Sehun. Mereka hanya menyumpah serapahimu, dengan mantra-mantra ajaib yang mereka punya. Tentu saja, bagaimana mereka tidak tertarik memotret 2 orang sinting, yang sedang berpelukan seperti itu." Ahra tidak terlalu pusing memikirkan hal itu, tapi bagaimana dengan Sehun?

Dia mengkhawatirkan pria itu.

"Memang benar kalian sinting, sebenarnya kemana perginya otak kalian berdua!?" Ya, begitulah Hana berbicara.

"Astaga, kau harus tadi itu benar-benar menakutkan." Hana memutar bola matanya malas, ya tentu saja mengerikan.

"Aku mencurigai seseorang yang lewat, mata kami sempat bertemu tadi. Ada bekas luka di ekor mata sebelah kanannya." Hana mulai tertarik mendengar cerita itu, apa itu artinya Ahra melihat kejadian itu?

"Kau ada di sana saat itu?"

"Kau lihat sendiri, yang berpelukan itu aku. Sehun kira gadis itu aku, kau harus tau gadis tadi berdiri tepat di depanku. Meski kejadiannya begitu cepat, aku yakin pelakunya perempuan." Hana makin melebarkan matanya, gadis gila mana yang berani melakukan penusukan di tengah kota yang ramai.

"Bagaimana mungkin dia seorang gadis Ahra!? Kenapa tidak pergi ke kantor polisi, dan menjadi saksi?"

"Itu hanya dugaanku, tapi aku melihat tangannya berdarah. Dia juga menggenggam sesuatu, aku pikir itu pisau. Aku tidak mau menjadi saksi, biar orang lain yang lakukan." Disana ada banyak orang, Ahra yakin bukan hanya dia yang melihat perempuan itu.

Couple Or Trouble - OH SEHUN (Tamat)Where stories live. Discover now