Chapter 10

227 30 1
                                    

Happy reading...


"Ahjumma aku pilih ini untuk acara pernikahanku nanti" Jelasnya kepada nyonya Min yang sedari tadi diam mengamati dari arah ujung tempat berganti pakaian.

Ahjumma Min mengangguk dan pergi meningalkan pasangan tersebut yang sepertinya sudah digaris takdirkan oleh tuhan untuk menjadi sepasang kekasih yang saling mencintai dan melindungi satu sama lain apapun yang terjadi akan tetap bersama selamanya.

#Skipppp



Disebuah cafe yang bergaya arsitektur eropa terdapat sepasang laki-laki dan perempuan yang duduk di ujung cafe sedang mengamati menu makanan untuk mereka pesan.

"Kamu ingin makanan apa?" Tanya laki-laki itu yang duduk tepat didepan perempuan itu.

"Steak Beef sama Orange Juice saja"

"Baiklah... dua Steak Beef, satu Orange Juice dan American Coffee" Jelasnya pada salah satu pelayan tersebut.

"Baiklah tuan akan saya pesankan, apa ada lagi?"

"Hmmm tidak... hanya itu saja"

"Kalau begitu saya permisi"

Setelah kepergian pelayan tersebut perempuan yang sedari tadi menatap laki-laki didepannya akhirnya membuka suaranya "Oh ya bagaimana punggungmu sekarang apa masih terasa sakit?" Tanyanya dengan nada khawatir.

"Hmmm saat ini sudah tidak terlalu sakit seperti sebelumnya tapi ini lebih baik" Jelasnya tersenyum tipis.

"Setelah makan selesai kamu harus kerumah ku terlebih dulu untuk bisa ku pijat punggungmu agar lebih baik lagi"

"Tapi itu tidak perlu..."

sebelum ucapannya selesai Suzy memotongnya dengan sorot mata tajam dan tegas "Tidak ada kata tapi dan aku juga tida suka penolakan"

"Terserah" Seokjin hanya pasrah dan menuruti perkataan Suzy jika dia menolak maka perdebatan diantara mereka tidak akan selesai.



Tibalah mereka disebuah mansion besar yang terletak di kota Gangnam, mereka berdua akirnya turun di pelataran halaman yang cukup luas dan mewah.

"Masuklah dan kamu tunggulah disana akan aku ambilkan air minum untukmu dulu."

Seokjin mengangguk mengerti

"Ini mansion yang sangat besar lebih besar dari apartemen kecilku yang kutinggali bersama dua anak nakal itu," batinnya takjub.

"Hei... apa yang sedang kamu pikirkan" tanyanya sambil membawa nampan berisikan air minum serta beberapa makanan ringan.

"Astaga!!! Kamu membuatku kaget saja," Seokjin hampir saja terjungkal kebelakang jika saja tangan mungil itu tidak memegangnya dengan cepat dapat dipastikan dia akan jatuh dengan tidak elitnya.

Suzy yang mendengar itu lantas terkekeh pelan sambil menarik tangannya dari Seokjin "Habisnya aku heran saja kamu itu sangat hobi melamun ya jadi aku berinisiatif membangunkan lamunanmu itu"

Seokjin memdengus kesal "Tapi ya tidak begitu juga caramu mengejutkanku bagaimana jika aku jatuh nanti"

"Ini minumlah dulu"

"Terimah kasih" Seokjin mengambil minuman itu dan tersenyum tipis kepada Suzy.

Seokjin lantas melirik sekilas benda yang sedang di pegangnya oleh perempuan itu "Apa yang kamu pegang itu?"

"Oh ini... obat untuk menghilangkan rasa nyeri dan pegal di punggunggmu itu." Jelasnya.

"Terus?" Tanyanya sekali lagi.

Perfect Husband ( Slow Update ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang