0.18 𝒘𝒂𝒏𝒕 𝒚𝒐𝒖 𝒆𝒗𝒆𝒏 𝒎𝒐𝒓𝒆

15.3K 2.1K 106
                                    

[ 𝗽 𝗶 𝘁  𝗮  𝗽 𝗮 𝘁 ]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[ 𝗽 𝗶 𝘁  𝗮  𝗽 𝗮 𝘁 ]

Sudah 3 jam berlalu, dan aku masih berada di perusahaan Kak Jaehyun. Awalnya aku ingin segera pergi ke mini market dan membeli buah-buahan lalu ke rumah sakit untuk menjenguk Om Taeil sebelum akhirnya Jaemin mengirimiku pesan dan memastikan jika Om Taeil tidak apa-apa, meski harus di rawat inap beberapa hari. Mungkin aku akan mengunjungi Om Taeil besok.

Dan sekarang Kak Jaehyun lagi sibuk dengan salah satu karyawannya. Aku nggak tahu siapa namanya tapi dari percakapan mereka, Kak Jaehyun memanggil pria itu dengan nama Yuta. Mereka menyibukan sesuatu yang aku sendiri juga kurang mengerti. Dengar-dengar sih, ada model mereka yang kecelakaan saat hampir sampai di tempat pemotretan.

Pria bernama Yuta itu berkali-kali menatapku. Tapi tidak berbicara apa-apa. Aku cuman membaca majalah yang ada di atas meja saja karena nggak mau menggangu Kak Jaehyun dan segala urusannya. Setelah kulihat lebih teliti, majalah ini memuat banyak sekali produk-produk pakaian hasil produksi perusahaan Kak Jaehyun.

Kini aku bisa merasakan tatapan yang mengarah padaku, aku menoleh, mendapati Kak Jaehyun dan Yuta yang sama-sama melihat kearahku. Aku membalas dengan bingung.

Kak Jaehyun lalu menghela nafas gusar. Dia mengusap wajahnya lalu berdiri, "Benar-benar nggak ada model lain yang bisa di kontak dalam waktu satu jam ini?"

Yuta menggeleng, "Semua model di bawah kontrak kita tidak ada yang menyatakan bersedia apalagi tanpa perundingan jadwal sebelumnya seperti ini. Dan model pria juga wanita yang sudah di tetapkan tentu tidak akan bisa menghadiri pemotretan hari ini. Atau mungkin Anda ingin mengundur pemotretan untuk produk edisi kali ini?"

"Tidak. Jangan diundur, jadwal kita udah terlalu padat ke depannya dan kalau diundur, semua schedule yang udah di rapatkan harus di revisi lagi. Saya nggak mau."

Kak Jaehyun kini berjalan mendekat kearahku, "Kalau gitu saya pilih opsi kedua."

Aku mengerutkan dahi bingung, apa maksudnya?

"Jea, kamu mau jadi model pengganti?" Ujar Kak Jaehyun yang sudah berdiri di depanku. Sedangkan aku masih terduduk.

Aku semakin terkejut, "Model pengganti? Maksudnya?"

"Saya yakin kamu udah dengar. Model yang udah kami tetapkan buat pemotretan produk nggak bisa datang, pemotretan juga gabisa dibiarin gitu aja apalagi diundur. Saya yakin kamu bisa jadi model pengganti."

Ucapan Kak Jaehyun terasa menohok. Aku bisa katanya? Selfie aja jarang. Apalagi photoshoot. Tapi melihat wajah Kak Jaehyun yang kelihatannya udah capek banget ngebuat aku jadi nggak tega buat nolak.

"Iya deh, aku.. usahain," Balasku yang membuat raut wajah Kak Jaehyun tidak seburuk sebelumnya.

"Oke, ayo ikut saya. Yuta, kamu yang bawa mobil saya," Kak Jaehyun memegang pergelangan tanganku dan menarikku pelan.

PIT A PAT ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang