11 • Jodoh

2.8K 332 26
                                    

Lain Felix, lain Changbin. Felix yang lagi seneng karena hadiah dari Changbin, berbanding terbalik sama Changbin. Sekarang dia lagi dirumah. Lagi dintrogasi sama kedua orangtuanya.

"Bin, kamu cinta sama Felix? " tanya mamanya. Nyonya Seo.

"Gak. " ucapnya halus. Lancar jaya.

"Yakin? " kali ini bapaknya, Seo Jhonny.

"Iya. " Okay, mutlak.

"Kamu yang bilang kamu nggak cinta sama Felix. Karena kamu udah bilang begitu, Papa bakal jodohin kamu sama anak temen Papa. " ucap Jhonny.

"Gak mau. " tolak Changbin.

"Tadi katanya gak cinta sama Felix, yaudah kamu sama anak temennya Papa aja. " ujar sang Ibu. Seo Chitta atau Ten.

"Gak usah. Aku bisa cari jodoh sendiri. Lagipula aku masih muda. " tolak Changbin.

"Tapi, ini kan buat masa depan kamu juga. " tambah Jhonny.

"Apanya masa depan? Yang ada malah masa depan aku makin hancur. "

"Udah kamu nurut aja. Kalau emang kamu gak cinta, ngapain kamu pertahanin terus? " sindir sang ayah. Kerad ugha, Jhonny.

'kalau emang kamu gak cinta, ngapain kamu pertahanin terus? '

Ucapan sang ayah terus menerus terngiang-ngiang ditelinga Changbin. Ada benarnya memang.

"Ngapain gua pertahanin Felix? Kan dari pertama gua nggak cinta sama dia. " monolog Changbin.

Pagi-pagi sekali. Lebih tepatnya subuh, Changbin sengaja pergi ke ruangan kerja ayahnya. Tak terlalu jauh dari kamarnya, jadi tak membuang banyak waktu hanya untuk berjalan.

"Pa. " panggil Changbin saat sudah memasuki ruangan kerja ayahnya. Sang ayah yang kaget karena terbilang jarang Changbin mau mengunjunginya kesini.

"Ada apa, Bin? " tanya sang ayah.

"Aku terima. "

"Yakin? " ucap sang ayah. Tak lupa dengan senyuman yang lebar diwajahnya.

"Ya. " selepas mengucap itu, langsung saja Changbin kembali kekamarnya.

¦___________________¦

ICY °•Δ•°
CHANGLIX

¦__________________¦


Hari ini, Changbin direncanakan untuk pertemuan keluarga keduanya. Changbin sampai saat ini belum tahu siapa yang akan dijodohkan dengan dirinya. Apakah perempuan atau lelaki?

Changbin dan orangtuanya sudah berada disebuah restoran yang terbilang sangat mewah dan hanya orang-orang kalangan atas yang mampu kesini. Mereka sedang menunggu keluarga dari pihak sana.

"Jhonny. " panggil seseorang yang seumuran sepertinya dengan ayahnya.

"Hey, bro. " balas Jhonny dan langsung melakukan tos laki-laki. Sedangkan para bapak rumah tangga sedang temu kangen.

Namun, fokus Changbin teralihkan pada seorang perempuan yang dibawa oleh kedua orang tersebut.

"Ini anakmu, jeng?. "

"Halo, saya Changbin. " sapa Changbin.

"Ini Mama kenalkan. Ini temen Mama, namanya Tante Kyungsoo. " ucap Ten.

"Gua cowo, sat. " kasar ih umi Kyungsoo.

"Please deh ini tuh formal. Hancur sudah. " ucap Jhonny.

"Udah lah lama banyak bacod. Hayu. " ucap Kyungsoo. Udah dongkol dia. Terus duduk sama suaminya yang ternyata bernama Jongin dan anak mereka.

"Changbin setuju kan? Anak gua juga setuju. Yaudah. Selesai. " ucap Kyungsoo.

"Idih, goblog. " ledek Jhonny.

"Bcd kau bgst. "

"Jangan kasar, Umi. " Jongin mencoba menenangkan.

"Banyak bcd kau juga, mana cincinnya. Buru! " titah Kyungsoo pada Jhonny.

"Lah iya. " ucap Jhonny sambil mengeluarkan sebuah kotak cincin berwarna merah diatas meja.

Changbin melakukan apa yang harus ia lakukan. Pertama, ia berdiri dan menatap kedua netra dari perempuan didepannya ini. Kedua, memegang jarinya dan memasukkan cincin tersebut ke jarinya. Ketiga, perempuan tersebut melakukan hal yang sama.

"Udah resmi aja pokoknya kalian berdua."

"Senang bekerjasama dengan anda, Tuan Seo. " ucap Jongin sambil menjabat tangan Jhonny.

"Halah sok-sokan formal lu, biasa juga bgst bgstan. "

"Aduh, main numpahin teh aja lagi bini lu. "

"Suka-suka gua lah! " ucap Kyungsoo. Keburu kesel dia tuh.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
ICY - CHANGLIXWhere stories live. Discover now