Telah beramah tentang rumus waktu yang kusut di pembuluh darahku dan obsesi deria bergerak manual mengintai tulah puisiku. Mengapa masih, malam melihat pekik lolong kembali mengetuk pintu mimpi demi sejengkal spasi?
YOU ARE READING
Cuma kota misteri dalam kepalaku
PoetryKepalaku, bukan kota impian mu. Tunjuk padaku seputar waktu antara mimpi, setelah kamu puas berlari di atas cakrawala, bermeditasi dan berkelahi, pada himpit nafas abdomen kita, absurd ditemukan sekeping latar masa, kerana kepalaku dan kepala mu, ki...
Kebingungan yang sama seperti semalam
Telah beramah tentang rumus waktu yang kusut di pembuluh darahku dan obsesi deria bergerak manual mengintai tulah puisiku. Mengapa masih, malam melihat pekik lolong kembali mengetuk pintu mimpi demi sejengkal spasi?