BE MINE, PLEASE! (KUMOHON, JADILAH MILIKKU!)

46 6 2
                                    

Pagi telah datang menghampiri kehidupanku lagi. Mentari sama sekali tak ingin berkompromi denganku. Terik cahayanya menembusi setiap celah yang ada pada rumahku. Sekuat tenaga kupaksakan diriku untuk bangun dari peraduan.

Dengan mata yang masih mengantuk, aku berjalan pelan menuju ke kamar mandi. Aku pun mandi dan langsung segera masuk kembali ke dalam kamar tidurku. Kukenakan pakaianku yang baru, dan langsung berjalan keluar.

Ketika sampai di depan meja makan, betapa terkejutnya diriku. Pemanandangan di depan mataku ini merupakan sebuah keanehan sekaligus sebuah keajaiban. Segala jenis makanan sudah tertata rapi di atas meja makan. Semua jenis lauk pauk, juga sayur - sayuran dan buah - buahan tak ketinggalan menghiasi meja makan. Ditambah pula oleh secerek penuh susu putih. Sungguh pemandangan yang tak biasa.

Setelah menatap semua hidangan makanan itu beberapa lamanya, aku baru mulai teringat lagi akan apa yang pernah dikatakan oleh Catherin kepadaku. Ternyata, semua itu adalah benar adanya. Aku sungguh takjub dibuatnya.

Tak menunggu lama, aku langsung dengan cepat melahap habis semua makanan yang ada di situ. Setelah perutku mulai terasa kenyang, aku langsung bangkit dari tempat dudukku dan langsung bergegas menuju tempat yang biasa didatangi oleh Catherin.

Setelah berjalan beberapa lama, akhirnya aku pun mulai sampai di tempat yang biasa didatangi oleh Catherin. Dari jauh sudah terlihat dengan jelas oleh mataku sosok Catherin yang cantik. Dengan berjalan santai aku mendekatinya.

Disapanya diriku dengan sangat ramah. Aku pun balik membalasnya dengan senyum hangat. Dengan sedikit ragu - ragu, Catherin berkata padaku dengan suara pelan, "Kemarin, aku telah menemui Raja Peri di istana. Sang Raja pun menerima kesayanganku dengan senang hati. Aku lalu mengatakan maksud kedatanganku kepadanya. Dan, betapa senangnya hatiku ketika mendengar jawaban darinya."

"Boleh aku tahu apa jawabannya, Cath?" tanyaku penasaran.

"Dia mengizinkanku untuk tinggal bersama denganmu. Alasannya karena aku sudah kenal baik denganmu. Jadi, dia memberiku izin untuk dapat tinggal bersamamu, walau hanya untuk setengah hari saja. Sore hari, aku harus segera kembali ke Negeri Peri. Kalau tidak aku tidak akan bisa kembali ke sana lagi untuk selama - lamanya."

"Baiklah kalau begitu," kataku lega. "Ayo! Kita harus segera menuju ke rumahku. Jaraknya cukup jauh dari sini. Kalau kita tak berjalan sekarang, maka mungkin kau hanya tinggal denganku beberapa jam saja, tak sampai setengah hari," pintahku padanya.

Catherin yang mendengarnya hanya bisa tertawa geli. Lalu bermasalah dia sambil masih dalam keadaan tertawa, "Apa gunanya sayap yang aku miliki? Kita tak harus berjalan kaki sejauh itu, Axe. Aku hanya cukup membuka sayapku lebar - lebar, dan kau tinggal berpegangan pada tanganku. Setelah itu, kita berdua akan mengudara dan dalam sekejap telah sampai di rumahmu."

Aku yang mendengarnya hanya bisa terdiam dan kagum akan ide brilian wanita itu. Dengan cepat dia melebarkan sayapnya yang begitu indah itu dan langsung menarik tanganku. Dia mulai mengepak - ngepakan sayapnya, dan kami pun mulai terbang menjauhi tanah di bawah kami.

Aku yang baru pertama kalinya mengalami pengalaman terbang di langit hanya bisa terdiam dan melihat ke bawah. Sebuah momen langka yang tak mungkin bisa dinikmati oleh semua makhluk di muka bumi. Keberuntungan tiba-tiba datang dan memihak kepadaku. Sebuah kenangan yang tak mungkin akan kulupakan begitu saja. Akan selalu membekas dan terus terjaga dalam relung hati dan memori.

Setiap hembusan angin membuatku merasa seperti berada di Surga. Semua ini bagaikan mimpi. Namun, tak bisa kupungkiri. Semua ini adalah kenyataan yang hakiki. Bukanlah hayalan atau bunga tidur.

Burung-burung berkicau mengiringi perjalanan aku dan Catherin. Walau mentari berada tepat di atas kepala kami. Namun, sayap Catherin yang besar mampu menepis itu semua. Kesejukan merambah di setiap lapisan kulitku, menembus hingga ke dalam pori-pori yang paling dalam.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jan 20, 2020 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Petualangan Ernest Dalton di Negeri AntheniaWhere stories live. Discover now